Desain Multimedia vs Desain Grafis: Memahami Perbedaan dan Penerapan Kreativitas Visual

Desain multimedia dan desain grafis memiliki perbedaan cukup signifikan. Calon mahasiswa harus memahami deskripsi dari masing-masing bidang jika mereka ingin memilih salah satu jurusan tersebut. Perbedaan tersebut ada pada ruang lingkup, pendekatan dan teknik, serta konvergensi dalam proyek multidisiplin.

Perbedaan dalam Ruang Lingkup

Kita bahas dulu mengenai ruang lingkup dari desain multimedia dan desain grafis.

Desain Multimedia

Desain multimedia melibatkan penggunaan lebih dari satu media presentasi dalam berkomunikasi dengan audiens. Multimedia menggabungkan penggunaan dua format presentasi seperti teks dan suara serta gambar animasi dan gambar dari video. Multimedia dapat menggabungkan keterlibatan audiens yang dalam hal ini menjadi bentuk multimedia interaktif.

Elemen interaktif yang digunakan dalam multimedia mencakup hal-hal seperti entri teks, perintah suara, layar sentuh, manipulasi mouse, partisipasi langsung, dan pengambilan video pengguna. Memang desain multimedia hampir sama dengan film atau gambar bergerak secara konvensional. Namun skala produksi dari desain multimedia lebih murah

Desain Grafis

Fungsi desain grafis adalah penyampaian pesan melalui gambar dan teks, di mana tampilan visual dapat lebih ditingkatkan. Pada dasarnya, desain grafis adalah dokumen cetak seperti buku, majalah, surat kabar, label produk, rambu-rambu, spanduk, kartu nama, logo, dan cetakan di kaos, mug, dan sebagainya.

Desain grafis menggabungkan teks, foto, dan ilustrasi untuk menciptakan sebuah karya. Seorang desainer grafis dapat membuat karya untuk berbagai tujuan, baik bisnis, hiburan, pendidikan, dak kebutuhan publik.

Tujuan dari desain grafis adalah untuk menciptakan pesan dan informasi yang melekat di benak target pasar, selain untuk menciptakan pesan yang menarik dengan menggunakan keterampilan desain visual. Sekali lagi, ruang lingkup desain grafis adalah produk cetak secara fisik,

Perbedaan dalam Pendekatan dan Teknik

Desain multimedia dan desain grafis juga memiliki beberapa perbedaan dalam pendekatan dan teknik. Apa saja perbedaan tersebut?

Desain Multimedia

Pendekatan yang dilakukan pada desain multimedia adalah penggunaan efek visual untuk menjelaskan suatu konsep. Efek visual ini memiliki berbagai tujuan seperti menghibur penonton, menarik target pasar, ataupun memberikan pesan menghibur untuk mereka yang melihat. Desain memerlukan penggunaan komputer dalam proses pembuatan animasi atau grafik.

Tentu saja desainer multimedia harus mampu membuat gabungan audio dan video untuk sebuah proyek. Beberapa desainer multimedia juga memiliki keterampilan ilmu komputer, yang memungkinkan mereka membuat situs dan aplikasi untuk ponsel pintar. Namun, para desainer multimedia tetap harus memiliki keterampilan desain grafis.

Tentu tidak mungkin seorang desainer multimedia tidak paham tentang menggambar secara manual seperti menggunakan, pensil, pensil warna, atau cat minyak. Karena itulah mereka dapat membuat ilustrasi menggunakan alat digital seperti Adobe Illustrator atau Photoshop. Karya mereka pun muncul secara digital.

Desain Grafis

Desainer grafis melakukan tugasnya untuk produk yang dicetak secara konvensional, yaitu produk cetak. Hasil tampilan bukan di situs atau aplikasi ponsel pintar. Teknik desain grafis adalah menggambar secara manual dengan berbagai alat tulis untuk menghasilkan produk yang dicetak. Bukan berarti desainer grafis tidak dapat mengoperasikan media digital, namun memang tugas mereka

Seringkali, seorang desainer grafis di sebuah perusahaan juga dituntut untuk dapat mengoperasikan desain multimedia. Hal ini sering terjadi, di mana desainer yang biasanya memproduksi cetak tetapi tetap harus dapat memproduksi video atau brosur digital untuk perusahaannya.  Biasanya, perusahaan tersebut masih belum terlalu membutuhkan tenaga desainer grafis dan multimedia secara terpisah.

