Jurnalisme: Pengertian, Contoh, dan Tujuannya

Salah satu istilah yang sering kita dengar ketika berhubungan dengan dunia penyiaran atau kewartawanan adalah jurnalisme. Awalnya, istilah ini hanya digunakan pada reportase berita di media cetak seperti koran. Namun, kini penggunaan istilah ini telah diperluas hingga mencakup media elektronik.
Pengertian Jurnalisme
Jurnalisme berasal dari kata ‘jurnal’ yang berarti catatan harian. Menurut KBBI, jurnalisme adalah pekerjaan mengumpulkan, menulis, mengedit, hingga menerbitkan berita dalam media cetak seperti surat kabar. Namun, jika ditilik dari asal katanya, kita akan menemukan arti yang sedikit berbeda, yaitu ‘jurnal’ berarti laporan dan ‘isme’ berarti ajaran atau paham.
Bagaimana pengertian jurnalisme menurut para ahli?
- Adinegoro mengartikan jurnalisme sebagai kepandaian seseorang dalam menyusun kata atau mengarang dengan tujuan memberikan informasi atau kabar kepada masyarakat umum agar bisa tersiar secara luas dan cepat.
- Astrid Susanto mengartikan jurnalisme sebagai kegiatan pencatatan, pelaporan, serta penyebaran informasi yang berkenaan dengan kehidupan sehari-hari kepada khalayak.
- Curtis Macdougall menyebutkan bahwa jurnalisme merupakan kegiatan menghimpun berita, melaporkan peristiwa, dan mencari fakta.
Dari berbagai pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa jurnalisme adalah proses mengumpulkan, mempersiapkan, serta mendistribusikan berita kepada masyarakat umum.
Baca Juga : Jurusan Komunikasi Belajar Apa? Simak Ulasannya di Sini!
Contoh Jurnalisme
1. Liputan Bencana Alam
Dalam liputan bencana alam, seorang jurnalis harus memberikan informasi yang jelas mengenai lokasi kejadian, kronologi, dan penyebabnya. Selain itu, jurnalis juga sering menulis tentang dampak kerusakan, proses evakuasi, hingga kisah korban yang terdampak. Seorang jurnalis juga perlu menuliskan berita pascabencana, meski bagian ini sering diabaikan. Semua harus ditulis dengan jelas dan menggunakan bahasa yang mudah dipahami.
2. Berita Politik
Berita politik adalah berita yang berisi pandangan atau keadaan politik dalam suatu lingkup tertentu. Dalam hal ini, seorang jurnalis harus bersikap netral dan berani menyampaikan fakta.
3. Riset Investigasi
Tujuan riset investigasi adalah mengungkap fakta tersembunyi dari suatu kasus. Biasanya, ada fakta yang disembunyikan oleh pihak yang berkuasa, baik sengaja maupun tidak. Riset investigasi digunakan untuk menganalisis dan mengungkap fakta kepada khalayak. Umumnya, proses ini memerlukan waktu lama, bahkan bisa bertahun-tahun.
4. Laporan Olahraga
Jurnalisme olahraga adalah cabang jurnalisme yang berisi laporan mengenai segala hal terkait olahraga. Laporan olahraga merupakan hasil kerja jurnalis yang memuat topik serta kompetisi olahraga. Menulis laporan olahraga bukanlah hal mudah; Anda harus memiliki minat di bidang olahraga, melakukan riset, sering membaca berita, dan rutin menonton pertandingan.
5. Wawancara Tokoh Terkenal
Mewawancarai tokoh terkenal bukan perkara mudah. Sedikit kekeliruan bisa berdampak buruk pada citra tokoh tersebut. Oleh karena itu, diperlukan persiapan matang, baik dari segi peralatan maupun mental. Tidak jarang seseorang merasa grogi saat berhadapan dengan figur publik.
6. Laporan Investigasi Lingkungan
Ini adalah salah satu contoh jurnalisme lingkungan. Tulisan dalam laporan investigasi lingkungan berfokus pada isu lingkungan seperti kebakaran hutan, kenaikan suhu bumi, polusi udara, dan sebagainya. Laporan ini bertujuan agar publik memahami apa yang terjadi di lingkungan dan mengetahui cara merawat lingkungan dengan baik.
7. Liputan Peristiwa Budaya
Salah satu contoh jurnalisme yang berhubungan dengan budaya adalah liputan peristiwa budaya. Setiap daerah memiliki tradisi unik yang menarik untuk diungkapkan kepada khalayak. Setiap liputan harus ditulis secara runtut dan narasumber yang dipilih harus memahami setiap prosesnya.
Tujuan Jurnalisme
Tujuan utama jurnalisme adalah menyampaikan informasi yang dibutuhkan masyarakat secara jelas, atau dengan kata lain, memenuhi kebutuhan publik akan informasi di segala bidang.
Selain itu, jurnalisme juga bertujuan membantu masyarakat dalam mengambil keputusan, misalnya di ranah politik. Jurnalisme dapat membantu seseorang menentukan pilihannya.
Namun, perlu diingat bahwa jurnalis memiliki kekuatan yang cukup besar untuk memengaruhi dan mengubah cara pandang seseorang, salah satunya melalui kekuatan headline. Banyak pihak yang diuntungkan, namun tidak sedikit pula yang dirugikan akibat penulisan berita yang hanya dari satu sisi. Tidak jarang juga seorang jurnalis menyembunyikan fakta demi tujuan tertentu.
Meski ada sisi negatif, perlu diketahui bahwa jurnalisme juga berperan sebagai watchdog yang siap melindungi masyarakat dengan mengkritisi kebijakan dan tindakan pemerintah (atau pihak yang berkuasa) yang dianggap merugikan atau menyudutkan khalayak.
Comments :