#60 Spektrum dan Pigmen Warna
Apa itu Spektrum Warna?
Spektrum warna mengacu pada rentang warna yang dapat dilihat oleh mata manusia. Dalam fisika, spektrum cahaya biasanya dibagi menjadi dua kategori: spektrum tampak dan spektrum elektromagnetik.
1. Spektrum Elektromagnetik
Spektrum elektromagnetik mencakup semua jenis gelombang elektromagnetik, dari gelombang radio hingga sinar gamma. Rentang ini meliputi berbagai panjang gelombang, yang masing-masing memberikan warna yang berbeda. Spektrum tampak, yang merupakan bagian kecil dari spektrum elektromagnetik, mencakup panjang gelombang dari sekitar 380 nm (nanometer) hingga 750 nm. Warna yang terlihat dalam spektrum tampak adalah:
- Ungu (380-450 nm)
- Biru (450-495 nm)
- Hijau (495-570 nm)
- Kuning (570-590 nm)
- Oranye (590-620 nm)
- Merah (620-750 nm)
2. Penggabungan Warna
Warna dalam spektrum dapat dihasilkan melalui dua metode utama: penggabungan aditif dan penggabungan subtraktif.
- Penggabungan Aditif: Ini terjadi ketika cahaya dari sumber berbeda bercampur. Contohnya adalah saat menggunakan layar komputer, di mana kombinasi cahaya merah, hijau, dan biru (RGB) dapat menghasilkan warna lain.
- Penggabungan Subtraktif: Ini terjadi ketika pigmen warna dicampurkan. Dalam penggabungan ini, warna dihasilkan dengan menghilangkan panjang gelombang tertentu dari cahaya. Contoh paling umum adalah pencetakan, di mana cyan, magenta, dan kuning (CMY) digunakan.
Apa itu Pigmen Warna?
Pigmen adalah substansi yang memberikan warna pada bahan dengan cara menyerap cahaya tertentu dan memantulkan yang lainnya. Pigmen dapat ditemukan dalam berbagai bentuk, mulai dari cat dan tinta hingga makanan dan kosmetik.
1. Jenis-jenis Pigmen
Pigmen dibedakan menjadi dua kategori utama: pigmen alami dan pigmen sintetis.
- Pigmen Alami: Diambil dari sumber alam seperti tumbuhan, hewan, atau mineral. Contohnya termasuk klorofil (hijau) dari tumbuhan, karoten (oranye) dari wortel, dan oksida besi (merah) dari tanah.
- Pigmen Sintetis: Diciptakan secara kimia di laboratorium. Contoh pigmen sintetis termasuk phthalo blue dan quinacridone yang digunakan dalam seni lukis.
2. Cara Kerja Pigmen
Pigmen bekerja dengan cara menyerap panjang gelombang tertentu dari cahaya dan memantulkan sisanya. Misalnya, pigmen merah menyerap cahaya hijau dan biru, memantulkan cahaya merah. Inilah sebabnya mengapa benda berwarna merah terlihat merah bagi kita.
Perbedaan antara Spektrum dan Pigmen
Meskipun spektrum dan pigmen sama-sama terkait dengan warna, keduanya memiliki perbedaan mendasar dalam cara mereka berfungsi.
1. Sumber
- Spektrum: Merupakan fenomena fisik yang berkaitan dengan gelombang cahaya. Spektrum cahaya dihasilkan oleh sumber cahaya, seperti matahari atau lampu.
- Pigmen: Adalah substansi fisik yang dapat menyerap dan memantulkan cahaya. Pigmen tidak menghasilkan cahaya sendiri, tetapi mempengaruhi bagaimana cahaya terlihat saat dipantulkan.
2. Penggunaan
- Spektrum: Digunakan dalam banyak aplikasi ilmiah dan teknis, seperti spektroskopi, yang mempelajari sifat cahaya dan materi.
- Pigmen: Digunakan dalam seni, cat, kosmetik, dan banyak produk lainnya. Pigmen memberikan warna dan tekstur pada produk.
Warna terbagi atas warna additive dan warna subtractive. Warna additive adalah warna-warna yang berasal dari cahaya atau yang dikenal dengan istilah spektrum. Sedangkan warna subtractive adalah warna yang berasal dari pigmen. Spektrum warna pokok yaitu merah, hijau, dan biru (red, green, and blue) yang dalam bahasa komputer dikenal dengan model RGB. Sedangkan pigmen warna yaitu cyan, magenta, dan kuning yang dalam bahasa komputer dikenal dengan model CMY.
