Bagian ini khusus membahas pandangan-pandangan berupa tulisan baik dari dosen maupun mahasiswa atau masyarakat umum berkaitan dengan nilai-nilai keutamaan yang terdapat di dalam Pancasila sebagai dasar dan filosofi kebangsaan Negara Indonesia.
Pancasila, Roh Pemersatu Bangsa
By: Levi Valent Christian, NIM 2301935930, Binus University Kita sebagai bangsa Indonesia sudah pasti mengerti bahwa kita tinggal di dalam suatu negara yang yang memiliki banyak keunikan, keberagaman, dan perbedaan. Tidak bisa dipungkiri bahwa dari perbedaan suku, budaya, agama, dan ras timbul pula kelompok-kelompok yang bersatu atas dasar kesamaan baik itu kesamaan agama, kebiasaan, budaya, dan sebagainya. Mereka yang berkelompok atas dasar kesamaan seorang terhadap yang lain akan memiliki kecenderungan untuk memiliki sikap eksklusivisme ataupun narsisme kelompok. Artinya kelompok-kelompok tersebut memiliki kecenderungan untuk memisahkan diri dari kelompok lain karena adanya ketidaksamaan. Selain itu, kelompok-kelompok tersebut bisa saja merasa kelompok mereka lebih baik, lebih benar, ataupun lebih unggul dari kelompok yang lain. Perbedaan antara kelompok satu dengan kelompok lainnya inipun dapat menjadi alasan timbulnya suatu konflik. Maka dari itu, semua kelompok tersebut perlu ideologi atau pedoman yang lebih besar lagi yaitu ideologi negara sebagai pegangan hidup mereka untuk tetap menjaga toleransi agar semua kelompok dapat hidup bersama di Indonesia sebagai warga negara Indonesia. Kita perlu mengerti apa itu ideologi. Ideologi berasal dari kata idea dalam bahasa inggris berarti ide dan logi atau logos yang diambil dari Bahasa Yunani yang berarti ilmu atau pengetahuan. Berarti ideologi itu adalah kumpulan ide-ide dasar dan gagasan yang punya arah dan tujuan yang ingin dicapai dalam hal ini adalah tujuan negara. Ideologi ini sangat penting dimiliki suatu negara karena ideologi inilah yang menjadi pedoman bagi masyarakat suatu negara dalam bertindak dan mengarahkan masyarakat untuk mencapai tujuan suatu negara. Negara kita Indonesia pun juga memiliki ideologi atau dasar negara yaitu Pancasila. Diambil dari Bahasa Sansekerta dimana Panca yang berarti lima dan sila yang berarti prinsip atau asas. Jadi Pancasila adalah lima prinsip atau asas tentang perilaku dalam berbangsa dan bernegara. Karena Pancasila merupakan ideologi atau dasar negara Indonesia maka Pancasila punya kedudukan tertinggi dalam negara Indonesia. Sila-sila atau asas-asas yang ada di dalam Pancasila memiliki nilai-nilai luhur yang merupakan cita-cita bangsa Indonesia. Dalam Pancasila banyak mengandung nilai-nilai dasar mengenai kehidupan bersama sebagai bangsa Indonesia yang seperti kita ketahui Indonesia memiliki keberagaman suku, budaya, agama, dan ras. Setiap sila yang ada memiliki hubungan. Seperti sila pertama yaitu kita sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa perlu mengutamakan, menjalankan, dan menjunjung tinggi perintah-perintah Tuhan untuk melakukan perbuatan baik kepada orang lain dan melakukan toleransi dengan orang lain yang berbeda dengan kita. Dengan kita menjunjung tinggi nilai Ketuhanan seperti itu, kita dapat mengamalkan sila yang kedua yaitu tentang rasa kemanusiaan terhadap sesama. Sangat penting menjunjung tinggi rasa kemanusiaan agar kita dapat hidup bersama seorang dengan orang yang lainnya. Bayangkan jika tidak ada rasa kemanusiaan yang muncul di hati seseorang, orang tersebut bisa melakukan hal yang keji yang kita tidak terpikirkan sebelumnya. Mirisnya masih ada saja orang-orang yang kurang memiliki rasa kemanusiaan contohnya masih saja ada kasus pembunuhan, kekerasan terhadap orang lain, dan sebagainya. Jika kita bisa melakukan sila kedua tersebut, kita dapat melakukan pula sila ketiga yaitu adanya rasa persatuan diantara kita warga Indonesia. Dengan adanya rasa kemanusiaan yang tinggi seorang terhadap yang lain, maka pasti ada rasa empati di hati masing-masing orang dan mulai melakukan banyak hal untuk menolong orang lain. Hasil dari tindakan menolong orang lain itulah yang dapat menimbulkan rasa persatuan diantara setiap orang yang ada. Kemudian kalau ada konfilk diantara warga, dengan adanya rasa persatuan kita tidak mudah digoyahkan untuk hancur, karena kita punya nilai kerakyatan dan punya cara untuk menyelesaikan konfilk dengan kebiasaan Indonesia yaitu musyawarah mufakat. Kemudian jika semua ini dapat dilakukan dengan baik, kita juga dapat mengamalkan sila yang kelima yaitu adanya keadilan sosial untuk seluruh warga Indonesia tanpa terkecuali. Itulah cita-cita bangsa kita sejak dulu agar kita dapat hidup berdampingan dengan orang lain atau kelompok lain yang berbeda