Proses Public Relations Itu Gimana, Sih?

Public Relations atau PR bukanlah sebuah pekerjaan sembarangan. Pekerjaan penting ini membutuhkan perencanaan yang matang dan berkelanjutan yang akan berdampak pada kelangsungan sebuah perusahaan. Sebagaimana kita ketahui, keberhasilan perusahaan akan bergantung pada opini publik. PR merupakan pemegang tanggung jawab untuk membentuk respons positif dari opini publik. Nah, penasaran dengan proses Public Relations? Berikut ulasannya!

Baca Juga: Prinsip Etika Profesi Humas, Anak PR Wajib Tau

Pengertian Proses Public Relations

Untuk mendapatkan hasil sudah pasti semua orang membutuhkan proses serta keteraturan dalam langkah kerja. Jadi, maksud dari proses Public Relations adalah seluruh hal yang dilakukan mulai awal hingga akhir terkait cara seorang PR dalam menjalankan tugasnya.

Dalam proses Public Relations, kita akan mengenal beberapa proses dan tahapan, yakni research atau identifikasi dan analisis masalah, planning atau perencanaan, action atau implementasi, communication, dan yang terakhir evaluation untuk mengetahui tingkat keberhasilan program.

Identifikasi dan Analisis

Research atau riset adalah proses PR untuk mengidentifikasi dan menganalisis kondisi. Ini adalah hal pertama yang harus dilakukan seorang PR. Identifikasi dan analisis adalah dua hal yang sangat penting untuk mengetahui peluang pasar beserta kondisinya.

Riset yang dilakukan oleh PR bermanfaat sebagai pondasi bagi seorang komunikator. Atau dalam artian lain, riset memiliki manfaat khusus sebagai sebuah landasan dalam menggarap isu penting, mengidentifikasi kelompok yang jadi target market, mengukur hasil serta mengembangkan strategi organisasional. Proses kegiatan riset cukup rumit dan harus dikerjakan dengan detail. Tak heran karena riset memang digunakan sebagai pondasi dari proses Public Relations.

Riset dimulai dari mendefinisikan peluang atau masalah, yang mana di dalamnya mencakup opini, sikap, pengetahuan, segmentasi pasar, strategi kompetitor, hingga perilaku harian dari para target market. Intinya, riset harus mampu menjawab pertanyaan ‘apa yang dibutuhkan oleh masyarakat dari perusahaan?’ dan ‘apa yang saat ini sedang terjadi’.

Tanpa melakukan riset, seorang PR akan sulit mendapatkan informasi terbaru yang tengah berkembang di masyarakat. Akibatnya mereka akan mengandalkan dugaan yang bisa berpengaruh terhadap kegagalan program.

Perencanaan

Data yang telah masuk lantas diolah dan masuk ke dalam tahapan proses Public Relations selanjutnya, yakni planning atau perencanaan. Data yang masuk akan berperan dalam pengambilan keputusan terkait dengan program apa saja yang akan diterapkan pada publik, bagaimana strategi komunikasinya, serta apa yang jadi tujuannya.

Perlu diingat, tahapan ini sangat penting karena menjadi landasan dalam pengambilan keputusan terkait strategi yang akan digunakan dan seberapa besar potensi keberhasilannya ketika diperkenalkan ke publik. Selain itu, strategi yang diusung harus mampu digunakan sebagai solusi dari permasalahan yang telah diketahui pada tahapan riset.

Strategi ini bisa online maupun offline, seperti social media campaign, siaran pers, event, dan sebagainya.

Implementasi

Dalam proses Public Relations, ini adalah tahapan untuk eksekusi. Di sini seorang PR dituntut mampu melaksanakan program sesuai dengan tujuan dari program tersebut. PR harus mampu melaksanakan segala tindakannya sematang mungkin sesuai dengan planning yang telah dibuat.

Komunikasi dan Interaksi

Dalam proses Public Relations, komunikasi dan interaksi menjadi salah satu hal penting yang perlu untuk digarisbawahi. Kegiatan PR yang utama adalah berkomunikasi sehingga seorang PR harus melakukan komunikasi, baik komunikasi kelompok, komunikasi organisasional, ataupun komunikasi massa dengan sebaik-baiknya.

Intinya, komunikasi dan interaksi tak hanya dimaksimalkan antartim perusahaan, tetapi juga ditujukan untuk masyarakat. Tanpa hal ini, mustahil seorang PR mampu mewujudkan tujuan dari strategi yang telah mereka usung.

Evaluasi dan Pengukuran

Proses Public Relations selanjutnya adalah evaluasi. Dalam tahapan ini seorang PR harus menyiapkan instrumen yang mampu menilai persiapan, pelaksanaan, hingga mengukur seberapa besar pengaruh program yang telah dilaksanakan tersebut kepada masyarakat atau perusahaan.

Tahapan proses ini membantu PR mengukur tingkat keberhasilan program yang telah dilaksanakan. Tahapan evaluasi juga mampu melihat apa saja kelebihan dan kekurangan suatu program serta mampu melihat bagaimana respon masyarakat terhadap perusahaan.

Hasil tahapan evaluasi akan digunakan sebagai pemetaan terkait program apa yang tepat dilakukan selanjutnya.

Pengelolaan Krisis

Dari ulasan di atas bisa kita lihat jika proses Public Relations satu sama lainnya saling berkesinambungan. Artinya, proses tersebut tak akan berjalan lancar jika salah satu tahapannya hilang. Dalam arti lain, berdasarkan dari proses PR di atas bisa dikatakan jika seorang PR harus multitalent. Ya, mereka harus mampu menjadi seorang periset yang detail, perencana yang handal, komunikator, serta pemecah masalah dalam sebuah perusahaan.

Begitu pentingnya tugas PR dalam sebuah perusahaan bukan tak mungkin jika PR akan selalu berurusan dengan ‘krisis’. Karena bisa jadi setelah satu masalah selesai, timbul masalah yang lainnya. Oleh karena itulah, seorang PR harus mampu bekerja dengan cepat dan optimal.

 Public Relations menjadi salah satu jurusan yang cukup diminati saat ini. Meskipun menjadi seorang PR nampak sulit, beberapa orang mengatakan jika pekerjaan ini penuh dengan tantangan dan sangat cocok untuk kamu yang berjiwa kreatif. Selain itu, seorang PR juga memiliki karir yang luas dan umumnya gaji lulusan jurusan Public Relations relatif tinggi.