Spektrum seperti yang telah diketahui merupakan warna yang berasal dari cahaya yaitu cahaya warna biru, merah, dan hijau. Masing-masing cahaya warna ini bila digabungkan akan menghasilkan cahaya warna diluar dari ketiga cahaya warna awalnya, seperti:
- Cahaya warna biru bila dipadukan dengan cahaya warna merah akan menghasilkan cahaya berwarna magenta.
- Cahaya warna merah bila dipadukan dengan cahaya warna hijau akan menghasilkan cahaya berwarna kuning.
- Cahaya warna hijau bila dipadukan dengan cahaya warna biru akan mengasilkan cahaya berwarna cyan.
- Cahaya warna biru bila dipadukan dengan cahaya warna merah dan hijau akan menghasilkan cahaya berwarna putih dimana cahaya putih ini merupakan gabungan dari seluruh spektrum cahaya.
Bila spektrum merupakan warna yang berasal dari cahaya atau disebut dengan warna additive, maka warna subtractive adalah warna yang dihasilkan dari pigmen. Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya, warna pokok pigmen antara lain cyan, magenta, dan kuning. Serupa dengan spektrum, pigmen pun dapat digabungkan dan menghasilkan warna-warna diluar warna pokoknya seperti:
- Pigmen kuning bila dicampur dengan pigmen cyan maka akan menghasilkan warna hijau.
- Pigmen magenta bila dicampur dengan pigmen kuning maka akan menghasilkan warna jingga (oranye).
- Pigmen cyan bila dicampur dengan pigmen magenta maka akan menghasilkan warna ungu.
- Pigmen kuning bila dicampur dengan pigmen magenta dan cyan maka akan menghasilkan warna gelap/hitam.
Sistem spektrum warna atau yang dikenal dengan RGB dan pigmen warna atau yang dikenal dengan CMY ini dekat dengan aktivitas seorang desainer komunikasi visual. Seperti diketahui sistem RGB merupakan sistem warna yang digunakan pada beragam media elektronik seperti layar TV, LCD, kamera digital, dan lain-lain. Sedangkan sistem warna CMY kerap digunakan dalam bidang cetak mencetak (percetakan).
Baca Juga: Sejarah Desain Grafis: Perkembangan dan Evolusi Kreativitas Visual
Penerapan Spektrum dan Pigmen dalam Kehidupan Sehari-hari
Kedua konsep ini memiliki penerapan luas dalam berbagai bidang, termasuk seni, desain, ilmu pengetahuan, dan teknologi.
1. Dalam Seni
Dalam dunia seni, pemahaman tentang spektrum dan pigmen sangat penting. Seniman menggunakan pengetahuan ini untuk menciptakan karya yang menarik secara visual.
- Palet Warna: Seniman memilih pigmen berdasarkan spektrum warna yang mereka inginkan. Mereka memahami bagaimana pigmen bercampur untuk menciptakan nuansa dan gradasi.
- Teori Warna: Teori warna memanfaatkan spektrum untuk menjelaskan hubungan antara warna, termasuk warna komplementer dan warna analog.
2. Dalam Desain
Desain grafis dan desain produk juga bergantung pada pemahaman warna.
- Branding: Warna memiliki makna psikologis dan dapat mempengaruhi persepsi merek. Desainer menggunakan spektrum untuk memilih warna yang sesuai dengan citra merek.
- Estetika: Penggunaan warna yang tepat dalam desain produk dapat menarik perhatian konsumen dan menciptakan pengalaman pengguna yang lebih baik.
3. Dalam Ilmu Pengetahuan
Ilmu pengetahuan menggunakan konsep spektrum untuk memahami berbagai fenomena alam.
- Spektroskopi: Dalam fisika dan kimia, spektroskopi digunakan untuk menganalisis bahan berdasarkan spektrum cahaya yang mereka hasilkan. Ini dapat membantu dalam menentukan komposisi bahan dan mendeteksi elemen baru.
- Astronomi: Dalam astronomi, analisis spektrum cahaya dari bintang dan planet membantu ilmuwan memahami komposisi, suhu, dan gerakan benda-benda langit.
4. Dalam Teknologi
Teknologi modern juga memanfaatkan spektrum dan pigmen.
- Layar Digital: Layar smartphone dan TV menggunakan teknologi penggabungan aditif untuk menampilkan berbagai warna. Pemahaman tentang spektrum cahaya memungkinkan teknologi ini bekerja secara efektif.
- Pencetakan: Teknologi percetakan modern menggunakan penggabungan subtraktif untuk menciptakan gambar dan teks yang penuh warna. Pengetahuan tentang pigmen sangat penting untuk menghasilkan warna yang akurat.
Source:
Sanyoto, Sadjiman Ebdi. (2009). Nirmana Elemen-Elemen Seni dan Desain. Yogyakarta: Jalasutra.
Comments :