Desain Editorial: Menghidupkan Cerita melalui Tata Letak yang Menarik
Pernah mendengar tentang desain editorial? Desain editorial adalah jenis desain yang sangat dibutuhkan dalam penerbitan publikasi sebuah perusahaan. Nah, jenis desain ini bisa ditemui dalam media cetak, ataupun media digital seperti majalah dan katalog.
Memang tidak semua perusahaan memiliki tim desain yang memahami desain editorial, tetapi bagi kamu yang suka dalam dunia desain, kamu wajib mengetahuinya. Siapa tahu kelak kamu akan menjadi seorang desainer professional.
Baca Juga: Pengertian dan Jenis Teknik Ilustrasi Digital
Apa Itu Desain Editorial?
Desain editorial adalah salah satu cabang dalam desain grafis dengan fungsi utama untuk menyusun dan mendesain berbagai jenis publikasi agar tampak lebih optimal. Cabang desain ini sering ditemui pada konten majalah, katalog, buku, surat kabar, dan sebagainya. Intinya, desain editorial adalah kerangka di mana sebuah cerita bisa dibaca, ditransmisikan, serta ditafsirkan.
Publikasi yang tepat mampu mengirimkan sensasi yang berbeda pada pembacanya. Itulah alasan kenapa diperlukan desain yang mampu mengetahui karakteristik setiap proyek dan desain editorial inilah yang akan menonjolkan keunikan tersebut.
Ringkasnya, desain editorial menyangkut semua jenis media tulis yang dalam menyampaikan pendapat atau memberikan informasi memerlukan desain serta tata letak editorial yang tepat dan baik.
Elemen-elemen Desain Editorial
Desain editorial memiliki berbagai elemen yang harus diterapkan agar desain tersebut mampu menyampaikan pesan dengan baik kepada para pembacanya.
1. Tata Letak (Layout)
Dalam berbagai jenis media baik fisik maupun digital, tata letak menjadi salah satu hal yang perlu diperhatikan. Penataan yang tepat memudahkan pembaca dalam mengambil informasi yang hendak disampaikan. Tata letak layout juga mampu membuat pembaca tertarik untuk membaca lebih jauh atau lebih lama.
Tata letak menjadi hal yang paling mendasar hingga diibaratkan fungsinya seperti tulang punggung yang mampu memberikan struktur pada halaman. Pada pengaturan tata letak, salah satu yang perlu diperhatikan adalah grid. Jumlah grid dalam setiap halaman akan memberikan nuansa yang berbeda. Namun, grid tidak wajib sehingga kamu bisa mencoba menciptakan nuansa yang fleksibel dan lebih lepas.
2. Tipografi
Semua hal yang berkaitan dengan simbol, huruf, dan angka pada media digital atau media fisik yang merupakan ekspresi visual dari sebuah ide disebut tipografi. Dalam hal ini akan dipengaruhi oleh tiga faktor, yakni format buku, pembaca, serta pesan yang ingin disampaikan.
Sebuah desain editorial yang baik dinilai dari struktur elemen tipografinya yang kuat mulai dari judul hingga konten. Tipografi tak hanya memperindah, tetapi juga memberikan kenyamanan visual serta bertindak sebagai panduan navigasi bagi para pembaca.
3. Warna
Pemilihan warna membawa peran penting dalam mencapai kesesuaian antara kerangka visual dengan kontennya. Warna mampu merangsang indera, mengubah mood, dan mampu mengaktifkan perhatian. Selain itu, banyak penelitian yang menyebutkan jika warna memiliki peran yang sangat penting dalam menyampaikan emosi dan sensasi.
4. Grafik dan Ilustrasi
Dalam desain editorial modern, kamu akan menemukan gambar sebagai pelengkap suatu teks. Bahkan tak lengkap sebuah teks tanpa gambar yang sesuai. Cukup banyak elemen grafik dan ilustrasi yang bisa digunakan seperti grafik, tabel, gambar, peta hingga infografis yang siap memberikan penguatan makna pada teks.
5. Pemilihan Media
Ketika hendak mendesain, buatlah pilihan media mana yang hendak dituju. Apakah kamu mendesain hanya untuk media cetak saja, media digital saja, atau keduanya? Di sini kamu harus memastikan bahwa desain yang kamu rancang bisa bekerja dengan baik pada semua platform.
Dalam mendesain, baiknya mulailah dari versi digital karena versi ini lebih mudah diubah ke halaman statis daripada kebalikannya.
Bagaimana Menciptakan Pengalaman Baca yang Menarik?
Banyak cara untuk menciptakan pengalaman baca yang menarik. Salah satunya menerapkan desain editorial. Seperti yang diulas di atas, cabang desain ini memanfaatkan berbagai elemen yang memungkinkan keselarasan antara konten dengan pendukung lainnya. Desain yang apik mampu membuat seseorang bisa bertahan lebih lama karena mereka telah beranggapan jika ini adalah suatu yang menarik.
Misal, untuk menciptakan pengalaman baca yang menarik, kamu bisa mulai dari menulis konten atau cerita. Lalu, aturlah desain tata letaknya agar cerita terasa lebih hidup. Jangan lupa menampilkan gambar yang selaras dengan cerita. Terakhir, desainlah konten yang interaktif.
Pentingnya Desain Editorial
Dalam desain apapun baik itu yang sifatnya editorial atau tidak, seseorang akan selalu diarahkan pada apa yang menarik perhatian. Misalnya dalam sebuah perpustakaan, seseorang cenderung melihat buku pertama kali lewat sampul. Semakin menarik sampulnya, semakin ingin melihat isi dalam buku tersebut. Terlepas mungkin isinya tidak sesuai dengan apa yang diinginkan.
Nah, berkaca dari kasus tersebut, bisa kita lihat betapa pentingnya desain editorial, bukan? Dalam sebuah cabang desain ini, semua yang terlibat, baik itu dari margin, warna, layout gambar, hingga layout teks sangatlah penting. Semua aspek harus memiliki ciri khas dari publik yang dituju dan harus selaras dengan konten yang ditampilkan. Khususnya untuk tata letak atau layout.
Ingat, hasil desain yang bagus tak hanya berdasar dari kualitas dan kuantitas isi sebuah konten namun juga dukungan dari elemen lainnya
Suka dengan dunia desain dan berminat untuk mengetahuinya lebih dalam? Kamu bisa mempelajarinya lebih detail dengan membaca artikel-artikel di website BINUS @Malang. Yuk, tunggu apa lagi, kunjungi segera!
Comments :