dengan kita tanpa terjadi perpecahan karena kita menjunjung tinggi Pancasila dan semua nilai yang terkandung didalamnya sebagai dasar kehidupan bersama kita di Indonesia. Untuk itulah nilai-nilai Pancasila kita harus tanamkan sejak dini ke setiap warga negara Indonesia. Kita bisa melakukan hal-hal yang sederhana untuk memulainya, contoh adalah menolong orang lain yang mungkin berbeda dengan kita. Untuk orang tua, menanamkan nilai Pancasila dan mengenalkan anak dengan keberagaman bisa dari menyekolahkan anaknya di sekolah umum agar anak-anak bisa tumbuh berkembang dengan keberagaman disekitarnya. Kita juga bisa menghidupi Pancasila dengan cara hidup sesuai dengan ajaran Tuhan yang melakukan perbuatan baik kepada semua orang. Kita juga bisa menghidupi Pancasila dengan cara menghormati agama lain yang sedang beribadah seperti tidak melakukan kegaduhan. Banyak cara yang kita bisa lakukan untuk menghidupi Pancasila sebagai dasar kehidupan kita bersama dengan orang lain. Referensi https://www.kompasiana.com/miratunnisa9767/5d4d5886097f360c44671793/pancasila-sebagai-dasar-kehidupan-berbangsa-dan-bernegara?page=all#sectionall https://www.kompasiana.com/reynaldotrikadibusana6789/5b967bc4bde575667141afc7/eksklusivisme-dalam-kehidupan-kelompok-sosial-modern https://www.kompasiana.com/farilasdesy/5db245a2097f3605bf7b6162/ideologi read more
• April 29, 2020
Apa Dasar Kehidupan Bangsa Indonesia?
Oleh : Johanes Mistrialdo, Kelas : PPTI 7, NIM : 2301935880, Mahasiswa Binus University Seperti yang sudah kita tahu semenjak kecil, Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang dibentuk dan disepakai oleh para pendiri negara. Karena Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa Indonesia, maka haruslah selaras dengan kehidupan sehari – hari bangsa Indonesia. Pancasila merupakan dasar negara negara Indonesia untuk mencapai tujuan bangsa Indonesia yaitu yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945. Pancasila sudah sepatutnya kita jadikan pedoman dalam kehidupan sehari – hari. Pancasila membedakan ideologi negara Indonesia dengan negara lain, dan Pancasila merupakan ideologi yang paling cocok untuk bangsa Indonesia yg majemuk. Sila pertama, “Ketuhanan yang Maha Esa”. Sila ini benar – benar membedakan ideologi negara kita dengan negara lain, contohnya komunisme cenderung tidak beragama, contoh lainnya adalah negara agama seperti Arab Saudi yang menjadikan Islam sebagai fundamental negaranya, yang tentunya tidak cocok untuk dipraktikkan di Indonesia yang memiliki berbagai macam agama dan kepercayaan. Sila pertama ini memiliki artian bahwa setiap warga negara Indonesia wajib memiliki keyakinan agama sesuai dengan hak nya masing – masing. Dengan sila ini juga kita wajib menjamin keyakinan agama orang lain tanpa mendapatkan tekanan dari pihak lain. Salah satu contoh penerapan sehari – harinya adalah memberikan toleransi kepada umat agama lain yang ingin beribadah, banyak ormas di Indonesia yang melarang pendirian gereja di wilayah sekitarnya maka mereka tidak benar – benar mengerti makna dari sila pertama Pancasila. Contoh lainnya adalah ketika berbicara dengan orang lain, hendaknya kita tidak menggunakan cara berbicara atau gaya berbicara menurut agama kita, supaya orang yang kita ajak bicara tidak merasa terintimidasi. Sila kedua, “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”. Sila ini memiliki makna tentang menumbuhkan sikap kemanusiaan dan menjamin keadilan dalam masyarakat. Dengan sila kedua ini kita diharapkan dapat memberikan kesadaran berdasarkan sila pertama bahwa kita berketuhanan dan dapat memberikan kenyamanan dan keadilan bagi sesama kita. Sila ini juga memberikan unsur kebebasan bagi warga negara dan menciptakan warga negara yang beretika dan beradab. Contoh penerapan sehari – harinya adalah dengan tidak korupsi ataupun mencuri dan tidak berlaku semena – mena kepada sesama. Sila ketiga, “Persatuan Indonesia”. Ini menunjukkan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang bersatu, Indonesia tidaklah merdeka atas perjuangan satu orang atau satu kelompok saja, melainkan atas perjuangan bersama. Ini memiliki artian bahwa bangsa Indonesia terdiri dari berbagai sub suku, ras, dan lain – lain. Sila ini juga mengajarkan bahwa bangsa Indonesia harus selalu bersatu dengan menunjukkan sikap toleransi kepada sesame dan menjauhkan diri dari segala sikap yang dapat menimbulkan perpecahan. Contohnya adalah dengan menghargai sesama yang suku dan rasnya berbeda. Contoh lainnya adalah dengan memiliki sikap toleransi yang tinggi dan mudah memaafkan sesama. Sila keempat, menunjukkan adanya proses persetujuan yang dilakukan secara