Bagian ini khusus membahas pandangan-pandangan berupa tulisan baik dari dosen maupun mahasiswa atau masyarakat umum berkaitan dengan nilai-nilai keutamaan yang terdapat di dalam Pancasila sebagai dasar dan filosofi kebangsaan Negara Indonesia.
Apa Dasar Hidup Bersama Kita di Indonesia?
Lynnelle Salim, NIM 2301936731, Mahasiswa Binus University Indonesia adalah sebuah negara kepulauan terbesar di dunia. Indonesia memiliki lebih dari 17 ribu pulau yang dihuni oleh sekitar 270 juta jiwa, sebuah angka yang cukup fantastis untuk membuat Indonesia menjadi negara dengan jumlah populasi terbesar keempat di dunia, setelah Cina, India, dan Amerika. Tingginya angka populasi tersebut membuat Indonesia menjadi bangsa yang kaya akan budaya, suku, agama, maupun bahasa. Budaya yang dimiliki Indonesia tidak hanya mencakup budaya asli Indonesia, tetapi juga mencakup budaya yang telah terpengaruh budaya bangsa lain, seperti Tionghoa, Arab, India, dan Eropa. Sedangkan dalam bidang suku, agama, dan bahasa, Indonesia telah mempunyai lebih dari 300 kelompok etnik atau suku bangsa, mengakui 6 agama, dan memiliki lebih dari 1200 bahasa (menurut sensus BPS tahun 2010). Hal-hal inilah yang menjadi aset berharga dari Indonesia. Namun, dimana ada kelebihan pasti ada kekurangan. Sangat sulit sebenarnya untuk menyatukan semua perbedaan-perbedaan budaya yang ada, ditambah banyaknya pandangan dan prinsip hidup yang sejak awal sudah dipegang masing-masing orang. Dibutuhkan sebuah kesepakatan atau dasar kehidupan yang dibagi bersama sebagai warga negara Indonesia. Kesepakatan-kesepakatan ini dikumpulkan oleh para Pendiri Bangsa Indonesia (The Founding Fathers) menjadi sebuah dasar ideologi negara. Dalam prosesnya, mengumpulkan kesepakatan ini tentu saja tidak dengan sembarangan, melainkan dengan mengaitkannya pada kondisi realita yang ada, sehingga tujuan untuk hidup secara berdampingan dalam keberagaman suku, agama, dan bahasa antar golongan dapat tercapai. Secara resmi, pada tanggal 1 Juni 1945, dasar ideologi negara ini akhirnya lahir dengan nama Pancasila; panca yang berarti lima, dan sila yang berarti prinsip atau asas. Sehingga, secara etimologis, Pancasila adalah dasar yang memiliki lima unsur. Lima unsur/sila ini adalah: Ketuhanan yang Maha Esa Seperti yang kita ketahui, agama merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan setiap orang. Agama juga menjadi salah satu faktor pendorong agar seseorang berbuat hal-hal yang positif. Dengan adanya sila pertama pada Pancasila, Indonesia dapat menjamin tiap penduduknya untuk memeluk agama masing-masing dan beribadah menurut agama dan kepercayaannya masing-masing seperti yang telah tercantum pada pasal 29 UUD 1945. Tanpa adanya sila pertama, Indonesia akan menjadi kacau karena pada dasarnya agama memiliki sejumlah pedoman, anjuran, dan juga larangan yang dapat membuat manusia untuk bertindak secara baik, tulus, peduli, dan penuh kasih sayang terhadap sesamanya dan juga lingkungan di sekitarnya. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang memiliki derajat paling tinggi. Dan seperti yang telah kita ketahui, Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki berbagai macam suku, budaya, dan agama. Perbedaan suku, budaya, dan agama diantara kita sangat berpotensi untuk memunculkan pertikaian. Karena itu, sila kedua dirumuskan dengan harapan kita dapat saling menghargai, menghormati, mencintai sesama dan bertindak adil tanpa harus melihat latar belakang seseorang. Persatuan Indonesia Bangsa Indonesia adalah bangsa yang memiliki keanekaragaman dalam bidang suku, agama, dan budaya. Adanya sila ketiga ini, “Persatuan Indonesia”, warga negara Indonesia diharapkan dapat mempunyai sebuah perasaan senasib sepenanggungan sebagai satu bangsa, karena inilah sebenarnya modal paling penting bagi sebuah negara. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan Sejak lahir, warga negara Indonesia telah miliki kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama. Namun, meskipun kita memiliki hak masing-masing, kita harus tetap memperhatikan kepentingan bersama sebagai warga negara Indonesia. Inilah mengapa sila keempat pada Pancasila sangat penting, karena Indonesia adalah negara yang setiap masyarakatnya mempunyai hak yang setara dalam mengungkapkan pendapatnya. Pengungkapan pendapat secara bersama-sama inilah yang disebut musyawarah. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia Seperti bunyinya, makna sila kelima menjelaskan mengenai keadilan yang harus didapatkan oleh seluruh masyarakatnya. Keadilan ini berlaku untuk seluruh aspek kehidupan, termasuk hak dan kewajiban yang didapatkan masing-masing individu sejak lahir. Adanya sila kelima ini memiliki harapan agar warga negara Indonesia selalu mengutamakan kepentingan umum dalam hidup di masyarakat, dan memiliki kesadaran bahwa setiap warga negara mempunyai hak yang sama. Referensi: https://id.wikipedia.org/wiki/Suku_bangsa_di_Indonesia https://id.wikipedia.org/wiki/Agama_di_Indonesia https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_bahasa_di_Indonesia_menurut_BPS_2010 https://pancasila.weebly.com/pengertian-pancasila.html https://www.kompasiana.com/haniprahman4560/5cda4aea75065737185b2213/mengapa-harus-pancasila https://www.kompasiana.com/deviprmth7491/5e1a9c09d541df6e791c6ba2/arti-penting-pancasila-sila-pertama?page=all https://bobo.grid.id/read/081950596/arti-sila-kedua-pancasila-dan-penerapannya-dalam-kehidupan-sehari-hari?page=all https://bobo.grid.id/read/081955064/makna-sila-keempat-pancasila-dan-penerapannya-dalam-kehidupan-sehari-hari?page=all read more
• April 29, 2020
Implementasi Pancasila Sebagai Dasar Kehidupan Bersama di Indonesia
