Supply chain management atau manajemen rantai pasok merupakan aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, hingga pengontrolan aktor-aktor yang terlibat dalam rangkaian kegiatan operasional perusahaan baik dari internal dan eksternal perusahaan. Aktor merupakan perusahaan mitra yang dapat berperan sebagai suplier dan distributor terhadap perusahaan. Melakukan integrasi yang baik dengan aktor-aktor tersebut memiliki beberapa tujuan, salah satunya adalah menghindari masalah-masalah yang dapat timbul pada aktivitas manajemen rantai pasok. Masalah yang umum ditemukan pada manajemen rantai pasok yang tidak terintegrasi antara lain: (1) local optimization; (2) incentives; dan (3) large lots (Heizer, Render, dan Munson, 2014).

Local optimization merupakan masalah yang muncul karena masing-masing aktor di dalam rangkaian rantai masok ingin mencapai efektifitas dan efisiensi produksi masing-masing. Sebagai suatu unit usaha, masing-masing aktor memiliki tingkat efektifitas dan efisiensi yang berbeda-beda sehingga perubahan jumlah pasokan atau distribusi yang dilakukan oleh unit usaha dapat mempengaruhi aktor lain dalam rangkaian rantai pasok lokal yang dimilikinya. Kondisi ini dapat diilustrasikan sebagai berikut: Perusahaan A merupakan suplier dari Perusahaan B. Untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi internal, perusahaan A perlu mengirimkan barang ke Perusahaan B dalam satu kali antar yang melebihi kapasitas penyimpanan Perusahaan B. Apabila Perusahaan A dan B tidak memiliki integrasi yang baik, maka upaya peningkatan efektifitas dan efisiensi internal Perusahaan A dapat mempengaruhi efektifitas dan efisiensi internal Perusahaan B. Minimalisasi terjadinya kondisi ini dapat dengan mudah diminimalisasi dengan adanya integrasi informasi. Apabila Perusahaan A telah mengetahui keterbatasan kapasitas pada Perusahaan B, maka Perusahaan A dapat mencoba untuk menambah satu aktor yaitu Perusahaan C ke dalam rangkaian rantai pasok lokalnya. Diasumsikan Perusahaan C memiliki lokasi berdekatan dengan Perusahaan B, maka Perusahaan A dapat menjadi suplier Perusahaan C dengan harapan dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi internal tanpa mengganggu efektifitas dan efisiensi dari Perusahaan B.

Incentives merupakan kondisi dimana distributor dalam rangkaian rantai pasok melakukan promosi untuk peningkatan penjualan. Masalah yang dapat terjadi adalah tingginya permintaan pasokan secara mendadak karena melonjaknya permintaan dari konsumen melalui distributor tertentu tanpa diketahui oleh suplier. Kondisi ini diilustrasikan sebagai berikut: Perusahaan A merupakan suplier Perusahaan B. Perusahaan B melakukan incentives berupa promosi terhadap produk yang diperoleh dari Perusahaan A tanpa menginfokan kepada Perusahaan A. Promosi yang dilakukan oleh Perusahaan B meningkatkan permintaan konsumen sehingga dibutuhkan pasokan tambahan dari Perusahaan A. Perusahaan A yang tidak memperoleh informasi akan mengalami kesulitan dalam mengalokasikan sumber daya untuk memenuhi perubahan permintaan dari Perusahaan B. Kondisi ini dapat diantisipasi dengan mudah apabila Perusahaan A dan B memiliki integrasi yang baik dalam manajemen rantai pasok mereka.

Large lots merupakan masalah integrasi pada manajemen rantai pasok di tingkat internal perusahaan. Masalah ini diilustrasikan dalam bentuk perselisihan antara manajer produksi dan manajemen logistik yang akan mengirimkan barang. Manajer logistik memiliki pendapat bahwa pengiriman barang akan jauh lebih efisien apabila dilakukan dalam satu kali pengiriman, namun manajer produksi berpendapat bahwa kapasitas produksi saat ini tidak dapat memenuhi permintaan manajer logistik. Penyelesaian masalah ini dapat diselesaikan secara internal atau melakukan integrasi dengan para aktor lain dalam rangkaian rantai pasok lokal. Sebagai ilustrasi, Perusahaan A memiliki masalah large lots. Perusahaan A dapat meminta perusahaan B sebagai supliernya untuk meningkatkan jumlah pasokan bahan baku untuk meningkatkan kapasitas produksi, sehingga manajer logistik dapat lebih efisien dalam pengiriman produk.

REFERENSI

Heizer, J., Render, B., & Munson, C. (2014). Operations Management-Sustainability and supply chain management (11. utg.). Essex: Pearson.