bersama dalam setiap masalah/ kasus – kasus negara. Sila ini memiliki poin bahwa setiap masalah dapat dirundingkan dan didiskusian sehingga mencapai keputusan bersama yang tidak merugikan dan menguntungkan sekelompok orang saja. Sila ini juga menunjukkan tata negara Indonesia dan demokrasi di Indonesia yang memerlukan wakil dari rakyat untuk menyampaikan aspirasi rakyat. Penerapan sila ini secara konkret adalah dengan tidak memaksakan kehendak sendiri dalam diskusi terbuka, serta menghargai dan menghormati orang lain dan pendapatnya. Dalam sila kelima, mengandung harapan bangsa Indonesia yang harus terwujud, yaitu mencapai keadilan sosial bagi seluruh penduduk Indonesia. Sila ini memiliki poin penting bahwa antara hak dan kewajiban haruslah seimbang, kita menerima hak sesuai dengan kewajiban yang telah kita lakukan, tanpa membeda – bedakan siapa yang melakukan kewajiban dan mendapat hak. Sila ini menjamin bahwa setiap warga negara Indonesia yang telah melakukan hak nya, mendapat hak nya masing – masing. Contoh penerapannya dalam kehidupan sehari – hari adalah kita yang bisa bersekolah dan mengembangkan diri, namun sebagai kewajibannya kita wajib untuk membayar pajak dan merawat semua fasilitas tersebut. Contoh lainnya adalah kita yang wajib untuk membuang sampah pada tempatnya dan merawat lingkungan, hak yang kita terima adalah lingkungan yang bersih dan bebas banjir. Sila – sila dalam Pancasila tidak terpisahkan satu dengan yang lain, semuanya memiliki keterkaitan satu dengan yang lain, namun memiliki fungsinya masing – masing. Karena Pancasila adalah dasar negara kita, jadi kita harus benar – benar tahu dan mengerti tentang Pancasila, serta dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari – hari. Referensi Arum Sutrisni Putri ( 3 Februari 2020) Kompas diperoleh dari https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/03/090000769/nilai-nilai-pancasila-sebagai-dasar-negara-dan-pandangan-hidup?page=all H.S Parukitta( 19 Februari 2017) Kompasiana diperoleh dari https://www.kompasiana.com/hamkasafri/58a9851e8823bdb13ad3b94b/essay-ajarkan-aku-tentang-pancasila?page=all read more
• April 29, 2020
Pancasila, Pemersatu Indonesia
By : Filbert Fausta, Mahasiswa Binus University Indonesia adalah negara yang dipenuhi keberagaman. Mulai dari suku , ras, agama, kepercayaan, kebudayaan serta Bahasa. Oleh karena itu diperlukan suatu dasar yang dapat menyatukan semua perbedaan itu agar semuanya dapat hidup berdampingan dan Bersama dengan damai. Dan Pancasila adalah jawabannya. Menurut pendapat saya Pancasila adalah jawabannya karena Pancasila bisa menjadi dasar dan dapat menyatukan perbedaan – perbedaan yang ada dengan nilai-nilai di dalam Pancasila itu sendiri. Oleh karena itu Pancasila merupakan alat pemersatu bangsa , dan terlebih lagi Pancasila juga merupakan ideologi negara, dasar dari suatu negara. Pancasila juga sebagai pengarah dalam kehidupan berkebangsaan dikarenakan lima dasar dalam Pancasila itu berisi pedoman-pedoman atau aturan-aturan yang harus kita taati dalam bertingkah laku sebagai bagian dari Indonesia. Pancasila dapat dijadikan sebagai dasar bangsa Indonesia karena nilai – nilai dalam Pancasila itu sendiri adalah nilai-nilai luhur yang meruapkan intisari dari nilai-nilai budaya masyarakat yang sudah menjadi ciri khas bangsa Indonesia, maka dari itu juga Pancasila dapat dikatakan sebagai kepribadian bangsa Indonesia. Oleh karena itu dengan memahami dan menjalankan nilai – nilai yang ada pada sila- sila di Pancasila dengan baik , seharusnya tidak ada lagi perselisihan atau konflik yang bersifat destruktif untuk bangsa Indonesia. Seperti pada sila pertama, yaitu KeTuhanan Yang Maha Esa, kita semua sudah diberikan kebebasan oleh negara untuk memilih agama apa yang kita peluk. Dan kita seharusnya juga harus bisa untuk menghargai pilihan-pilihan orang lain untuk memeluk agama yang mereka percayai, dan tidak memaksakan pendapat kita pribadi , sehingga akan tercipta rasa saling menghormati dan menghargai antar umat beragama. Dan membentuk suatu keharmonisan dan kerukunan antar umat beragama yang menjadikan Indonesia yang damai. Dengan begitu kita juga sudah turut menjalankan sila kedua, Kemanusiaan yang adil dan beradab. Karena kita sudah melaksanakan nilai-nilai kemanusaian yang mendasar dengan cara menghormati setiap orang dan memperlakukan mereka dengan adil , Karena kita menempatkan posisi kita sebagai manusai itu sederajat tanpa membeda-bedakan apapun , karena walaupun terdapat banyak perbedaan didalam kemajemukan ini , tapi dihadapan Tuhan kita tetaplah manusia yang sama derajatnya , tidak ada yang lebih tinggi ataupun lebih