Jonathan Averino / 2301935893 / Mahasiswa Binus University Dasar kehidupan bersama di Indonesia adalah Pancasila. Kita selalu melandaskan Pancasila dalam melandaskan segala apapun. Tetapi, apakah kalian pernah berpikir untuk mengganti Pancasila dengan yang lain? Apakah Pancasila penting bagi kehidupan kita? Apa yang terjadi bila Pancasila tidak pernah dirumuskan oleh Ir. Soekarno? Apa yang terjadi jika kita tidak menjadikan Pancasila sebagai landasan kita untuk hidup berbangsa dan bernegara? Pancasila pertama kali disebut dalam sidang pertama BPUPKI yang berlangsung pada tanggal 29 Mei hingga 1 Juni. Tepatnya pada tanggal 1 Juni, Ir. Soekarno memperkenalkan 5 sila yang terdiri dari Kebangsaan Indonesia, Internasionalisme dan Peri Kemanusiaan, Mufakat atau Demokrasi, Kesejahteraan Sosial, dan Ketuhanan Yang Maha Esa. Maka, lahirlah Pancasila. Meskipun saat Orde Baru sempat disalahgunakan, tetapi pada jaman sekarang Pancasila digunakan oleh masyarakat Indonesia sebagai landasan dalam berkehidupan berbangsa dan bernegara. Masyarakat Indonesia sadar bahwa Pancasila itu sangat penting. Mereka mengimplementasikan Pancasila ke dalam kehidupan sehari-hari. Sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa. Dalam kehidupan sekarang, setiap masyarakat Indonesia dijamin kebebasan dalam menjalani kepercayaannya masing-masing. Masyarakat kini dapat menjalani kepercayannya dengan tenang tanpa gangguan intoleransi. Di sila ini, masyarakat juga diminta agar tidak menistakan agama lain dan harus menjunjung tinggi kerukunan umat beragama antara satu dengan yang lain. Sila kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Di sila ini, semua warga negara Indonesia memiliki hak yang setara dalam pemenuhan kesejahteraan. Selain itu, juga kesetaraan dalam kehidupan yang layak, hak politik, hokum, dan semua hal yang telah diatur di undang-undang tanpa melihat suku dan ras warga negara Indonesia tersebut. Sila ketiga, Persatuan Indonesia. Di sila ketiga ini, semua warga negara Indonesia tidak boleh melakukan aksi-aksi yang dapat merenggangkan persatuan dan kesatuan negara kita, seperti melakukan tindakan terorisme, intoleransi, gerakan separatism, dan hal-hal yang serupa. Sebagai warga negara Indonesia yang baik, kita harus tetap menjaga keutuhan negara kita. Kita harus menghindari tindakan-tindakan yang dapat memecah belah negara kita. Sila keempat, Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan. Dapat dilihat, bahwa banyak sekali kasus ataupun masalah yang terjadi di negara kita yang menunjukkan penurunan sila keempat ini. Contohnya banyaknya kasus sengketa Pilkada yang harus berakhir di MK. Hal ini semakin parah karena masyarakat disuguhkan oleh matinya sikap dalam menghormati pendapat orang lain. Demokrasi dan rasa legowo di hati para pihak yang kalah seolah-olah sudah mati sejak lama. Sebagai warga negara yang baik, kita harus menghormati segala keputusan yang telah dirundingkan bersama. Meskipun kalah, kita harus lapang dada dalam menerima apapun hasilnya. Sila kelima, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Di sila kelima ini, dapat dilihat bahwa tujuannya adalah agar seluruh warga negara Indonesia mendapat kesejahteraan dan keadilan yang merata. Seluruh rakyat Indonesia berhak mendapatkan penghidupan yang layak, penghormatan terhadap Hak Asasi Manusia, perlindungan keamanan dan hokum yang seutuhnya, dan semua hal yang berkaitan dengan kesejahteraan warga negara. Meskipun banyak orang maupun pihak yang ingin memecah belah negara kita dengan menganggu nilai-nilai Pancasila, kita tidak boleh goyah. Kita harus berpegang teguh pada Pancasila yang menyatukan Indonesia yang sangat luas ini. Nilai-nilai Pancasila merupakan hasil kerja keras para leluhur kita yang ingin Indonesia dapat hidup dengan damai dan tenteram. Kita sebagai anak muda, harus bisa selalu menjaga keutuhan nilai-nilai Pancasila agar tidak pudar karena budaya-budaya luar yang masuk ke Indonesia. Apalagi sekarang ancaman bisa datang dari mana saja. Bisa saja dari internet, paham tidak benar, dan lain-lain. Implementasi Pancasila sangat penting bagi kehidupan sehari-hari. Bila kita tidak menerapkan Pancasila sebagai landasan dalam berkehidupan bersama, maka dapat menimbulkan berbagai masalah yang dapat merugikan diri sendiri maupun oleh orang lain. Oleh karena itu, kita tidak boleh lupa untuk selalu melandaskan Pancasila dan tetap menjaga keutuhan nilai dari Pancasila itu sendiri. Jika bukan kita yang menjaga dan menerapkan nilai-nilai Pancasila, siapa lagi? Referensi https://tirto.id/sejarah-hari-lahir-pancasila-peran-bpupki-dan-ppki-cpMp https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/03/070000769/arti-penting-pancasila-sebagai-dasar-negara-dan-pandangan-hidup?page=all https://www.kompasiana.com/miratunnisa9767/5d4d5886097f360c44671793/pancasila-sebagai-dasar-kehidupan-berbangsa-dan-bernegara?page=all http://s2mkp.fisip.unair.ac.id/implementasi-pancasila-dalam-kehidupan-berbangsa-dan-bernegara/ read more
• April 29, 2020
Pancasila, Pedoman Hidup Bersama Bangsa Indonesia
Stephen Aurellius Christyanto, NIM 2301936126, Mahasiswa Binus University Pancasila merupakan gagasan yang paling tepat untuk digunakan sebagai pedoman hidup bersama di Indonesia. Ada banyak faktor yang mendukung Pancasila sehingga bisa dikatakan tepat untuk menjadi dasar dari kehidupan bersama di Indonesia. Faktor utama yang membuat Pancasila tepat menjadi dasar kehidupan bersama di Indonesia yaitu, Pancasila membuat warga Indonesia saling mengharai dalam perbedaan kepercayaan, selama kepercayaan itu tidak menentang undang undang di Indonesia. Faktor lainnya juga berperan penting dalam membuat Indonesia dapat memandang perbedaan itu hal yang tidak buruk. Faktor yang pertama dan paling penting sehingga Pancasila dapat digunakan sebagai dasar kehidupan bersama di Indonesia karena sila pertama yang berbunyi Ketuhanan yang Maha Esa, salah satu keberagaman yang ada di Indonesia adalah keberagaman agamanya mulai dari Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Buddha, hingga Kong Hu Cu. Di Indonesia semua orang berhak untuk memegang teguh kepercayaan yang beragam tersebut dan tidak ada yang bisa menentang hal tersebut karena hukum di Indonesia menjamin rakyatnya dapat mempercaiyai kepercayaan-kepercayaan tersebut tanpa ada ancaman ataupun paksaan untuk memilih suatu kepercayaan. Dan meskipun ada banyak kepercayaan yang tentu saja berbeda satu sama lain, rakyat di Indonesia tetap bisa hidup berdamingan dengan damai karena rakyat Indonesia memiliki pedoman yaitu, Pancasila yang mengajarkan kita semua untuk saling menghargai kepercayaan masing-masing. Faktor yang selanjutnya Pancasila mengajarkan kiata semua untuk berperilaku adil terhadap sesama tidak terpengaruh dari suku atau ras ataupun agama, di Indonesia ini terdapat suku yang luar biasa beragam dan jika tidak ada satu pedoman hidup yang bisa membuat banyak suku ini memiliki satu pandangan yang sama tentu saja akan terjadi sangat banyak konflik antar suku di Indonesia, bahkan mungkin saja dapat terjadi perang antar suku sehingga negara Indonesia ini bisa hancur berantakan karena hal itu terjadi. Dan Pancasila membuat konflik antar suku di Indonesia tidak terjadi, walaupun pasti ada saja oknum-oknum yang selalu menimbulkan masalah antar suku namun hal itu tentu saja tidak terlalu sering terjadi karena sudah ada hukum yang mengatur hal-hal tersebut dan tentusaja hukum-hukum tersebut berpedoman pada Pancasila. Faktor lainnya adlaha Pancasila mengajarkan kita untuk Bersatu dan tidak terpecah belah walaupun pasti terdapat kotak-kotak di antara