Konvergensi dalam Proyek Multidisiplin

Saat ini, desainer harus dapat menjadi desainer grafis, desainer multimedia, hingga desainer UX/UI. Hal ini tidak dapat dihindari lagi karena seringkali tuntutan pekerjaan mengharuskan demikian. Bahkan, bagi mereka yang bekerja secara individu, mereka harus menambah keahlian sehingga mereka harus siap dengan konvergensi dalam proyek multidisiplin.

Desain Multimedia

Desainer multimedia termasuk desain grafis, di mana desainer multimedia juga dapat menjadi desainer grafis. Bahkan, desainer multimedia dapat mengerjakan lebih banyak jenis pekerjaan yang terkait. Skil mereka tidak hanya menggambar tetapi juga memanfaatkan program perangkat lunak komputer untuk menghasilkan karya.

Desainer multimedia dapat mengembangkan ilmu mereka untuk mengembangkan website atau merancang desain digital sebagai materi promosi. Desain multimedia dapat juga berkembang menjadi desain interior, perancang busana, dan sebagainya. Tentunya harus ada jenjang pendidikan yang mumpuni untuk dapat mengembangkan kemampuan desain multimedia.

Desain Grafis

Konvergensi dalam proyek multidisiplin untuk desain grafis sudah menjadi fenomena masa kini. Seorang desainer grafis perlu mempelajari keterampilan tambahan untuk memajukan karirnya. Dalam hal ini, ia harus belajar mengoperasikan aplikasi desain digital dengan mempelajari Photoshop atau Corel Draw, misalnya.

Pada intinya, desain grafis adalah mengkomunikasikan informasi dan ide secara visual. Desainer telah memiliki dasar membuat gambar dan tipografi, kombinasi warna dan gambar untuk merepresentasikan informasi secara visual, dan membuat tata letak untuk menarik audiens.

Desainer grafis dapat memilih spesialisasi dalam bidang komunikasi visual. Spesialisasi desain cetak dapat berkembang menjadi desain video dan situs hingga materi branding dan pemasaran. Tidak hanya itu, desainer grafis dapat menjadi komunikator terampil dan pemecah masalah untuk desain kreatif.

Dengan demikian, desainer grafis perlu memiliki dasar kuat dalam prinsip desain, tipografi, dan keterampilan perangkat lunak. Melalui dasar pemahaman tersebut, desainer grafis dapat menyampaikan ide dengan jelas dan efektif. Penyampaian ide yang lebih efektif adalah melalui desain multimedia dengan penggunaan perangkat lunak untuk mendesain.

Peluang Karier

Tentunya peluang karir dari desain multimedia dan desain grafis sangatlah luas. Saat ini, mayoritas perusahaan membutuhkan tenaga di bidang desain. Tidak hanya itu, desainer multimedia atau desainer grafis pun berpeluang membuka bisnis sendiri

Desain Multimedia

Mayoritas influencer sangat menguasai desain multimedia untuk membuat konten di media sosial. Mereka menyampaikan hal-hal menarik melalui animasi, video atau desain multimedia lainnya. Bahkan, mereka tidak ragu untuk fokus sebagai influencer karena peluang sukses yang lebih besar.

Tetapi, beberapa desainer multimedia juga menjadi incaran perusahaan yang membutuhkan tenaga desain multimedia handal. Saat ini, desain multimedia bukan lagi menjadi kebutuhan perusahaan periklanan atau media, tetapi berbagai jenis perusahaan. Peluang kerja seorang lulusan desain multimedia adalah membuat animasi, direktur seni, pengembang web, arsitek, perancang busana, dan sebagainya.

Desain Grafis

Desainer grafis berpeluang mendapatkan pekerjaan sebagai desainer untuk iklan cetak, seperti baliho, brosur, dan juga semua jenis media cetak. Namun, seorang desainer grafis dapat mengembangkan talenta mereka sebagai desainer multimedia dengan mempelajari software yang terkait dengan desain digital.

Bagaimana? Apakah kamu sudah memahami desain multimedia dan juga desain grafis? Keduanya memiliki perbedaan dari beberapa aspek yang penting untuk kamu ketahui. Jika kamu tertarik untuk mengetahui informasi-informasi lain terkait desain multimedia atau desain grafis, kamu bisa stay tuned di website BINUS @Malang, ya!

Baca Juga: Pengertian dan Jenis Teknik Ilustrasi Digital