Prinsip dan Praktik Komunikasi Persuasif dalam Dunia Kerja

Prinsip dan praktik komunikasi persuasif sangat penting dalam dunia kerja. Utamanya untuk membangun interaksi dengan klien, atasan  serta rekan kerja. Memahaminya dengan baik tak hanya bermanfaat bagi perusahaan, tetapi bermanfaat pula untuk peningkatan jenjang karirmu. Ingin tahu lebih lanjut tentang prinsip dan praktik komunikasi persuasif? Simak ulasannya di bawah ini.

Baca Juga: Prinsip Etika Profesi Humas, Anak PR Wajib Tahu!

Pengertian Komunikasi Persuasif dalam Dunia Kerja

Komunikasi persuasif diartikan sebagai cara penyampaian pesan yang sifatnya membujuk. Tujuan komunikasi ini agar audiens sasaran bisa terpengaruh, lantas mengikuti kehendak komunikator, baik dari sisi kepercayaan ataupun sikap.

Menggunakan komunikasi ini bisa gampang, tetapi bisa juga susah. Kenapa? Karena kita harus mampu meyakinkan seseorang untuk yakin dengan apa yang kita katakan sehingga mereka bisa mengikuti keinginan kita dengan senang hati.

Meski begitu, tak jarang dalam komunikasi ini juga terjadi penolakan. Oleh karena itu, dalam prosesnya kita perlu mengetahui cara berkomunikasi yang baik agar apa yang kita targetkan bisa tercapai.

Ciri Komunikasi Persuasif

Komunikasi ini banyak muncul dalam berbagai ranah. Di dalamnya terdapat cara penyampaian pesan yang membuat audiens memilih untuk sesuatu hal. Dalam konteks sebuah organisasi, komunikasi ini ditujukan sebagai sarana untuk memberi saran bahkan mengumpulkan dukungan dari masyarakat.

Dalam praktiknya, komunikasi persuasif memiliki ciri-ciri yang bisa dilihat, yakni:

  1. Menggunakan pilihan kata yang sifatnya mengajak atau membujuk
  2. Menyertakan fakta atau bukti yang mampu membuat orang lain terpengaruh
  3. Tidak memaksakan pendapatnya kepada orang lain
  4. Pilihan kata yang digunakan mampu membuat orang lain antusias, tertarik, hingga terprovokasi

Prinsip dan Praktik Komunikasi Persuasif dalam Dunia Kerja

Ada beberapa penerapan prinsip dan praktik komunikasi persuasif dalam dunia kerja. Berikut beberapa di antaranya:

1.       Kepahaman Target Audiens

Dalam sebuah komunikasi, komunikator harus mampu memberikan informasi yang bisa diterima oleh komunikan. Dalam hal ini kamu harus mampu menyesuaikan bahasa yang hendak digunakan agar setiap penjelasanmu bisa ditangkap oleh target audience yang hendak dicapai.

Untuk bisa memahami target audience, kamu bisa mulai dari memahami karakteristik, kepentingan, mengetahui apa saja yang mampu memotivasi mereka, serta kamu harus memiliki solusi untuk ditawarkan.

2.       Buat Argumen yang Kuat

Fakta dan bukti adalah hal penting yang digunakan untuk memengaruhi seseorang. Jadi, gunakan dua hal tersebut untuk menguatkan argumen yang kamu bawa.

3.       Gunakan Bahasa yang Efektif

Hindari penggunaan bahasa yang bertele-tele. Pilih bahasa yang tepat dan efektif sesuai dengan keadaan komunikan sehingga mereka bisa dengan mudah menangkap apa yang kamu maksudkan.

4.       Gunakan Storytelling

Teknik storytelling menjadi teknik yang ampuh untuk membujuk orang lain. Kamu bisa gunakan peristiwa yang tengah trending sebagai contoh.

5.       Gunakan Kredibilitas

Jangan ragu menggunakan kredibilitas. Terkadang seseorang komunikan juga melihat dari sisi kredibilitas ketika hendak mempercayai sesuatu. Semakin baik kredibilitasnya, semakin banyak orang yang akan mendengarkan apa yang kamu sampaikan.

6.       Dengarkan dan Berempati

Seseorang komunikator diharuskan mampu memberikan penggambaran diri yang sesuai dengan komunikan sehingga komunikan merasa ‘senasib’ dan merasa dipahami. Untuk itu, kamu juga dituntut untuk mampu mendengarkan dan juga berempati.

7.       Hindari Pendekatan Memaksa

Dalam komunikasi persuasif, tugas seseorang adalah membujuk. Jadi, hindari pendekatan yang memaksa. Pendekatan seperti ini hanya membuat komunikan menjadi risih dan menjauh.

8.       Menjaga Sikap Terbuka

Dalam ranah komunikasi persuasif, pastikan selalu bersikap terbuka. Jangan takut dengan reaksi orang lain dan tetap fokus pada tujuan.

9.       Konsistensi dan Kesesuaian

Seorang komunikator diharuskan memiliki konsistensi dan kesusuaian dalam setiap yang disampaikan. Tujuannya agar target audience tidak bingung arah yang hendak dituju oleh sang komunikator.

Mengapa Komunikasi Persuasif itu Penting?

Di manapun kamu berada, khususnya di tempat kerja, kamu akan bertemu dengan banyak orang baik itu klien, rekan kerja, hingga atasan. Untuk menjaga interaksi yang harmonis, dibutuhkan komunikasi yang baik. Namun, tidak setiap saat kita menggunakan komunikasi persuasif.

Komunikasi persuasif digunakan pada saat-saat tertentu, misalnya dalam sebuah rapat yang mana di situ kamu bertindak untuk mempengaruhi peserta rapat agar setuju dengan suatu hal. Komunikasi ini juga bisa digunakan ketika kamu menyampaikan proposal pada atasan untuk mendapat persetujuan. Atau bisa juga digunakan untuk meyakinkan klien untuk bekerjasama dengan perusahaan milikmu.

Dari ulasan di atas, bisa ditarik kesimpulan jika komunikasi ini penting karena beberapa alasan, yakni:

  1. Mampu meningkatkan kinerja personal dengan kecakapannya dalam mempengaruhi orang lain
  2. Membuat lebih percaya diri dalam berhadapan dengan orang lain
  3. Penerapan komunikasi persuasif yang baik mampu meningkatkan penjualan
  4. Baik untuk karir karena banyak orang yang percaya denganmu, baik atasan atau rekan kerja

Di atas adalah ulasan terkait prinsip dan praktik komunikasi persuasif dalam dunia kerja. Intinya, komunikasi ini adalah sebuah kunci untuk bisa berkarir. Seorang dengan kemampuan komunikasi persuasif yang baik jelas lebih mudah diterima dibandingkan dengan mereka yang kurang kemampuan komunikasinya.