seluruh masyarakat Indonesia tapi jika sudah menyangkut kepentingan bersama rakyat Indonesia pasti akan bekerja sama untuk menyelesaikan masalah masalah tersebut, walau ada banyak cara pandang, cara kerja, cara memahami suatu masalah, semua hal tersebut pasti dapat bisa di pahami oleh masing-masing individu karena setiap individu pasti memiliki rasa menghargai perbedaan sehingga perbedaan pandangan atau perbedaan cara kerja tidak menjadi masalah yang perlu di besar-besarkan. Faktor yang selalu menjadi pemecah masalah di Indonesia adalah Pancasila mengajarkan kita untuk tidak mengambil keputusan secara egois dengan hanya menggunakkan satu sudut pandang tetapi menggunakkan sudut pandang bersama yaitu dengan mengadakan musyawarah untuk menyelesaikan perdebatan yang penting sehingga penyelesaian dari setiap masalah akan didapatkan solusi yang di yakini oleh bersama bahwa solusi yang ada adalah solusi yang terbaik untuk bersama sehingga tidak akan ada perdebatan hanya untuk saling menyalahkan. Dan setiap masalah kehidupan bersama seperti perbedaan pendapat pasti dapat diselesaikan dengan adanya musyawarah sehingga walaupun ada banyak kelompok masyarakat yang memiliki pandangannya masing-masing dapat hidup berdampingan dengan damai walaupun memiliki cara hidupnya masing-masing. read more
• April 29, 2020
Pancasila, Ideologi Sakti Bangsa Indonesia
By : Vicky Isando, NIM: 2301936145, Mahasiswa Binus University Artikel ini saya beri judul: “Pancasila, Ideologi Sakti Bangsa Indonesia”. Mengapa saya beri judul demikian? Apakah sesakti itu Pancasila sebagai dasar kehidupan bersama di Indonesia? Pancasila sendiri secara harafiah diambil dari Bahasa Sansekerta yakni “Panca” dan “Sila” yang berarti 5 dasar/gagasan. Sila-sila yang tertuang didalamnya berisi nilai-nilai seperti Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan. 5 gagasan inilah yang digunakan sejak 1945 hingga kini sebagai pedoman hidup masyarakat di Indonesia, yang menyebabkan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai bisa berdiri kokoh sampai hari ini. Tanpa adanya gagasan/pedoman negara, negara akan tidak memiliki arah dan tujuan yang jelas, dan memudahkan timbulnya kekacauan. Karena ideologi bangsa juga merupakan cita-cita bangsa dengan tujuan memajukan kehidupan berbangsa. Pancasila dalam perannya sebagai ideologi negara memiliki beberapa dimensi. Dimensi-dimensi yang dimiliki oleh Pancasila, yakni: Dimensi Realita(cerminan kehidupan berbangsa), Dimensi idealisme (harapan untuk mencapai masa depan yang lebih baik), dan Dimensi flexibilitas(kemampuan Pancasila dalam memengaruhi meyesuaikan diri dengan perkembangan masyarakat). Dimensi-dimensi ini bisa dirasakan dalam kehidupan kita sehari-hari. Dapat kita telaah dari sila pertama yang berbunyi “Ketuhanan Yang Maha Esa”, menganut suatu kepercayaan 50% memengaruhi penganutnya berperilaku baik. Karena setiap agama mengajarkan nilai-nilai kebaikan bagi umat yang menganut dan mengilhami ajarannya dengan baik. Nilai-nilai seperti memanusiakan manusia, mengamalkan cinta kasih pada sesama dan lingkungan sekitar, dan toleransi terhadap sesama umat manusia. Walaupun belakangan mungkin sering kita dengar terjadi kontroversi yang tercipta antarumat beragama yang disebabkan oleh kaum fanatik(ekstirimis) dari agama tertentu yang mencoreng nilai dan semangat persatuan berdasar Pancasila. Namun, ini bukan berarti akibat adanya Ketuhanan pada sila yang pertama Indonesia dapat terpecah belah. Mungkin ada anggapan, apabila di negara yang berkiblat sosialis komunis, tidak akan terjadi perpecahan akibat sentiment agama. Ini adalah sudut pandang yang menurut saya tidaklah benar. Perpecahan yang disebabkan oleh hal semacam ini adalah akibat dari kurangnya pengetahuan penganut suatu agama dalam memahami ajaran agamanya atau bisa juga disebabkan karena penafsiran mandiri penganut agama terhadap kitab suci yang dipercayai terjadi kesalahan sehingga muncul paham-paham ekstrimis. Selanjutnya pada sila ke 2, yang berbunyi “Kemanusiaan yang adil dan beradab”. Sila yang kedua ini berpesan dan menegaskan sebuah ajaran yang telah tertuang pada agama yang telah dianut oleh Warga Indonesia berupa ajaran yang paling penting, yakni bagaimana memanusiakan manusia. Maksudnya adalah bagaimana kita bisa memperlakukan sesama dengan baik sebaik kita memperlakukan diri kita sendiri. Dari sila ini masyarakat Indonesia diharapkan dapat memetik nilai kemanusiaan dimana ada batasan yang kita miliki sebagai manusia yang bersifat bebas. Batasannya adalah kita bisa bebas dalam berperilaku, dalam bersikap, dalam berpandangan/berpolitik, dalam bersosialisasi, dan berbisnis, selagi apa yang diperbuat tidak melanggar nilai- nilai kemanusiaan, yang artinya tidak merugikan sesama umat manusia yang ada disekitar kita. Mungkin akan muncul pertanyaan, kalau ada yang menggunakan zat terlarang atau mengkonsumsi alkohol apa akan mengganggu sesamanya, bukankah dirinya sendiri yang akan rusak terlebih dahulu. Memang kasus ini akan merugikan penggunanya sebagai main suspect akan tetapi, efek samping dari obat ini akan mengganggu perilaku dari pengguna zat-zat tersebut. Dan perilaku yang dilakukan banyak yang bersifat delusional yang bisa merugikan setiap orang yang berada disekitarnya. Yang mana efek delusionalnya bisa juga menyebabkan terjadinya kriminalitas dan itu jelas merugikan sesama dan parahnya lagi bisa melukai nilai-nilai kemanusiaan yakni merampas hak untuk memiliki kehidupan yang aman dan nyaman. Pada sila yang ketiga, yang berbunyi “Persatuan Indonesia”, memiliki maksud dan tujuan untuk memprioritaskan segala sesuatu berdasarkan skala kebangsaan. Sehingga, masyarakat tidak mengkotak-kotakan dirinya dan menempatkan posisi kelompoknya di posisi tertinggi. Persatuan masyarakat Indonesia sangatlah penting untuk kehidupan bersama agar tidak mudah dipecah oleh ideologi-ideologi separatis ataupun ideologi baru yang berusaha mengganggu Pancasila sebagai tonggak kehidupan bersama di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Selain itu, akan timbul rasa nasionalisme yang tepat (tidak berlebihan/ultranasionalis dan tidak kekurangan). Dengan rasa persatuan inilah negara kita akan semakin kokoh dan dihormati oleh negara lain. Juga dengan rasa persatuan yang tinggi, maka solidaritas bangsa kita akan menjadi lebih baik lagi dalam kehidupan bersama. Pada sila yang keempat, yang berbunyi “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan”. Sila ini mengajarkan dan mengharapkan agar seluruh warga Negara Indonesia melakukan pengambilan keputusan secara mufakat, yang berarti memenangkan segala pihak atau mencari solusi terbaik (win-win solution). Memang kesepakatan seperti ini sulit dicapai tapi ini sangat penting untuk menjaga kelangsungan kehidupan bersama di Indonesia sehingga setiap warganya dapat merasakan perannya dan keberadaannya sebagai Warga Negara Indonesia. Yang terakhir adalah nilai yang dapat diambil dari sila kelima pada Pancasila yang berbunyi, “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”. Makna dari sila ini tak kalah penting, dimana sila yang kelima menghendaki setiap warganya agar mendapatkan hak dan kewajiban yang sesuai dari negara. Negara memiliki peran yang penting untuk melindungi hak dan kewajiban segenap warganya dan berusaha memberikan kesejahteraan sosial bagi seluruh warganya. Sebagai contoh, kini harga BBM di Pulau Jawa dan Pulau Papua tidak memiliki perbedaan. Ini menunjukkan bahwa ada perjuangan dari pemerintah untuk memeratakan kesejahteraan setiap warganya dan memperlakukannya secara adil. Ini penting untuk diamalkan karena jika tidak terjadi keseimbangan keadilan di negara ini, bisa saja menyebabkan sebagian kelompok masyrakat merasa di anaktirikan oleh negara. Jika sampai terjadi demikian, bukan tidak mungkin akan mengundang gerakan separatis yang berpotensi merusak kenyamanan kehidupan bersama di Indonesia. Sehingga pada akhirnya, saya merasakan bahwa sangatlah penting makna Pancasila untuk kehidupan bersama di Indonesia. Karena jika kita lebih dalam memaknai Pancasila dan meresapi maksud di balik itu, maka cepat atau lambat kita akan sadar bahwa sehebat itu peran Pancasila. Pancasila seumpama udara segar, kita tak bisa melihatnya, tapi kita bisa merasakannya dan kita membutuhkannya dan tanpa Pancasila tidak ada yang namanya Indonesia. Pancasila membuat Indonesia yang terlahir seperti zebra(tidak satu warna) bisa lahir dan menguatkan Indonesia yang terdiri dari beribu keanekaragaman yang ibarat lidi(yang rapuh apabila berdiri sendiri-sendiri), diikat menjadi satu menjadi ikatan lidi yang utuh dan kokoh. Harapan saya dengan merefleksikan saktinya Pancasila sebagai pedoman kehidupan bersama, saya (sebagai penulis) dan pembaca bisa semakin giat mengamalkan tujuan dan cita-cita Pancasila dalam kehidupan bersama yang kelak bisa membawa Negara Indonesia menjadi terus lebih baik. Referensi : https://thegorbalsla.com/pengertian-pancasila/ https://www.yuksinau.id/ideologi-pancasila-pengertian-fungsi-makna/ https://www.kompasiana.com/miratunnisa9767/5d4d5886097f360c44671793/pancasila-sebagai-dasar-kehidupan-berbangsa-dan-bernegara?page=all read more
• April 29, 2020
Pancasila: Dasar Kehidupan Bersama Bangsa Indonesia
Sharon Christie, PPTI 7, NIM 2301936675 Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang benar dan sah. Kata Pancasila sendiri berasal dari Bahasa Sansekerta yang terdiri dari 2 kata, yaitu “ panca “ yang berarti “ lima “ dan “ sila “ yang berarti “ dasar “. Pancasila pertama kali dirumuskan oleh organisasi BPUPKI / Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia pada saat Indonesia masih dalam masa penjajahan oleh negara Jepang. Setelah melalui banyak rapat-rapat, BPUPKI masih gagal dalam upaya membentuk dasar negara Indonesia. Sehingga dibentuklah Panitia Sembilan untuk melanjutkan tugas untuk membentuk dasar negara Indonesia. Panitia Sembilan berhasil merumuskan dasar negara yang disebut dengan Jakarta Charter / Piagam Jakarta yang berisikan : Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya Kemanusiaan yang adil dan beradab Persatuan Indonesia Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia Setelah terbitnya Piagam Jakarta ini, ada banyak tokoh – tokoh non Muslim yang merasa keberatan dengan bunyi sila pertama. Setelah diadakannya diskusi, pada tanggal 18 Agustus 1945, sila pertama pun resmi diganti dan terbentuklah dasar negara yang sah dan benar yang berbunyi : Ketuhanan Yang Maha Esa Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab Persatuan Indonesia Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia Setiap sila di dalam Pancasila memiliki makna- makna yang sangat penting bagi negara Indonesia. Sila pertama Memiliki makna / mengandung pengakuan bahwa rakyat Indonesia adalah rakyat yang beriman dan mengakui keberadaan Tuhan sebagai pencipta alam semesta dan beserta segala isinya. Sila kedua Memiliki makna bahwa seluruh rakyat Indonesia mengakui kedudukan semua manusia yang sederajat dan memiliki hak serta kewajiban yang sama sebagai warga negara Indonesia. Sila ketiga Memiliki makna bahwa segenap rakyat Indonesia mendahulukan persatuan serta kesatuan bangsa tanpa melihat perbedaan ras, suku dan bangsa nya. Sila keempat Memiliki makna bahwa negara Indonesia menganut asas demokrasi yang didasarkank pada permusyawaratan mufakat serta kekeluargaan. Sila kelima Memiliki makna bahwa negara Indonesia memiliki tujuan untuk mewujudkan negara dengan masyarakat yang memiiliki kehidupan yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila. Menurut saya, Pancasila memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan kita, baik dalam kehidupan bermasyarakat maupun sebagai individu. Pancasila memegang peranan sebagai sebuah pedoman bagi kita untuk menemukan arah dalam hal bersikap dalam sebuah organisasi masyarakat. Mengapa Pancasila dijadikan sebagai ideologi bangsa kita ? Para pejuang bangsa kita yang mencetuskan Pancasila berusaha untuk mencantumkan segala hal yang bisa dijadikan sebagai asas dan pedoman kita dalam berbangsa dan bernegara . Oleh karena itu sudah sepantasnya segala hal yang tercantum di dalam Pancasila dapat kita gunakan untuk lebih merefleksikan diri kita ketika bermasyarakat dan bernegara. Walaupun Pancasila hanya memiliki 5 sila di dalamnya, banyaknya pelajaran yang bisa kita ambil darinya tidaklah terbatas. Contohnya, dengan adanya Pancasila, kita bisa memahami bahwa Indonesia bukan merupakan negara agama melainkan negara demokrasi, maka dari itu bisa kita simpulkan bahwa segala tindakan yang berbau diskiriminasi yang tertuju terhadap golongan/ ras tertentu sangatlah dilarang. Kita juga bisa mengerti bahwa kita memiliki hak untuk mengungkapkan aspirasi kita sebagai rakyat yang tercantum dalam sila no 4 , yakni yang berbunyi “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan”. Yakni, bebaslah kita dalam berpendapat asalkan sesuai dengan etika yang ada di masyarakat . Dengan adanya Pancasila, diharapkan kita bisa lebih memahami betapa kayanya Indonesia akan berbagai keanekaragaman suku dan budayanya. Semoga dengan adanya Pancasila kita bisa lebih mengerti bahwa tanpa adanya perbedaan, Indonesia bukanlah Indonesia kita yang sekarang ini, yang berarti kita harus menghilangkan pandangan etnosentrisme yang