Apa itu Model Bisnis? Jenis Model Bisnis dan Manfaatnya

Seseorang yang baru berbisnis sebaiknya tahu apa yang dimaksud dengan model bisnis. Kenapa? Model bisnis memegang peranan penting dalam keberlangsungan sebuah bisnis. Model bisnis memiliki manfaat yang dapat membantu kita untuk mengidentifikasi target pasar, produk, sampai jumlah anggaran yang dibutuhkan.

Semua hal tersebut ditujukan agar bisnis kita nantinya bisa berkembang dan keuntungan maksimal bisa didapat. Lantas, apa saja jenis dan manfaat model bisnis? Yuk, simak uraiannya disini!

Apa itu Model Bisnis?

Model bisnis merupakan langkah yang dilakukan untuk merencanakan bisnis. Adanya komponen ini menjadikan bisnismu lebih terarah. Selain itu model bisnis yang tersusun dengan baik akan memudahkanmu melakukan riset serta melihat peluang.

Model bisnis berbeda dari rencana bisnis. Tujuan utama dari komponen ini adalah memaksimalkan keuntungan atau profit dari bisnis yang tengah berjalan. Sederhananya, model bisnis bisa digambarkan dalam 3 bagian yakni:

1. Strategi harga dan metode pembayaran yang digunakan
2. Strategi pemasaran, pengiriman atau distribusi sampai ke proses penjualan
3. Jenis produk serta ketersediaan tenaga kerja

Dari tiga bagian diatas disimpulkan jika model bisnis sangat penting untuk kamu yang baru memulai bisnis. Meski begitu, pebisnis yang sudah lama juga membutuhkan komponen ini karena persaingan bisnis yang kian ketat dan permintaan pasar yang selalu berubah-ubah.

Jenis Model Bisnis

Ada beberapa jenis model bisnis yang sering ditemukan di Indonesia. Nah, dari beberapa jenis model bisnis ini kira-kira mana yang paling sesuai denganmu.

1. Franchise

Franchise atau yang dikenal dengan waralaba adalah model bisnis yang sering digunakan pada bisnis restoran. Namun tak jarang pula bisnis industri jasa yang menggunakan model bisnis ini.

Konsep dari franchise adalah tidak perlu memulai bisnis dari nol. Artinya seorang yang mengikuti suatu franchise tidak perlu memulai dari awal. Mereka cukup menggunakan model bisnis yang sudah ditentukan dari brand tertentu. Nah, balasannya kita harus membayarkan uang kompensasi kerjasama.

Contoh model bisnis franchise adalah Pizza Hut, Burger Bangor, Kebab Baba Rafi, dll.

2. Marketplace

Model bisnis ini bertujuan mempertemukan pembeli dengan penjual secara online. Nah, untuk memfasilitasi hal ini biasanya digunakan aplikasi atau situs web. Lantas darimana keuntungannya?
Keuntungan marketplace bisa didapat dari beberapa pintu seperti biaya admin dari para penjual, layanan digital berbayar, iklan, transaksi, payment gateway.

Contoh bisnis marketplace di Indonesia antara lain Tokopedia, Shopee, Bukalapak, dan Lazada.

3. Dropship

Model usaha satu ini tidak memerlukan toko offline. Artinya kamu hanya berperan sebagai perantara. Untuk menjalankan model bisnis ini kamu hanya perlu membuat toko online, namun barang yang dimasukkan dalam display datang dari pihak lain. Sayangnya banyak yang menyebutkan jika keuntungan seorang dropshipper relatif kecil.

4. Subscription atau langganan

Model bisnis ini menerapkan bisnis yang mana pelanggannya akan dikenai biaya untuk mendapatkan layanan atau produk tertentu dan dalam kurun waktu tertentu. Waktu berlangganannya pun juga beragam tergantung penawaran dari perusahaannya. Ada yang hanya 1 bulan, 3 bulan dan bahkan 1 tahun.

Contoh dari jenis model bisnis ini antara lain Youtube, Netflix, RuangGuru, Quipper, Wattpad, Tempo, Canva, Terabox, dan Spotify.

5. Freemium

Ini adalah model bisnis yang menawarkan dua layanan yakni gratis dan berbayar atau premium dalam satu produk. Model bisnis ini seringkali dijumpai pada layanan streaming video. Selain itu contoh lain adalah layanan DropBox yang hanya menyediakan 2 GB kuota gratis. Jika ingin mendapatkan kuota yang lebih besar maka pengguna harus upgrade terlebih dulu ke premium.

6. Manufaktur

Ini adalah model bisnis yang sering kita temui. Manufaktur, perusahaan atau pabrik bertugas untuk membuat dan menjual barang atau jasa guna mendapatkan keuntungan. Pebisnis yang menerapkan model bisnis manufaktur bisa langsung menjual produk miliknya ke konsumen atau lewat perantara pihak ketiga.

Manfaat Model Bisnis

Ketika kamu bisa memilih model bisnis yang tepat dengan dirimu sendiri, maka cepat atau lambat bisnismu akan mendatangkan profit yang besar. Hal ini bisa karena produk yang kamu miliki memang bagus sehingga disukai pelanggan, atau karena investor yang tertarik memberikan pendanaan.

1. Mampu memuncaki persaingan

Jika kamu mampu mengaplikasikan model bisnis dengan cara yang unik dan menarik, maka bukan tidak mungkin kamu akan jadi lebih unggul dari para kompetitor.
Salah satu contohnya ketika kamu menerapkan metode pembayaran digital dan kompetitormu tidak ada yang menerapkannya.

2. Menarik investor

Model bisnis yang bagus tentu akan menjadi cara terbaik untuk menarik investor. Tak peduli apa jenis usahamu, jika model bisnismu menarik maka investor pun tak akan ragu mendatangimu.

3. Manajemen keuangan lebih teratur

Seorang yang menerapkan model bisnis yang tepat akan mampu membuat anggarannya sendiri. Hal ini disebabkan mereka yang mengatur jumlah tenaga kerja, produksi dan sebagainya.

Cara Menentukan Model Bisnis yang Tepat

Di antara semua jenis model bisnis diatas, bagaimana cara memilih satu yang tepat untuk bisnis milikmu? Pemilihan model bisnis sangat bergantung pada biaya dan ruang lingkup operasinya. Namun kamu bisa mengerucutkan pilihan setelah menjawab beberapa pertanyaan dibawah ini:

1. Siapa target pelagganmu?
2. Bagaimana produk milikmu mampu menguntungkan pelanggan?
3. Berapa biaya awal yang kamu miliki?
4. Apakah memerlukan dukungan investor?

Dari jawaban atas beberapa pertanyaan diatas, kamu akan mendapatkan jenis model bisnis seperti apa yang cocok untukmu.

Menarik bukan belajar tentang model bisnis? Selain model bisnis, kamu juga perlu tahu tentang teknik marketing yang bisa dibaca di artikel Mampu Bersaing di Era Digital, Ini 5 Tips Marketing Online untuk Dongkrak UMKM.

Ingin tahu artikel tentang bisnis dan entrepreneurship lainnya? Langsung saja cek di website resmi BINUS @Malang.