Apa Dasar Hidup Bersama Kita di Indonesia?
Lynnelle Salim, NIM 2301936731, Mahasiswa Binus University
Indonesia adalah sebuah negara kepulauan terbesar di dunia. Indonesia memiliki lebih dari 17 ribu pulau yang dihuni oleh sekitar 270 juta jiwa, sebuah angka yang cukup fantastis untuk membuat Indonesia menjadi negara dengan jumlah populasi terbesar keempat di dunia, setelah Cina, India, dan Amerika.
Tingginya angka populasi tersebut membuat Indonesia menjadi bangsa yang kaya akan budaya, suku, agama, maupun bahasa. Budaya yang dimiliki Indonesia tidak hanya mencakup budaya asli Indonesia, tetapi juga mencakup budaya yang telah terpengaruh budaya bangsa lain, seperti Tionghoa, Arab, India, dan Eropa. Sedangkan dalam bidang suku, agama, dan bahasa, Indonesia telah mempunyai lebih dari 300 kelompok etnik atau suku bangsa, mengakui 6 agama, dan memiliki lebih dari 1200 bahasa (menurut sensus BPS tahun 2010). Hal-hal inilah yang menjadi aset berharga dari Indonesia.
Namun, dimana ada kelebihan pasti ada kekurangan. Sangat sulit sebenarnya untuk menyatukan semua perbedaan-perbedaan budaya yang ada, ditambah banyaknya pandangan dan prinsip hidup yang sejak awal sudah dipegang masing-masing orang. Dibutuhkan sebuah kesepakatan atau dasar kehidupan yang dibagi bersama sebagai warga negara Indonesia.
Kesepakatan-kesepakatan ini dikumpulkan oleh para Pendiri Bangsa Indonesia (The Founding Fathers) menjadi sebuah dasar ideologi negara. Dalam prosesnya, mengumpulkan kesepakatan ini tentu saja tidak dengan sembarangan, melainkan dengan mengaitkannya pada kondisi realita yang ada, sehingga tujuan untuk hidup secara berdampingan dalam keberagaman suku, agama, dan bahasa antar golongan dapat tercapai.
Secara resmi, pada tanggal 1 Juni 1945, dasar ideologi negara ini akhirnya lahir dengan nama Pancasila; panca yang berarti lima, dan sila yang berarti prinsip atau asas. Sehingga, secara etimologis, Pancasila adalah dasar yang memiliki lima unsur.
Lima unsur/sila ini adalah:
Ketuhanan yang Maha Esa
Seperti yang kita ketahui, agama merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan setiap orang. Agama juga menjadi salah satu faktor pendorong agar seseorang berbuat hal-hal yang positif. Dengan adanya sila pertama pada Pancasila, Indonesia dapat menjamin tiap penduduknya untuk memeluk agama masing-masing dan beribadah menurut agama dan kepercayaannya masing-masing seperti yang telah tercantum pada pasal 29 UUD 1945.
Tanpa adanya sila pertama, Indonesia akan menjadi kacau karena pada dasarnya agama memiliki sejumlah pedoman, anjuran, dan juga larangan yang dapat membuat manusia untuk bertindak secara baik, tulus, peduli, dan penuh kasih sayang terhadap sesamanya dan juga lingkungan di sekitarnya.
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang memiliki derajat paling tinggi. Dan seperti yang telah kita ketahui, Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki berbagai macam suku, budaya, dan agama. Perbedaan suku, budaya, dan agama diantara kita sangat berpotensi untuk memunculkan pertikaian. Karena itu, sila kedua dirumuskan dengan harapan kita dapat saling menghargai, menghormati, mencintai sesama dan bertindak adil tanpa harus melihat latar belakang seseorang.
Persatuan Indonesia
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang memiliki keanekaragaman dalam bidang suku, agama, dan budaya. Adanya sila ketiga ini, “Persatuan Indonesia”, warga negara Indonesia diharapkan dapat mempunyai sebuah perasaan senasib sepenanggungan sebagai satu bangsa, karena inilah sebenarnya modal paling penting bagi sebuah negara.
Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Sejak lahir, warga negara Indonesia telah miliki kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama. Namun, meskipun kita memiliki hak masing-masing, kita harus tetap memperhatikan kepentingan bersama sebagai warga negara Indonesia. Inilah mengapa sila keempat pada Pancasila sangat penting, karena Indonesia adalah negara yang setiap masyarakatnya mempunyai hak yang setara dalam mengungkapkan pendapatnya. Pengungkapan pendapat secara bersama-sama inilah yang disebut musyawarah.
Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Seperti bunyinya, makna sila kelima menjelaskan mengenai keadilan yang harus didapatkan oleh seluruh masyarakatnya. Keadilan ini berlaku untuk seluruh aspek kehidupan, termasuk hak dan kewajiban yang didapatkan masing-masing individu sejak lahir. Adanya sila kelima ini memiliki harapan agar warga negara Indonesia selalu mengutamakan kepentingan umum dalam hidup di masyarakat, dan memiliki kesadaran bahwa setiap warga negara mempunyai hak yang sama.
Referensi:
https://id.wikipedia.org/wiki/Suku_bangsa_di_Indonesia
https://id.wikipedia.org/wiki/Agama_di_Indonesia
https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_bahasa_di_Indonesia_menurut_BPS_2010
https://pancasila.weebly.com/pengertian-pancasila.html
https://www.kompasiana.com/haniprahman4560/5cda4aea75065737185b2213/mengapa-harus-pancasila
https://www.kompasiana.com/deviprmth7491/5e1a9c09d541df6e791c6ba2/arti-penting-pancasila-sila-pertama?page=all
https://bobo.grid.id/read/081950596/arti-sila-kedua-pancasila-dan-penerapannya-dalam-kehidupan-sehari-hari?page=all
https://bobo.grid.id/read/081955064/makna-sila-keempat-pancasila-dan-penerapannya-dalam-kehidupan-sehari-hari?page=all
read more
• April 29, 2020