rendah. Jika kita memiliki pemikiran seperti ini , maka aka nada timbul rasa kebersamaan antara kita sesama bangsa Indonesia. Begitu juga dengan sila ketiga Persatuan Indonesia , dengan adanya rasa kebersamaan kita dapat dan mampu untuk menempatkan rasa persatuan dan kesatuan kita diatas kepentingan – kepentingan pribadi. Karena bangsa Indonesia merupakan suatu kesatuan dari beragam suku Bangsa yang ada di Indonesia ini , yang memiliki tekad yang sama dan tujuan serta cita-cita Bersama untuk diraih. Dengan begitu muncullah istilah Bhinekka Tunggal Ika untuk menggambarkan Indonesia. Tetapi menjaga persatuan dan kesatuan itu bukanlah suatu hal yang mudah. Oleh karena itu pada sila keempat Kerayaktan yang dipimpin oleh hikmat kebijksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. Untuk menjaga persatuan dan kesatuan ini , setiap konflik/masalah hendaknya diselesaikan dengan musyawarah sampai mencapai kata mufakat , karena dengan musyawarah mufakat ini , kita dapat lebih memahami yang lain , dan menyelesaikan konflik/masalah dengan solusi yang dapat diterima semua orang. Sehingga setiap permasalahan tidak akan menimbulkan konflik susulan dikemudian hari. Dengan melaksanakan butir-butir pada keempat sila diatas , secara tidak langsung kita sudah menjalankan sila kelima Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Karena kita perlu menjunjung sikap adil terhadapa sesame dan membuat adanya keseimbangan antara hak dan kewajiban kita untuk menghormati dan dihormati. Yang mengarahkan kita untuk menjadi masyarakat yang adil dan Makmur baik secara material dan spiritual bagi rakyat Indonesia. Artinya bahwa Pancasila sebagai alat pemersatu Bangsa Indonesia untuk terhindar dari perpecahan , konflik yang terjadi diantara lapisan masyarakat Indonesia yang majemuk ini. Oleh karena itu menghidupi Pancasila sebagai dasar dari negara kita dalam kehidupan Bersama akan mengantarkan bangsa Indonesia ke Indonesia yang akan semakin baik dan lebih baik lagi kedepannya. Referensi : https://id.wikipedia.org/wiki/Pancasila http://kesbangpol.banyumaskab.go.id/page/18056/pancasila-sebagai-alat#.XmM-Yqgza00 https://www.kompasiana.com/anakbangsa3870/5da02a660d823018dd22afd2/pancasila-sebagai-ideologi-negara https://www.kompasiana.com/rifqimubarak/5d91e79b097f365541211642/pancasila-sebagai-ideologi-negara https://www.kompasiana.com/miratunnisa9767/5d4d5886097f360c44671793/pancasila-sebagai-dasar-kehidupan-berbangsa-dan-bernegara?page=all https://acehprov.go.id/news/read/2019/06/01/6440/pancasila-dasar-yang-menyatukan-indonesia.html read more
• April 29, 2020
Pancasila, Album Kehidupan Sang Merah Putih
By: Anggoro Caturdewa, NIM 2301935804, Mahasiswa Binus University Pada tanggal 1 Juni 1945, saat berlangsungnya Sidang BPUPKI, Ir. Soekarno memberikan usulan mengenai Dasar Negara Bangsa. Lewat pidatonya, dia mengusulkan bahwa Dasar Negara Indonesia terdiri atas lima hal yaitu, Kebangsaan Indonesia, Internasionalisme atau Perikemanusiaan, Mufakat atau Demokrasi, Kesejahteraan Sosial, dan Ketuhanan yang berkebudayaan. Atau yang disebut sebagai Pancasila yang berarti lima prinsip atau nilai yang akan menuntun Bangsa Indonesia menjadi pribadi yang berkebangsaan Indonesia. Namun, Pancasila yang sekarang merupakan proses perubahan dari Pidato Soekarno 1 Juni 1945 ke Piagam Jakarta 22 Juni 1945 yang menuai protes dari masyarakat wilayah Timur karena satu sila yang berbunyi “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk – pemeluknya. Dan perubahan terakhir dengan diubahnya sila tersebut menjadi “Ketuhanan yang Maha Esa”. Proses yang panjang dimulai dengan ide – ide dari isi Dasar Negara Bangsa, rumusan untuk menggabungkan semua ide – ide , hingga bisa mendapatkan suatu keputusan yang bulat mengenai sebuah Dasar Negara Bangsa yang kita kenal sekarang ini sebagai Pancasila. Maka dari itu, kita harus menghargai Pancasila dalam kehidupan kita bersama sebagai satu kesatuan Indonesia. Pancasila mengandung nilai – nilai di dalam setiap silanya. Nilai – nilai tersebutlah yang menuntun kita sebagai rakyat Indonesia untuk bisa berkembang menjadi pribadi yang berkebangsaan. Dengan adanya pribadi yang berkebangsaan maka kita tidak akan menjadi seseorang yang individualis atau seseorang yang mementingkan kelompoknya sendiri. Akan tetapi kita bisa berdiri bersama dengan rasa penuh cinta dan bangga terhadap bangsa sendiri. Dari hal tersebut, dapat memunculkan hubungan persaudaraan dan toleransi yang kuat di dalam masyarakat dan negara untuk memiliki kehidupan bersama sebagai satu pribadi yaitu pribadi yang berkebangsaan. Namun untuk mencapai pribadi yang berkebangsaan bukanlah hal yang mudah