masih ada di berbagai kalangan masyarakat, pandangan etnosentrisme merupakan sebuah pandangan yang menyebabkan suatu golongan merasa kaum nya lebih baik dibandingkan golongan-golongan lainnya. Jika dibiarkan berkembang di masyarakat, pandangan ini bisa menyebabkan perpecahbelahan di Indonesia. Maka dari itu, Semboyan kita “Bhinneka Tunggal Ika” yang berarti “berbeda-beda tetapi tetap satu” mengajak kita untuk menghilangkan sikap egoisme kita dan mulai menumbuhkan sikap altruism dalam diri kita. Pancasila ini merupakan ideologi yang terbaik untuk diterapkan di Indonesia, maka dari itu haruslah kita tetap menjaga dan tetap melestarikannya dari kaum-kaum yang ingin menggantikan ideologi dasar negara kita. Referensi : https://www.kompasiana.com/lukmanthree/55183aea81331126699de586/pentingnya-pancasila-sebagai-ideologi-bangsa-dan-negara-indonesia https://www.liputan6.com/citizen6/read/3876704/9-fungsi-pancasila-sebagai-dasar-negara-dan-pedoman-masyarakat-indonesia https://id.wikipedia.org/wiki/Pancasila https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/03/090000769/nilai-nilai-pancasila-sebagai-dasar-negara-dan-pandangan-hidup?page=all https://www.dosenpendidikan.co.id/makna-pancasila/ https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/05/193000769/9-fungsi-pancasila-di-indonesia?page=all read more
• April 29, 2020
Pentingnya Pancasila Sebagai Dasar Kehidupan Bersama di Indonesia
By : Ricky Fattah Raharjo, NIM : 2301936076, PPTI 7 / 26 Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi bangsa Indonesia mempunyai nilai nilai yang wajib diterapkan dalam kehidupan sehari – hari.Kandungan dari sila – sila Pancasila secara garis besar terbagi atas beberapa tingkatan yang pertama adalah nilai dasar , instrumental dan praktis . Pancasila juga mengandung nilai moral dan norma yang harus diterima oleh seluruh warga negara karena hal tersebut menjadi landasan bagi kehidupan bersama di Indonesia.Meskipun Pancasila terdiri dari lima sila berbeda tetapi semua saling melengkapi dan menjadikan Pancasila sebagai satu kesatuan yang utuh untuk jadi pedoman kehidupan Bersama di Indonesia. Setiap negara pasti ingin tetap kokoh dan tidak mudah terjadi perselisihan diantara warganya , hal tersebut membuat pentingnya kita memiliki dasar negara dan ideologi yang kuat dan disusun dengan seksama. Pancasila tidak mengadopsi ideologi dari manapun sehingga nilai – nilai Pancasila kita lebih unggul dan juga lebih cocok karena berdasarkan kebiasaan dan sifat warga negara Indonesia sendiri. Alasan Pancasila sangat dibutuhkan karena kita memiliki banyak sekali suku , budaya , agama dan juga secara demografis kondisi wilayah Indonesia sangat besar dan terdiri dari pulau – pulau yang dipisahkan oleh laut yang sangat luas , ini bisa membuat Indonesia sangat cepat berkembang tetapi juga dapat membuat kehidupan di Indonesia menjadi banyak pandangan sehingga dapat menimbulkan perpecahan. Oleh karena itu norma – norma yang terkandung dalam Pancasila dapat kita gunakan dalam dasar kehidupan bangsa agar tidak mudah timbuil perpecahan . DIantara lain norma – norma yang terkandung didalam Pancasila yakni : Norma Agama Norma agama disebut juga norma kepercayaan ini ditunjukkan kepada semua rakyat Indonesia untuk dapat beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa . Dengan adanya norma ini diharapkan setiap rakyat Indonesia dapat berpegang teguh kepada agama nya masing – masing dan saling menghargai. Norma Moral atau Norma Kesusilaan Norma Moral adalah norma yang paling dasar dalam mengatur budi pekerti kita atau etika kita.Norma moral ini menentukan bagaimana cara kita dapat menilai lingkungan masyarakat maupun di dalam rumah . Norma ini berasal dari diri sendiri bagaimana kita menyikapi lingkungan agar kita dapat diterima dan mudah untuk bersosialisasi. Norma kesopanan Norma ini juga disebut norma sopan santun , tata krama maupun kadang juga disebut norma adat . Norma ini didasarkan kebiasaan rakyat Indonesia dalam berlaku dimasyarakat , pada suatu daerah dengan daerah lain berbeda dasar – dasar norma kesopanannya . Sanksi dari norma ini biasanya berasal dari masyarakat setempat. Norma Hukum Norma hokum berasal dari luar rakyat, biasanya norma hukum dibuat oleh negara atau pihak setempat yang mendapatkan kekuasaan penuh dalam mengatur dan juga memaksa setiap rakyat . Contohnya adalah negara membuat sebuah peraturan perundang – undangan tentang lalu lintas untuk mengatur rakyatnya agar lalu lintas jadi lebih teratur. Sanksi yang didapat dari norma ini biasanya didapatkan pada persidangan resmi yang dipimpin hakim. Di era modern ini juga ditandai dengan kemajuan teknologi yang menimbulkan beberapa perubahan dalam kebiasaan masyaratakat, salah satu contoh dampak akibat dari era modern ini masyarakat yang mengikuti trend dari negara lain dan transformasi budaya .Dalam kondisi ini masyarakat sudah tidak memperdulikan nilai – nilai Pancasila sebagai ideologi dan pedoman hidup bagi rakyat Indonesia dalam perkembangan zaman tersebut. Sehingga banyaknya kasus – kasus yang membuat kehidupan Bersama di Indonesia menjadi tidak teratur . Dengan adanya pengaruh dunia luar , rakyat Indonesia sudah mulai merubah dasar dalam kehidupan Bersama mereka seperti : Mulai hidup secara individualisme Tidak menghargai orang – orang disekitar Berpakaian seperti orang barat Melakukan kegiatan – kegiatan dan kebiasaan orang luar Dengan adanya perkembangan zaman tersebut , penerapan Pancasila sebagai dasar kehidupan Bersama di Indonesia wajib untuk diupdate dan diupgrade agar penyuluhan dan juga penerapan Pancasila di lingkungan masyarakat menjadi lebih fleksibel dan juga sesuai dengan adanya perkembangan zaman.Dalam hal ini biasanya para pemuda harus tetap menerapkan berbagai hal – hal positif yang terkandung dalam Pancasila agar Pancasila tidak hilang dan tetap menjadi bagian dari perkembangan zaman meskipun pada masa sekarang banyak sekali anak – anak muda yang selalu mengikuti perkembangan budaya barat dan juga lebih konsumtif daripada orang pada zaman dahulu. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam era modern yang tidak sesuai dengan kehidupan rakyat Indonesia sehari – harinya : Budaya berpakaian orang luar Budaya berpakaian yang selalu terupdate dengan style luar bahkan dengan harga yang sangat tinggi juga dapat membuat kehidupan Bersama di Indonesia menjadi terganggu, dengan update update hal tersebut biasanya menyebabkan kesenjangan dengan orang- orang disekitar sehingga norma norma yang berlaku dilingkungan masyarakat tersebut diabaikan. Kebiasaan – kebiasaan orang luar Orang – orang luar yang biasanya melakukan hal – hal yang diperlukan pada lingkungannya seperti minum – minuman keras untuk menghangatkan tubuh , tetapi beberapa orang di Indoneseia menyalahi dan meminum minuman keras tersebut tanpa alasan yang jelas sehingga membuatnya mabuk dan dapat membuat perilakunya di lingkungan masyarakat tidak terkontrol. Cara berbicara Orang luar berbicara tanpa adanya adat dan istiadat sehingga mereka biasanya berbicara dengan hal yang sama terhadap orang tua bahkan teman tanpa adanya perbedaan bahasa yang digunakan Karena hal tersebut kita sebagai warga negara Indonesia yang baik dan anak muda yang merupakan pilar dari bangsa ini harus tetap menerapkan Pancasila dalam kehidupan sehari – harinya di Indonesia. REFERENSI Beerling, Kwee, Mooij, Van Peursen diterjemahkan oleh Drs. Soejono Soemargono, 1990. Pengantar Filsafat Ilmu. PT. Tiara Wacana Yogya, Yogyakarta Franz Magnis-Suseno, 1992, Filsafat-Kebudayaan-Politik, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta H.M. Tama Sembiring, Prof., Drs., SH, MM., dkk, Manur Pasaribu, SH., dan H. Chairul Alam, Drs., MM., 2012. Filsafat dan Pendidikan Pancasila. Yatama Printing, Jakarta. Saswinadi Sasmojo dkk (eds.), 1991. Menerawang Masa Depan Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni. Penerbit ITB, Bandung Sulaiman, A. (2015). Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. (T. Redaksi, Ed). Bandung:cv. Arfino Raya https://www.gurupendidikan.co.id/pancasila-sebagai-norma-bernegara/ read more
• April 29, 2020
Pancasila Jiwa Seluruh Bangsa Indonesia
Michelle Valentina Purnomo / 2301935956 Indonesia adalah negara yang memiliki berbagai keragaman suku bangsa, bahasa, agama, dan kebudayaan yang tersebar di belasan ribu pulaunya. Dari keberagaman ini Indonesia dapat bersatu dan menjadi suatu negara dikarenakan berbagai faktor, salah satu faktor yang akan diulas disini adalah dasar negara Indonesia yaitu Pancasila yang menjadi pemersatu bangsa Indonesia. Pancasila merupakan dasar ideologi negara Indonesia yang menjadi pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Pancasila diperkenalkan pada tanggal 1 Juni 1945 oleh Ir.Soekarno. Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta yakni “Panca” dan “Sila”. Pancasila merupakan lima dasar yang berisi pedoman atau aturan tentang tingkah laku dalam berbangsa dan bernegara. Pancasila mengandung nilai-nilai yang terdapat dalam setiap silanya yang penting untuk kita hidupi. Lima sila yang menjadi sendi utama penyusun Pancasila adalah “Ketuhanan Yang Maha Esa”, “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”, “Persatuan Indonesia”, “Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan”, dan “Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia”. Dalam kelima sila Pancasila, nilai persatuan Indonesia ditekankan tidak hanya dalam sila ketiga “Persatuan Indonesia” tetapi semua sila yang ada dalam Pancasila saling berkaitan dalam persatuan Indonesia. Pada sila pertama “Ketuhanan Yang Maha Esa” yang isi sebelumnya adalah “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” menunjukkan bahwa Pancasila menghargai berbagai keragaman agama yang ada di Indonesia dan menyatukan berbagai keragaman seperti yang ada dalam konsep sila ketiga “Persatuan Indonesia”. Sila pertama juga berkaitan dengan sila kedua “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab” dan sila kelima “Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia” karena semua agama diperlakukan dan dihargai secara merata tanpa memandang golongan mayoritas maupun minoritas. Pada sila kedua “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab” bermakna bahwa setiap manusia harus dipelakukan secara adil dan layak. Lewat sila kedua ini, setiap orang dilarang untuk melanggar Hak Asasi Manusia yang berhubungan dengan hukum dan undang- undang yang ada di Indonesia. Dalam sila kedua tidak hanya menunjukkan Pancasila sebagai pemersatu bangsa tetapi juga dalam hal mengatur kehidupan bermasyarakat dalam hal hukum dan undang undang yang ada. Pada sila keempat “Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan” berfokus dengan pengaturan kehidupan masyarakat Indonesia lewat bentuk pemerintahan Indonesia yaitu demokrasi. Demokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana semua warga negaranya memiliki hak setara dalam pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup warga negaranya. Demokrasi mengizinkan seluruh warga negara terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam perumusan, pengembangan dan pembuatan hukum di dalam negaranya. Dengan Indonesia yang menggunakan bentuk pemerintahan demokrasi, sila keempat tidak hanya menjadi pengatur kehidupan bernegara tetapi juga pemersatu suara rakyat untuk kepentingan negara dan seluruh rakyatnya. Hal ini berarti sila keempat selain berkaitan dengan sila ketiga “Persatuan Indonesia”, juga berkaitan dengan sila kedua “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab” dan sila kelima “Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia” karena seluruh suara rakyat ada dalam keputusan-keputusan negara tanpa memandang latar belakang rakyat. Pada sila kelima “Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia” maknanya hampir sama seperti sila kedua “Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab” yang berpandangan bahwa setiap rakyat Indonesia harus dipelakukan sama. Di mata hukum, seluruh rakyat Indonesia memperoleh keadilan dan diadili tanpa pandang bulu. Sila kelima berkaitan dengan sila ketiga “Persatuan Indonesia” dan sila kedua “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”. Dari makna kelima sila dalam Pancasila dapat kita lihat bahwa peran Pancasila dalam kehidupan bangsa Indonesia adalah sebagai pedoman hidup bangsa dalam mengambil keputusan, sebagai jiwa dari bangsa Indonesia dalam mewujudkan setiap lembaga maupun organisasi dan insan yang dibentuk di Indonesia demi kepentingan negara, sebagai kepribadian bangsa Indonesia yang menjadi identitas bangsa Indonesia, sebagai sumber hukum dari segala hukum yang berlaku di Indonesia, dan sebagai cita-cita bangsa dalam mempersatukan keragaman yang ada di Indonesia serta menciptakan keadilan dan kedamian didalamnya sehinga negara ini teteap terus Berjaya dan berkembang dari hari ke hari sampai selama-lamanya. Di era globalisasi sekarang ini, identitas dan kepribadian bangsa Indonesia haruslah dijaga jati dirinya agar tidak luntur dan lenyap karena arus jaman yang tiada berhenti berkembang. Sebagai warga negara Indonesia tentunya kita perlu membina dan memupuk kepribadian kita karena kita ada;ah cerminan bangsa Indonesi. Sehingga dalam diri kita tercermin Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dalam mengatur kehidupan bangsa serta mempersatukan bangsanya dan mencegah perpecahan di dalamnya. Referensi https://id.wikipedia.org/wiki/Pancasila https://id.wikipedia.org/wiki/Demokrasi Krisna, A. (2018, Desember 2). Kompasiana. Diperoleh dari https://www.kompasiana.com/miratunnisa9767/5d4d5886097f360c44671793/pancasila-sebagai-dasar-kehidupan-berbangsa-dan-bernegara?page=1 Nisa, M. (2019, Agustus 9). Kompasiana. Diperoleh dari https://www.kompasiana.com/alexanderkrisnai/5c03ae5f43322f10e5725303/memaknai-pentingnya-pancasila-dalam-kehidupan-bermasyarakat-dan-persatuan-indonesia?page=all# Shidiqiuyah, S. (2019, Januari 21).liputan 6. Diperoleh dari https://www.liputan6.com/citizen6/read/3876079/makna-pancasila-sebagai-dasar-negara-pemersatu-suku-bangsa-ras-agama-dan-golongan read more
