Online Brand Reputation

Online brand reputation menentukan bagaimana orang memandang sebuah bisnis saat mereka baru menemukan dan menelusurinya. Pada dasarnya, manajemen reputasi online atau online management reputation berperan penting dalam memengaruhi informasi untuk menarik publik.

Mengelola online brand reputation tidaklah sulit. Yang terutama adalah meningkatkan jumlah paparan yang baik dalam hasil berbagai mesin pencari sekaligus mengurangi jumlah paparan negatif. Biasanya, perusahaan hanya menginginkan hasil positif, yaitu muncul di halaman pertama Google. Namun, perlu diingat bahwa masih ada search engine efektif lainnya seperti Yahoo, Bing, dan sebagainya.

Online Review dan Rating

Ulasan pelanggan menentukan rating dari situs bisnis atau reputasi merek. Menjaga ulasan selalu positif memang tidak mudah, tetapi tentu harus diupayakan dan dipertahankan. Pastikan respon terhadap pelanggan cepat sekaligus berterima kasih kepada pelanggan atas review positif. Ulasan pengguna juga dapat mempengaruhi umpan balik.

Namun, tanggapi keluhan online atau ulasan buruk dengan mempertimbangkan bahwa mungkin ada beberapa kelemahan yang perlu diperbaiki. Dengarkan dan libatkan pelanggan dalam memberikan pendapat. Tak perlu menghapus komentar negatif karena transparansi bisnis saat ini sangat diminati di dunia digital. Tanggapi secara positif dan sampaikan maaf.

Hasil Pencarian

Teknik dan strategi online branding dari departemen Public Relation harus tepat sehingga situs bisnis tidak berada di halaman bawah Google, yang mengakibatkan situs ditemukan pengguna internet. Perlu diketahui bahwa situs yang berada di posisi lima teratas dalam hasil pencarian Google pasti menerima sekitar dua pertiga dari semua klik pengunjung internet. Memang, online brand reputation bukan sekedar mengelola konten untuk search engine.

Bagi perusahaan baru, pentingnya menyewa jasa profesional untuk mengenal cara kerja Google, SEO, dan mesin pencari sangat penting. Cari tahu dengan melihat bagaimana kompetitor mengelola online brand reputation mereka. Namun, pemilik perusahaan tetap harus memantau bagaimana situs mereka dapat meraih halaman teratas Google dan mesin pencari lainnya.

Dapatkan pula fitur Alerts di Google untuk memantau bagaimana reputasi perusahaan di Google dengan menggunakan nama perusahaan atau kata kunci yang relevan lainnya. Dengan demikian, perusahaan dapat mengetahui apa yang didiskusikan pengguna internet tentang perusahaan tersebut secara online. Cara ini sangat efektif dalam memantau kompetitor, sekaligus mengamankan online presence atau kehadiran online.

Media Sosial

Sejauh ini, pengaruh media sosial sangat kuat untuk online brand reputation. Halaman dan profil dalam akun media sosial merupakan etalase produk yang mudah didatangi jutaan orang. Perusahaan, melalui staf hubungan masyarakat, harus dapat mendedikasikan waktu untuk selalu aktif berinteraksi.

Interaksi tersebut adalah dalam bentuk unggahan konten segar dan menarik, terlibat dalam percakapan, dan memberikan tanggapan cepat akan pertanyaan, keluhan atau sekedar komen. Namun, perusahaan juga dapat memilih jenis media sosial yang tepat sesuai dengan target pasar. Produsen barang berorientasi visual perlu memanfaatkan Pinterest, Instagram, dan TikTok dengan metode pemasaran efektif melalui YouTube dan Vimeo.

Perlu diingat bahwa perusahaan tidak dapat mengandalkan media sosial secara gratis saja. Iklan berbayar juga sangat perlu untuk jangkauan lebih luas secara tepat. Media berbayar mencakup semua upaya pemasaran untuk mempresentasikan bisnis, baik di media sosial dan situs bisnis, seperti Facebook Ads, Google AdWords, serta postingan yang dipromosikan influencer.

Yang pertama dan terpenting adalah teknik ORM. Perusahaan Anda harus sudah memiliki setidaknya akun Twitter, Facebook, dan LinkedIn. Jika Anda berada di pasar yang sangat kompetitif, Anda pasti harus aktif di saluran media sosial.

Baca juga: Prinsip Etika Profesi Humas, Anak PR Wajib Tahu!

Manajemen Krisis Online

Manajemen krisis online sering muncul, terutama dari social media presence atau kehadiran di media sosial. Hal ini tidak dapat dianggap remeh karena dapat merusak reputasi perusahaan. Penyebabnya termasuk ketidakpuasan pelanggan, cyberbullying, atau ulasan buruk. Krisis dapat menyebar dengan cepat di media sosial sehingga perusahaan akan terlibat masalah.

Staf public relation harus bertindak cepat serta berkomunikasi dengan baik untuk menghadapi krisis ini. Cara tepat untuk mengatasi krisis online ini adalah melalui media sosial dengan membuat hashtag. Membuat tagar yang sederhana dan intuitif dapat memudahkan pengguna internet dalam menemukan krisis tersebut, mengajukan pertanyaan, serta membagikan fakta yang sebenarnya.

Melibatkan publik sangatlah membantu perusahaan untuk menjaga kendali atas percakapan, sekaligus menghilangkan rumor serta spekulasi. Melalui staf PR, semua pertanyaan harus terjawab. Libatkan pula pers dan semua yang memberi pengaruh besar dalam perusahaan. Dengan demikian, narasi akan terkendali.

Jangan sampai perusahaan menggunakan bot untuk menanggapi komentar atau pertanyaan orang. Hal ini dapat dianggap tidak autentik dan meremehkan pertanyaan. Perlunya respon cepat dari staf dapat memastikan kejujuran dan transparansi.

Dengan menerapkan beberapa poin di atas, online brand reputation dapat terjaga dan visibilitas positif di mata konsumen semakin naik. Jadi, yuk, bangun reputasi online brand dengan baik dan kembangkan bisnis milikmu lebih lagi!