dan cepat, hal ini akan membutuhkan proses yang cukup panjang. Terutama dalam masyarakat Indonesia sendiri. Mungkin banyak dari masyarakat kita yang masih belum hafal dengan Pancasila sehingga sulit untuk mereka dapat memahami pentingnya Pancasila dalam kehidupan bersama sebagai Bangsa Indonesia. Namun, masyarakat yang sudah hafal dengan Pancasila, belum tentu dapat memahami pentingnya Pancasila dalam kehidupan bersama sebagai Bangsa Indonesia. Kedua hal tersebut yang menyebabkan Pancasila dapat digunakan secara semena – mena oleh pihak – pihak yang tidak bertanggung jawab atau bahkan pihak – pihak yang ingin menggantikan Pancasila sebagai Dasar Negara. Kita bisa lihat kembali, ketika masa Orde Lama terjadi perubahan Ideologi dimana Pancasila diubah menjadi Nasakom ( Nasionalisme , Agama dan Komunisme ) untuk kepentingan politik pada masa itu, dan puncak penyimpangan terjadi ketika Gerakan 30 September atau yang dikenal dengan G-30-S. Pada masa Orde Baru, Pancasila digunakan untuk memperkuat kekuasaan pemerintahan , menjadikan negara Indonesia tidak berlandaskan demokrasi melainkan keotoriteran, dan banyaknya praktek KKN ( Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme). Dan masih banyak penyimpangan yang pernah terjadi terhadap Pancasila. Dalam Pancasila, setiap sila terdapat makna penting serta peranan masing – masing untuk menuntun masyakarat Indonesia memilki kehidupan bersama sebagai bangsa yang satu dan pribadi yang berkebangsaan. DImulai dari sila pertama yang berbunyi, “Ketuhanan yang Maha Esa”. Sila inilah yang menuntun kita masyarakat Indonesia menjalin relasi yang baik terhadap Tuhan melalui kepercayaan masing – masing. Dengan beragamnya kepercayaan yang ada dan berkembang di Indonesia menjadikan kita harus bisa saling menghargai dan menghormati antar umat beragama dan pemerintahan harus menjamin kebebasan beribadah masing – masing kepercayaan. Namun, masih saja banyak orang yang memiliki pemikiran dengan prinsip mayoritas dan minoritas karenanya suatu perbedaan serta kuantitas sehingga dalam kehidupan bersama di Indonesia masih sering terjadi diskriminasi, intoleransi bahkan gerakan separatisme. Padahal dengan adanya perbedaan menjadikan kita mengerti hal – hal baru, menambah wawasan, dan menjadi lebih terbuka terhadap sesuatu yang baru. Dengan sendirinya akan muncul tali persaudaraan yang kuat antar umat beragama. Sila kedua yang berbunyi, “Kemanusiaan yang adil dan beradab”. Sila ini menuntun masyarakat Indonesia untuk menjunjung tinggi nilai – nilai kemanusiaan dan juga harus bisa menghargai serta menghormati martabat masyarakat lain sebagai manusia. Dan pemerintahan juga harus menjamin bahwa setiap rakyatnya diperlakukan secara layak terutama dalam HAM (Hak Asasi Manusia). Beberapa kasus pelanggaran HAM pernah terjadi di Indonesia, seperti Kasus Munir, Marsinah, Peristiwa Penembakan Trisakti 1998, Tragedi Semanggi I dan II, dan masih banyak lainnya. Dari beberapa kasus tersebut, masih ada yang belum ditemukan solusi akhir serta penyelesainnya hingga sekarang. Selain itu juga mungkin terdapat beberapa pelanggaran HAM dalam lingkungan masyarakat biasa seperti pelecehan seksual, perdagangan anak, penganiayaan, dan sebagainya. Untuk bisa menciptakan kehidupan bersama yang lebih baik sebagai satu bangsa, kita harus bisa menghargai orang lain dan tidak memandang orang lain rendah bahkan merendahkan hak orang lain. Sila ketiga yang berbunyi, “Persatuan Indonesia” dimana kita masyarakat yang pluralisme dengan segala macam bahasa , suku, ras, agama, dan budaya bisa cinta terhadap Indonesia dan bangga menjadi bangsa Indonesia bukan menjatuhkan bangsa sendiri dengan membandingkan dengan bangsa lain. Mungkin, negara kita memang masih dalam tahap negara berkembang yang jika dibandingkan dengan negara – negara lain terutama negara – negara maju masih banyak kekurangan dan kelemahan, akan tetapi sebagai masyarakat Indonesia, kita harus terus mendukung pemerintahan yang berjalan dan menanamkan rasa cinta bangsa dalam diri sendiri untuk membuat Indonesia menjadi lebih baik dari sebelumnya. Dengan adanya rasa cinta bangsa maka ada keinginan untuk memberikan ide – ide kreatif supaya bangsa Indonesia bisa tumbuh menjadi bangsa yang lebih baik dan tidak kalah dari negara – negara lain. Sila keempat yang berbunyi, “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan”. Sila ini menuntun masyarakat Indonesia untuk berdiskusi dan bermusyawarah dalam mengambil keputusan, dimana negara kita merupakan negara yang mengakui demokrasi. Dengan adanya demokrasi, pihak – pihak yang ingin melakukan tindakan semena – mena untuk mendapatkan kekuasaan dapat