Cara Mengatasi Nervous Saat Public Speaking
Berbicara di depan orang banyak bukan hal yang mudah. Rasa takut saat melakukan kesalahan, menjadi salah satu pemicunya. Pada dasarnya rasa grogi, gugup, atau yang disebut nervous adalah cara alami tubuh merespon bahaya seperti takut, stres dan cemas. Kondisi ini dipicu pelepasan hormon adrenalin yang meningkatkan detak jantung dan nafas. Meskipun ini adalah respon alami tubuh yang pasti juga dirasakan oleh para pembicara profesional, membiarkan nervous menguasai diri juga bukan hal yang bijak. Kondisi berlebihan membuat pikiran menjadi tidak jernih, ‘ngeblank’, serta berdampak pada kondisi fisik seperti sakit perut. Oleh sebab itulah, penting bagi seorang public speaker mengetahui cara mengatasinya. Nah, bagi kamu yang ingin menjadi ahli public speaking, ketahui cara mengatasi nervous dibawah ini!
Berikut 7 Cara Mengatasi Nervous dengan Saat Berpidato
Rasa nervous saat pidato muncul karena empat faktor yaitu situasi yang dihadapi, tingkat kepercayaan diri, kondisi fisiologis, serta kurangnya keterampilan public speaking. Agar tidak merasa nervous, gugup, atau grogi, beberapa cara dibawah ini akan membantumu:
1. Persiapkan dengan Matang
Semua hal ketika dipersiapkan dengan matang pasti akan berbeda. Oleh sebab itu, persiapkan juga pidatomu dengan baik jauh-jauh hari sebelum tampil. Latihan memang cukup membosankan dan terkadang sulit dilakukan pada mereka yang memiliki jadwal padat. Namun latihan menjadi hal yang sangat penting agar penyampaian pidato bisa memukau.
Berlatihlah sebanyak mungkin baik itu sendiri maupun di depan orang lain. Latihlah dirimu hingga merasa rileks, nyaman, yakin, dan siap dengan pidato yang hendak disampaikan. Selain itu, cobalah membuat rekaman saat latihan dan putarlah kembali untuk mengevaluasi bagian mana yang perlu diperbaiki.
2. Tarik Napas Dalam dan Perlahan
Salah satu cara mengatasi nervous yang efektif adalah mengatur pernafasan. Saat dalam kondisi gugup, otot-otot akan mulai menegang. Kondisi ini bahkan membuatmu tanpa sadar menahan nafas. Jika hal ini terjadi, lanjutkanlah dengan menarik nafas dalam-dalam dan hembuskan perlahan. Setelahnya, kontrol pernafasan dengan perlahan dan stabil.
Menarik nafas sangat efektif dalam membantu tubuh menenangkan saraf sehingga tubuh bisa jadi lebih rileks. Sedangkan mengatur pernafasan membuat seorang speaker bisa berbicara dengan jelas dan tetap tenang. Hal ini berlaku tak hanya saat hendak tampil, namun juga saat sedang berpidato.
3. Pikirkan Positif dan Visualisasikan Kesuksesan
Tidak ada suatu hal yang bisa mengalahkan kepercayaan terhadap diri sendiri. Jadi, pastikan selalu berfikir positif. Sebelum memulai pidato, bayangkan dirimu berhasil menyampaikan materi dengan baik dan mendapatkan banyak respon positif dari audiens. Pikiran positif dan visualisasi kesuksesan ini akan sangat membantu dalam mengurangi kecemasan. Selain itu, dua hal ini juga berpengaruh terhadap performa dirimu di sesi yang sebenarnya.
4. Fokus pada Pesan, Bukan Penilaian
Salah satu penyebab utama datangnya rasa nervous adalah pemikiran berlebih terhadap penilaian dari audiens. Padahal, audiens tentu lebih tertarik pada pesan yang disampaikan daripada cara penyampaiannya. Oleh sebab itu, cobalah untuk fokus pada pesan bukan kepada reaksi audiens. Cara ini efektif untuk mengurangi rasa nervous secara alami.
5. Bergerak dan Gunakan Bahasa Tubuh yang Terbuka
Saat berbicara di depan umum, gestur tubuh dan postur sangatlah penting. Keduanya membantu meningkatkan kepercayaan diri sehingga perasaan gugup bisa sedikit berkurang. Kamu bisa mencoba berdiri tegak dengan posisi bahu yang rileks, berbicara sambil membuka tangan, membuat kontak mata dengan audiens, atau memberikan senyuman yang tulus. Beberapa gerakan tersebut akan membantumu meningkatkan rasa percaya diri. Selain itu, hindari pergerakan yang berlebihan karena mampu mengalihkan perhatian audiens terhadap isi pidato dan hindari berbagai gestur yang menunjukan kegugupan seperti mengetukan kaki, menyilangkan tangan, atau meremas tangan.
Tidak hanya mampu mengurangi perasaan gugup, gerakan dan gestur tubuh yang terbuka juga mampu menjaga perhatian audiens, mempertegas pesan, dan menambah dinamika dalam penyampaian.
6. Berbicara Perlahan dan Jelas
Berbicara dengan perlahan dan jelas mampu menenangkan saraf dengan sangat baik. Hal ini membuat seorang speaker bisa mengontrol ritme bicaranya yang seringkali meningkat saat sedang gugup.
Tak hanya itu, berbicara perlahan dan jelas sangat efektif membuat pesan bisa tersampaikan sepenuhnya kepada audiens. Hal ini juga memberikan kesan profesional dan berwibawa pada speaker.
7. Latihan dengan Teman atau Cermin
Berlatih adalah poin penting untuk mengurangi perasaan gugup. Namun akan lebih efektif saat kamu berlatih dengan teman atau cermin. Simulasi ini akan membantu tubuh untuk merasakan situasi yang nyata saat berhadapan dengan audiens. Kamu juga bisa meminta masukan atau umpan balik agar kamu bisa memperbaiki aspek-aspek yang masih kurang seperti kecepatan bicara, gestur, atau intonasi suara.
Baca Juga: Prinsip dan Praktik Komunikasi Persuasif dalam Dunia Kerja
Diatas adalah beberapa cara mengatasi nervous yang bisa kamu lakukan. Bagi kamu yang ingin menjadi seorang public speaker yang handal, kamu bisa bergabung di jurusan Public Relations BINUS @Malang. Disini kamu akan banyak mendalami ilmu komunikasi untuk membangun serta mengelola citra positif dan hubungan baik antara organisasi dengan publiknya.
Hanya di jurusan ini pula kamu akan belajar berbagai strategi komunikasi, media relations, manajemen reputasi, cara menghadapi krisi, komunikasi digital, hingga cara membentuk persepsi publik.
BINUS @Malang menyiapkan berbagai fasilitas untuk memaksimalkan pengalaman belajar mahasiswa mulai dari creative class hingga public relations laboratorium yang dilengkapi dengan berbagai teknologi modern. Menariknya, BINUS @Malang juga memiliki program 2+1+1 yang bertujuan untuk menciptakan lulusan berdaya saing yang dibekali dengan hardskill dan softskill yang seimbang. Yuk jadi profesional speaker bersama Public Relations BINUS @Malang!
Comments :