• April 24, 2020
Urgensi Pancasila bagi Masyarakat Indonesia
Lanti, PPTI 7 Indonesia merupakan negara terbesar di Asia Tenggara yang di kenal juga sebagai negara kepulauan yang memiliki 17 ribu pulau yang membuat Indonesia memiliki banyak sekali keanekaragamanan. Mulai dari keanekaragaman ras, suku, bahasa daerah, agama dan kebuadayaan. Maka dari itu, sangat mengherankan bagaimana bisa Indonesia yang begitu beragamnya dapat bersatu menjadi satu negara. Faktor-faktor yang dapat membuat Indonesia bersatu antara lain adalah rasa senasib sepenanggungan akibat penjajahan, kesamaan dalam budaya, geografis, dan lain-lain. Maka dari itu, rakyat Indonesia memutuskan untuk merdeka bersama karena suatu keinginan yang luhur bangsa Indonesia untuk membentuk negara Indonesia yang berdaulat adil dan makmur. Hal yang paling dasar dalam kemerdekaan Indonesia yaitu Pancasila. Pancasila terlahir Negara Kesatuan Republik Indonesia yang diperkenalkan pada tanggal 01 Juni 1945 oleh Ir.Soekarno. Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta yakni Panca artinya lima dan Sila artinya dasar atau prinsip. Seperti yang kita tahu, Pancasila adalah dasar negara kita yang berisi lima pedoman atau tingkah laku dalam berbangsa dan bernegara. Pancasila sebagai pedoman bangsa memiliki kedudukan tertinggi di Negara Indonesia. Lima sila dalam Pancasila saling berhubungan satu sama lain. Sebagai contoh apabila rakyat Indonesia menjiwai sila pertama yakni sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa menjalankan perintah-Nya dalam kehidupannya sehari-hari maka harkat dan martabat sebagai manusia akan dijunjung tinggi sebagai pengamalan sila kedua pancasila yang mengandung nilai kesadaran sikap moral dan perilaku yang berkemanusiaan. Setiap manusia juga harus diperlakukan secara layak. Hal ini bisa dimaknai bahwa kita tidak boleh melanggar HAM. Jadi lewat sila kedua ini, segala tindak kriminal yang membahayakan atau mengancam nyawa manusia dilarang. Hal ini nantinya diperjelas lewat hukum dan undang-undang yang mengatur kehidupan masyarakat. Maka rakyat Indonesia menjiwai sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Kemudian saat semua rakyat Indonesia merasa sama/setara satu sama lain karena telah memiliki kesadaran sikap moral dan perilaku, maka mereka akan merasa bahwa mereka semua memiliki kesamaan, sehingga mereka akan Bersatu. Setelah persatuan itu terjadi, maka rakyat akan mempunyai rasa saling memiliki dan rasa kekeluargaan sehingga saat terjadi masalah yang cukup rumit, masyarakat akan saling berunding satu sama lain untuk mendapatkan solusi yang terbaik. Selain itu juga, demokrasi diakui di Indonesia. Demokrasi penting bagi kehidupan masyarakat di Indonesia karena dengan adanya demokrasi yang benar tindakan semena-mena penguasa dapat dihindari. Penyebabnya adalah karena rakyat memegang kekuasaan tertinggi dalam demokrasi sehingga pemimpin harus melayani rakyat. Inilah makna dari pengamalan sila ke empat dalam kehidupan bersama yaitu Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan. Setelah itu, masalah akan bisa terselesaikan dengan solusi yang terbaik, solusi yang tidak merugikan siapapun, dan juga tidak ada kekerasan fisik. Setiap rakyat Indonesia diperlakukan sama di mata hukum. Hukum tidak pandang bulu dan menghukum siapapun sesuai dengan peraturan. Hal ini penting bagi kehidupan masyarakat supaya pelaku kriminal dapat ditangkap dan diperlakukan sama tanpa mampu melakukan suap. Jika tidak dilakukan, hal ini bisa menimbulkan ketidakpuasan masyarakat yang berujung perpecahan. Inilah makna dari pengamalan sila ke lima Pancasila dalam kehidupan bersama yaitu Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia penting untuk diamalkan. Dari contoh diatas tampak bahwa Pancasila berperan penting sebagai dasar kehidupan bersama di Indonesia. Pancasila menghargai seluruh umat beragama di Indonesia, tanpa mengutamakan atau membeda-bedakan salah satu golongan agama. Pancasila ini menjadi lebih sesuai bagi Indonesia yang terdiri atas beraneka ragam agama. Dengan mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari kita senantiasa tidak akan lupa akan Tuhan Yang Maha Esa, yang akan membuat sikap kita menjadi lebih bermartabat dan memiliki nilai moral yang baik, selalu menjunjung tinggi nilai persatuan, selalu berusaha untuk bersikap adil dimanapun, kapanpun, kepada siapapun, memiliki rasa kekeluargaan yang tinggi, gotong royong dan sikap tidak egois serta akan tercipta kehidupan yang aman, damai dan tentram, perpecahan pun tak akan terjadi jika terjadi salah paham. Pancasila sangatlah penting untuk diakui, dihormati, dihargai keberadaannya dan di amalkan nilai-nilainya karena Pancasila tidaklah lahir begitu saja dengan mudah. Pancasila lahir dari ide pikiran pemimpin bangsa ditengah kondisi Indonesia yang penuh tekanan, perbedaan, dan himpitan dari para penjajah yang semena mena mengeksploitasi dan memperbudak negara Indonesia seenaknya saja. Pancasila adalah alat pemersatu yang dibuat oleh para pejuang kemerdekaan untuk dijadikan sebagai pijakan, dasar dan pondasi yang biasa dikenal dengan pilar – pilar kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila dibuat berdasarkan nilai – nilai yang ada di Indonesia sehingga sangatlah cocok bagi kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia sebagai masyarakat yang berbangsa dan bernegara. Bukan hanya semata untuk provokasi atau penyemangat saja dalam pengusiran penjajah, melainkan juga untuk tujuan seumur hidup bangsa Indoenesialah , Pancasila itu dirumuskan. Kesimpulannya, Pancasila sebagai dasar negara mengatur segala kehidupan masyarakat di Indonesia dan mempersatukan Indonesia. Peran Pancasila sendiri sangatlah penting. Jika kehidupan bermasyarakat di Indonesia tidak di dasari oleh Pancasila, maka tidak akan mungkin Indonesia mampu bertahan sampai sekarang dengan banyaknya keanekaragaman. Pancasila lah yang menjaga kita tetap bersatu dalam kehidupan berbagsa dan bernegara. Marilah kita terus amalkan sila-sila Pancasila dengan penuh cinta, cinta terhadap bangsa, negara dan tanah air kita tercinta ini agar Indonesia terus maju. Referensi : https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/03/070000769/arti-penting-pancasila-sebagai-dasar-negara-dan-pandangan-hidup?page=all http://ejournal.stainupacitan.ac.id/index.php/Transformasi/article/view/67 https://www.idntimes.com/travel/destination/reza-iqbal/10-fakta-unik-tentang-indonesia-bikin-kamu-makin-bangga/full read more
