7 Jenis Perangkat Lunak Komputer Berdasarkan Distribusinya
Perangkat lunak atau software menjadi salah satu hal penting dalam teknologi masa kini. Tanpa adanya perangkat lunak, semua yang berhubungan dengan sistem komputer tidak akan bisa berjalan dengan baik. Perkembanganya pun juga sangat pesat. Saking banyaknya, untuk memudahkan pengelompokan, perangkat lunak dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan dari distribusinya.
Jenis Perangkat Lunak Komputer Berdasarkan Distribusinya
Pada dasarnya perangkat lunak terbagi menjadi dua yakni software sistem dan software aplikasi. Software sistem untuk menjalankan hardware dan berbagai aplikasi, sedangkan software aplikasi ditujukan untuk melakukan tugas. Namun selain itu, ada pula pengelompokan jenis perangkat lunak komputer yang dilihat berdasarkan dari distribusinya. Berikut uraiannya:
1. Freeware
Perangkat lunak ini tidak memiliki batasan waktu penggunaan, namun kebanyakan memiliki fitur yang belum lengkap. Alhasil penggunaannya pun kurang maksimal. Freeware bisa diunduh dengan gratis dan bisa digunakan tanpa harus membayar lisensi. Tapi hak ciptanya masih dimiliki oleh pengembang yang bersangkutan. Contoh dari freeware yaitu GIMP, Audacity, LibreOffice, dan Mozilla Firefox.
2. Open Source
Perangkat lunak dengan sumber kode terbuka ini memungkinkanmu mengakses, meningkatkan, mengubah atau memodifikasi, serta menyebarluaskan kode sumber tersebut. Secara umum, perangkat lunak ini diperoleh dengan gratis dan bisa dikembangkan sesuai dengan lisensi yang ditentukan atau lisensi yang disebut General Public License (GPL).
Open source sendiri masih dibedakan lagi menjadi dua jenis yaitu commercial software yang mengharuskan membayar hak lisensi pengguna dan free software yang bisa digunakan tanpa harus membayar hak lisensi pengguna.
Open source cukup banyak diminati dibandingkan dengan perangkat lunak lainnya. Alasannya karena open source lebih hemat, bersifat legal, bisa dikembangkan secara bebas, jika terjadi error bisa segera diperbaiki, tahan terhadap virus, tidak memiliki versi bajakan serta menawarkan berbagai macam pilihan.
Contoh perangkat lunak open source yaitu Mozilla Firefox, Open Office, Linux, Android, dan VLC Media Player.
3. Shareware
Kebanyakan orang seringkali tertukar dengan shareware dan freeware, dan ada yang menganggapnya sama. Padahal shareware dan freeware adalah dua jenis yang berbeda. Jika freeware bisa digunakan dengan gratis tanpa batasan periode waktu tertentu, maka shareware memiliki batasannya.
Perangkat lunak shareware termasuk dalam jenis perangkat lunak yang dikomersialkan. Awalnya memang shareware didistribusikan secara gratis, namun setelah beberapa waktu memberikan masa trial, kamu harus membeli versi premium untuk bisa menggunakannya kembali. Masa percobaan atau masa trial ini sendiri berbeda-beda tergantung dari pengembang. Ada yang 7 hari, 14 hari atau ada pula yang 30 hari.
Contoh perangkat lunak yang masuk kelompok ini yaitu IDM, Winrar, dan Microsoft Windows.
4. Malware
Ini adalah program berbahaya yang mampu merusak sistem komputer. Malware akan mencuri, memanipulasi, memata-matai, atau menghapus data dalam suatu sistem.
Malware atau Malicious Software akan menyusup lalu menginfeksi komputer lewat berbagai jalur. Namun paling sering disebarluaskan lewat tema, plugin, kode program atau lewat perangkat lunak yang sudah terinfeksi.
Ingat, program ini sengaja diciptakan untuk menginfeksi jaringan, server dan komputer sehingga sebisa mungkin berhati-hatilah agar perangkat milikmu tidak terinfeksi. Biasanya malware ditargetkan pada industri tertentu seperti kelompok politik, lembaga pemerintahan juga bisnis. Motif dari penyerang cukup beragam tidak terbatas pada pencurian data bisnis, namun bisa untuk keuntungan moneter dan keuntungan politik.
Beberapa jenis malware diantaranya virus, adware, spyware, trojan, ransomware, botnet dan worm.
5. Firmware
Perangkat lunak ini sudah tertanam dengan permanen dalam perangkat keras tertentu sehingga kita sebagai pengguna tidak perlu melakukan pengembangan atau modifikasi bahkan jika terjadi masalah pada fungsinya. Kamu bisa menemukan firmware di berbagai perangkat elektronik mulai dari komputer, laptop, smartphone, smartwatch, router, dan sebagainya.
Firmware juga disebut sebagai otak yang berisikan sekumpulan perintah untuk mengontrol aktivitas dari satu hardware ke hardware lainnya dalam suatu perangkat elektronik. Tanpa adanya firmware, sebuah perangkat tidak akan bekerja.
Contoh firmware diantaranya adalah BIOS pada PC yang kompatibel dengan IBM, ARCS yang terdapat di komputer Silicon Graphics, Common Firmware Environment, RTAS pada komputer IBM dan Open Firmware yang digunakan pada komputer berbasis SPARC.
6. Spyware
Sesuai dengan namanya, spyware ditujukan untuk memata-matai aktivitas pengguna. Program ini termasuk dalam daftar program berbahaya sehingga siapapun yang memilikinya harus berhati-hati. Apalagi tak jarang spyware memasang dirinya sendiri dalam sebuah sistem. Ketika mereka sudah masuk dalam sebuah sistem, mereka akan memata-matai aktivitas pengguna lalu meneruskannya ke pihak ketiga tanpa diketahui oleh pengguna. Dalam prosesnya, spyware juga mampu mencuri dan merusak sistem perangkat tersebut.
Contoh spyware yaitu keylogger, pegasus dan password stealer.
7. Adware
Sama halnya dengan spyware dan malware, adware juga berbahaya karena bisa dengan diam-diam memasang dirinya ke perangkat elektronik yang terinfeksi. Setelah terinfeksi, adware akan mulai menampilkan iklan yang cukup mengganggu kita sebagai pengguna. Menariknya, beberapa jenis adware mampu menampilkan iklan yang sudah dipersonalisasi. Artinya adware memiliki kemampuan untuk melacak perilaku online dari pengguna.
Di atas adalah beberapa jenis perangkat lunak komputer yang dibedakan berdasarkan dari distribusinya. Baca juga artikel lain terkait dengan perangkat komputer di laman website ini. Atau bagi kamu yang tertarik dengan matematika dan logika,
Baca Juga: 5 Contoh Algoritma Pemrograman Dilengkapi dengan Flowchart
Comments :