diberantas. Tetapi rakyat juga tidak boleh salah menggunakan haknya dan harus bijak dalam memilih pilihan supaya tidak terjadi hal – hal yang mungkin bisa menimbulkan perpecahan atau kehancuran bangsa. Maka dari itu, demokrasi sangat penting dan harus dilaksanakan dalam kehidupan sehari – hari yang akan berdampak ke kehidupan bersama sebagai satu bangsa. Sila kelima yang berbunyi, “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”. Setiap rakyat harus mendapat perlakuan yang sama di mata hukum, sehingga setiap rakyat merasakan keadilan dan tidak terjadi tindakan – tindakan kriminal atas ketidakadilan. Namun pada kenyataannya, orang – orang berkata bahwa hukum di Indonesia seperti pensil, tajam ke bawah dan tumpul ke atas. Dimana orang – orang yang memiliki kekuasaan dan melakukan tindakan yang melanggar aturan – aturan seperti korupsi, pembunuhan, pelecehan seksual, dan sebagainya hanya mendapat hukuman yang ringan sedangkan rakyat biasa yang tidak memiliki kekuasaan mendapat hukuman yang berat. Sehingga semakin banyak kekuasaan yang salah digunakan untuk kepentingan pribadi. Padahal akan lebih baik jika hukum yang ada benar – benar ditegakkan terhadap semua masyarakat Indonesia baik pemerintahan maupun rakyat sendiri. Maka dari itu Pancasila sangat penting dalam kehidupan kita bersama sebagai Bangsa Indonesia. Jika tidak ada Pancasila, mungkin kehidupan kita tidak mungkin setenang sekarang pasti ada saja perkelahian bahkan bisa jadi peperangan karena perbedaan ideologi, agama, budaya dan sebagainya, kekuasaan yang semena – mena dan tidak bertanggung jawab, kerusuhan, hukum yang tidak berlaku adil sama sekali dan bahkan kemungkinan terburuk tidak ada yang namanya Indonesia. Akan tetapi, dengan adanya Pancasila kita dituntun dan diarahkan untuk tumbuh dalam persaudaraaan yang kuat sebagai satu bangsa yang taqwa dan takut akan Tuhan yang Maha Esa, menjunjung tinggi nilai martabat orang lain, mencintai bangsa sendiri, mengakui dan menggunakan demokrasi dalam kehidupan sehari – hari serta mendapatkan perlakuan yang adil di mata hukum untuk semua masyarakat Indonesia. Dengan begitu, kita bisa menjadi rakyat yang penuh kepribadian bangsa, dari hal ini lah akan muncul rasa cinta bangsa .Rakyat yang mencintai bangsanya membuat bangsanya menjadi berkembang lebih jauh dan tumbuh semakin kuat ke depannya. Daftar Pustaka https://tirto.id/sejarah-hari-lahir-pancasila-peran-bpupki-dan-ppki-cpMp https://www.kompasiana.com/alexanderkrisnai/5c03ae5f43322f10e5725303/memaknai-pentingnya-pancasila-dalam-kehidupan-bermasyarakat-dan-persatuan-indonesia?page=all#sectionall https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/03/070000769/arti-penting-pancasila-sebagai-dasar-negara-dan-pandangan-hidup?page=all http://sosiologis.com/makna-pancasila https://indonews.id/artikel/13712/Makna-Pancasila-Dalam-Berbangsa-Bernegara-maupun-Bertindak/ https://guruppkn.com/bentuk-penyimpangan-pancasila-pada-masa-orde-baru https://sejarahlengkap.com/indonesia/kemerdekaan/pasca-kemerdekaan/penyimpangan-pada-masa-orde-lama read more
• April 29, 2020
Pancasila, Dasar Kehidupan Indonesia
Sean Favian/PPTI 7/2301936656, Mahasiswa Binus University Sebagai seorang manusia tentu tiap kita menjalani kehidupan kita dengan orang orang disekitar kita, dengan orang orang yang dekat dengan kita. Saat kita kecil mungkin kita hanya mengetahui kebiasaan kebiasaan yang ada sekitar tempat tinggal kita. Tetapi seiring kita bertumbuh dewasa kita menyadari bahwa kita memiliki ruang lingkup yang lebih besar sebagai seorang warga negara Indonesia. Dalam kehidupan berbangsa dan bertanah air tidak lepas dari sebuah tatanan tingkah laku kehidupan yang sejalan dan menggambarkan karakter dan kepribadian bangsa Indonesia. Hal itu adalah yang kita kenal sebagai Pancasila, lima nilai yang dirumuskan pada waktu mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Peranan Pancasila dalam mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara sangatlah penting dan mendasari segala hal dalam kehidupan kita bangsa Indonesia. Kelima sila yang terdapat dalam Pancasila merupakan nilai yang mendasari kehidupan rakyat Indonesia seperti nilai Ketuhanan Yang Maha Esa yang mengandung pengakuan atas keberadaan Tuhan sebagai pencipta alam semesta beserta isinya. Lalu nilai Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab yang mengandung pengakuan kedudukan manusia yang sederajat satu sama lainnya dan nilai Persatuan Indonesia yang mengatur bahwa kepentingan negara berada diatas segala kepentingan individu, kelompok maupun golongan. Nilai Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan yang merupakan roda