• April 24, 2020
Pancasila sebagai Dasar Kehidupan Warga Indonesia
I Gusti Agung Ayu Anggita Putri, 2301935874, Kelas : PPTI 7 Pancasila merupakan dasar negara dan ideologi Indonesia yang berperan sebagai dasa kehidupan serta pedoman hidup bersama bagi seluruh warga Indonesia karena Pancasila merupakan perwujudan cita-cita luhur serta tujuan utama bangsa Indonesia. Pancasila awalnya dirumuskan oleh Ir. Soekarno dalam pidatonya pada rapat BPUPKI tanggal 1 Juni 1945 mengenai rumusan dasar negara dan akhirnya diberi nama Pancasila dan sila-silanya direvisi serta pada tanggal 1 Juni ditetapkan sebagai hari lahir Pancasila. Pancasila sendiri dalam bahasa Sansekerta berasal dari kata ‘Panca’ dan ‘Sila’, kata ‘Panca’ memiliki arti lima dan ‘Sila’ memiliki arti dasar atau tingkah laku yang baik. Dapat disimpulkan dari penjabaran tersebut bahwa Pancasila memiliki pengertian sebagai lima dasar atau lima tingkah laku yang baik jika dilihat dari segi etimologi. Pancasila juga dijelaskan pengertiannya menurut beberapa tokoh di Indonesia, diantaranya sebagai berikut: Menurut Prof. Dr. Drs. Raden Mas Tumenggung Notonagoro S.H., Pancasila merupakan dasar falsafah negara indonesia, sehingga beliau menyimpulkan bahwa pengertian Pancasila merupakan dasar falsafah dan ideologi negara yang diharapkan menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia sebagai dasar pemersatu, lambang persatuan dan kesatuan sertas sebagai pertahanan bangsa dan negara Indonesia. Menurut Prof. Dr. Nurcholish Majdid, Pancasila merupakan modal untuk mewujudkan demokrasi Indonesia. Pancasila juga memberi dasar dan prasyarat asasi bagi demokrasi dan tatanan politik Indonesia serta menyumbang beberapa hal penting. Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa Pancasila merupakan suatu ideologi negara dan dasar falsafah yang diharapkan menjadi pandangan hidup bangsa serta berperan juga sebagai modal untuk mewujudkan demokrasi Indonesia. Dasar kehidupan sangatlah berperan penting demi membuat keberlangsungan hidup manusia menjadi teratur dan terarah dengan baik. Apalagi dengan zaman yang semakin canggih dan globalisasi yang semakin berkembang pesat mengundang banyak godaan dalam hidup manusia yang dapat dengan mudahnya mengubah prinsip dan tata kehidupan yang dimiliki. Oleh karena itu, diperlukanlah suatu dasar kehidupan yang dapat memandu kehidupan-kehidupan manusia agar memiliki tujuan dan dapat berlangsung dengan baik, Pancasila yang merupakan ideologi dan dasar negara Indonesia membuat nilai-nilai yang terkandung didalamnya wajib dijadikan dasar kehidupan demi kelangsungan hidup yang baik bagi seluruh warga negara Indonesia. Keberadaan Pancasila sebagai ideologi, rumusan cita-cita bangsa, dan dasar negara serta kehidupan di negara Indonesia wajib untuk disadari oleh seluruh warga Indonesia terutama pada zaman sekarang dimana warga Indonesia mudah untuk dipengaruhi dan mengubah dasar kehidupannya dengan budaya-budaya serta kepercayaan asing yang masuk, hal itu tentunya dapat menggoyahkan dasar kehidupan mereka sejak awal yang merupakan cita-cita luhur dan tujuan utama bangsa Indonesia yaitu Pancasila. Pancasila mempunyai lima sila yang masing-masing terdiri atas; Ketuhanan yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Walaupun memiliki lima sila yang berbeda, pelaksanaan dan pengamalan nilai-nilai Pancasila tidak dapat dilakukan secara terpisah karena sila-sila tersebut saling berkaitan satu sama lain. Hal tersebut merupakan salah satu alasan mengapa Pancasila dapat dijadikan dasar kehidupan. Selain itu, Pancasila juga merupakan rumusan dari cita-cita luhur Bangsa Indonesia yang membuat Pancasila wajib menjadi pedoman dan dasar kehidupan bagi warga negara Indonesia. Sila pertama Pancasila yaitu “Ketuhanan yang Maha Esa” dimana pelaksanaannya dan pengalamannya meliputi percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing, mengutamakan Tuhan dengan mengikuti segala ajaran-ajaran-Nya serta menghormati dan toleransi terhadap pemeluk agama dan penganut-penganut kepercayaan yang berbeda-beda. Dengan mengamalkan sila pertama, warga Indonesia juga ikut mengamalkan sila-sila lainnya karena mereka yang saling berikatan dimana sila kedua berikatan tentang menghormati antar sesama manusia walaupun berbeda keyakinan dan merupakan wujud sikap kemanusiaan yang baik. Mengamalkan sila kedua juga berarti berperilaku adil terhadap semuanya yang juga merupakan pengalaman sila kelima. Selain itu, dengan mengamalkan sikap kemanusiaan yang baik berarti kita perlu saling tolong-menolong dan saling membantu antar sesama yang dapat mewujudkan pengamalan sila ketiga dan membuat persatuan bangsa Indonesia menjadi semakin kuat dan kokoh. Sila keempat juga ikut diamalkan dan diwujudkan pelaksanaannya dengan berperilaku adil terhadap sesama dimana seluruh warga Indonesia mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk mencapai mufakat demi kepentingan bersama yang diliputi oleh semangat kekeluargaan. Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa Pancasila wajib dijadikan sebagai dasar kehidupan bersama oleh seluruh warga Indonesia karena Pancasila sendiri yang merupakan wujud cita-cita luhur serta tujuan utama bangsa serta pelaksanaan dan pengamalannya yang saling terikat satu sama lain dan memberi pengaruh yang baik dalam pelaksanaan hidup sebagai warga negara Indonesia. Zaman sekarang yang semakin lama menjadi semakin canggih dan berkembang membuat warga Indonesia menjadi mudah untuk dipengaruhi oleh berbagai kebudayaan asing dan kepercayaan yang datang, hal tersebut mengancam posisi Pancasila sebagai dasar kehidupan yang dapat tergoyahkan atau tergantikan. Oleh karena itu, warga Indonesia mempunyai kewajiban penting untuk tetap mempertahankan Pancasila sebagai dasar kehidupan dan tidak mudah terpengaruh oleh pengaruh-pengaruh budaya luar serta kepercayaan lain yang menentang ajaran, nilai-nilai, serta pengamalan Pancasila itu sendiri. read more
• April 24, 2020