utama jalannya demokrasi di Indonesia yang bersadar pada asas musyawarah dalam menyelesaikan suatu perkara juga asas kekeluargaan. Dan yang terakhir yaitu nilai Keadilan Sosial yang mengatur bahwa tiap orang berhak menerima rasa adil dimana tiap orang menerima sesuatu sesuai kebutuhannya. Kelima sila Pancasila haruslah selalu kita ingat dan kita jalankan dalam kehidupan kita dan bukan hanya sekedar menjadi sebuah hafalan dan tidak kita mengerti makna dan pentingnya nilai nilai tersebut. Pancasila dianggap memiliki nilai nilai kehidupan yang paling baik, karena itu dijadikan sebagai dasar dalam kehidupan masyarakat dalam konteks berbangsa dan bernegara. Semua sila dalam Pancasila tidak dapat dijalankan terpisah-pisah karena merupakan suatu kesatuan yang saling berkaitan satu dengan lainnya. Pancasila sudah menjadi jati diri dari bangsa Indonesia dan segala keragaman yang ada di Indonesia tidak perlu untuk diseragamkan melainkan dijadikan kekayaan bagi negara dan dipersatukan melalui adanya Pancasila. Dengan begitu tidak perlu lagi memandang perbedaan perbedaan baik dari segi agama, etnis, kelompok dan lainnya sebagai suatu masalah melainkan merasa kita semua setara dan sama sama merupakan warga negara Indonesia yang hidup dengan mendasari nilai Pancasila. Akhir akhir ini banyak warga negara Indonesia yang belum benar benar mengerti arti pentingnya Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Juga mayoritas warga Indonesia telah melupakan bahkan kehilangan nilai nilai Pancasila dalam menjalankan kehidupan mereka. Oleh karena itu sebagai warga negara tentu kita perlu membina kepribadian kita agar menumbuhkan dan membangkitkan kembali nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dan sudah sepatutnya kita terus berpedoman pada nilai Pancasila dalam kehidupan kita karena jika tidak tentu kita telah kehilangan kepribadian kita sebagai bagian dari bangsa Indonesia. Selain itu nilai Pancasila-lah yang membedakan bangsa Indonesia dengan negara lain diluar sana dengan ideologi ideologi yang dimiliki mereka. Pancasila harus tercermin dalam perilaku dan semangat kita dalam segala aspek dan bidang yang ada Di era globalisasi seperti sekarang ini tentu tantangan dalam mempertahankan nilai Pancasila juga semakin berat. Banyak nilai nilai dari luar yang tidak sesuai dengan nilai Pancasila dan juga kepribadian bangsa masuk dan menggantikan posisi Pancasila sebagai dasar kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal ini tentu sangat berbahaya karena akan menyebabkan lunturnya nilai Pancasila yang telah susah payah dirumuskan oleh para pemimpin bangsa di masa awal kemerdekaan bangsa Indonesia. Oleh karena itu sangat penting untuk membangun kembali nilai Pancasila agar tidak hilang dan terus menjadi nilai yang mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia sampai bangsa Indonesia mencapai tujuan tujuannya. Referensi https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/03/090000769/nilai-nilai-pancasila-sebagai-dasar-negara-dan-pandangan-hidup?page=all https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/03/070000769/arti-penting-pancasila-sebagai-dasar-negara-dan-pandangan-hidup?page=all https://www.kompasiana.com/miratunnisa9767/5d4d5886097f360c44671793/pancasila-sebagai-dasar-kehidupan-berbangsa-dan-bernegara?page=all read more
• April 29, 2020
Pentingnya Pancasila Sebagai Fondasi Kehidupan Berbangsa
By : Shelvy Septiani Suhendar, Mahasiswi Binus University Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri dari ribuan pulau dan juga penuh dengan kekayaan alam maupun budaya. Dapat dikatakan juga bahwa Indonesia merupakan negara paling plural di dunia. Di Indonesia terdapat beragam suku, budaya, ras, maupun agama. Dilihat dari banyaknya perbedaan tersebut, kita sebagai negara Indonesia bisa berdiri kokoh sebagai negara besar. Indonesia menyatukan keragaman tersebut dengan simbol dan juga indentitas sebuah bangsa Indonesia yaitu Pancasila. Sebagai generasi millennial apakah juga mendukung Pancasila untuk kelangsungan NKRI? Jawabannya ya dan pasti! Lahirnya Pancasila sebagai dasar negara Indonesia adalah hasil pemikiran para pendiri bangsa yang diambil dari intisari nilai budaya dan juga ajaran agama. Disusun dan dirancang oleh para pendiri bangsa yang mengandung nilai sangat luhur bagi kehidupan berbangsa dan dapat merangkul semua golongan masyarakat . Dalam Pancasila terdapat nilai-nilai yang menjadi landasan kehidupan berbangsa yang menjadikan kehidupan bermasyarakat NKRI tertata dengan baik. Sila pertama yang berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung sebuah pengakuan sebagai bangsa yang mencintai Tuhan. Nilai luhur yang tercermin dalam sila pertama Pancasila, mengandung sebuah keyakinan penuh iman terhadap adanya Tuhan. Setiap warga negara Indonesia memiliki iman dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama yang diyakini serta kepercayaan masing-masing. Sangatlah indah dan harmoni kehidupan beragama yang penuh kerukunan dapat dijumpai pada beberapa tempat di Indonesia. Secara fisik kerukunan beragama dan indahnya kehidupan keagamaan dapat dilihat di TMII meski hanya miniatur saja, tetapi disana pengunjung dapat melihat harmoni kehidupan beragama. Yang terpenting keindahan kehidupan beragama bukan hanya pada bangunan fisik tempat beribadah-nya saja tetapi toleransi dan kerukunan yang terjalin diantara para pemeluk agama. Penerapan dari ke lima sila tidak berdiri sendiri-sendiri. Dalam upaya membina kerukunan dan menerapkan sikap bergotong-royong banyak kegiatan di masyarakat yang mencerminkan sikap cinta Pancasila, dan Pancasila adalah “Way of life”. Pada bulan Ramadhan misalnya bisa dijumpai rumah ibadah non muslim yang membantu menyediakan sajian berbuka puasa untuk saudara-saudarinya, demikian pula sebaliknya undangan berbuka bersama berlaku untuk saudara-saudari non muslim. Kegiatan ini menjauhkan dari intoleransi dan radikalisme. Kegiatan positif yang didasari cinta kepada Tuhan dan sesama menjadi contoh yang nyata penerapan sila-sila dalam Pancasila dan sangat menjaga keutuhan NKRI. Pancasila merupakan anugerah Tuhan bagi bangsa Indonesia yang dalam perjalanan menuju bangsa yang sejahtera,adil dan beradab. Salah satu prinsip dari Bapak pendiri bangsa adalah kesejahteraan. Sejahtera lahir dan batin dan menghargai kemanusiaan.Tidak ada kesenjangan sosial , sehingga masyarakat saling menghargai hak sesama tidak menyakiti baik secara fisik, verbal maupun virtual. Kemanusiaan akan tercermin dari semangat gotong royong. Contohnya dapat dilihat dalam skala kecil kerja bakti di tingkat RT, RW ataupun dalam skala besar seperti yang dilakukan perusahaan besar melalui program-program CSR. Aksi nyata ini menguatkan kehidupan berbangsa untuk menjadi bangsa yang besar dan maju. Hingga hari ini NKRI tetap tegak berdiri dengan persatuan Indonesia yang tetap terjaga. Ini adalah jasa para pahlawan dan mereka yang telah mengorbankan jiwa raga. Di NKRI tidak sedikit ancaman radikalisme dan intoleransi maka dari itu kita membutuhkan tenaga ekstra dan rasa memiliki dari setiap warga negara untuk waspada dan menjaga keutuhan Indonesia. Generasi muda sebagai penerus bangsa sebaiknya lebih paham tentang bagaimana mengisi kehidupan bangsa kekinian dengan hal hal yang positif dan menjaga keutuhan bangsa. Dengan prinsip Bhinneka Tungga Ika dan dibawah naungan Pancasila, Indonesia akan tetap utuh sebagai bangsa kini dan selamanya. Harmoni tentang kehidupan berbangsa dan berbudaya yang menjadi kekuatan bangsa Indonesia diatur pula dalam sila keempat yang berbunyi Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam perwusyawaratan perwakilan. Segala persoalan dalam masyarakat yang menyangkut kepentingan bersama sebaiknya diadakan musyawarah. Pengambilan keputusan dilakukan secara mufakat atau musyawarah untuk mencapai mufakat ini, harus diliputi oleh semangat dalam kekeluargaan, yang merupakan ciri khas Bangsa Negara Indonesia. Dalam kasus sederhana seperti pemilihan ketua Kelas tidak dibenarkan budaya pemaksaan kehendak atau mayoritas versus minoritas, yang ada adalah budaya “Musyawarah untuk Mufakat” dengan demikian kehidupan akan tentram dan damai. Masih ada tugas bagi bangsa Indonesia yaitu menciptakan keadilan sosial bagi seluruh masyarakat Indonesia. Masih banyak rakyat yang hidup dalam keterbatasan ekonomi dan masih ada kesenjangan ekonomi. Mereka yang mampu secara finansial diharapkan tidak bergaya hidup mewah dan barbagi dengan saudara sebangsa yang berkekurangan, saling bahu membahu menciptakan lapangan kerja dan berbagi kesempatan kerja. Prinsip kesejahteraan sosial bisa dicapai dengan semangat gotong-royong. Nilai-nilai dasar dari setiap sila dalam Pancasila memiliki makna dan peranan penting. Maka dari itu perlu kita terapkan dalam kehidupan pribadi maupun kehidupan bermasyarakat. Dengan menjadikan Pancasila sebagai pedoman hidup bernegara maka masyarakat Indonesia tidak akan mengalami perpecahan dan akan hidup dalam keharmonisan. Referensi H.S Parukitta( 19 Februari 2017) Kompasiana diperoleh dari https://www.kompasiana.com/hamkasafri/58a9851e8823bdb13ad3b94b/essay-ajarkan-aku-tentang-pancasila?page=all Kali Yuga (11 Desember 2019) Kompasiana diperoleh dari https://www.kompasiana.com/kaliyuga/5df0b5d6d541df76065e6612/makna-persatuan-indonesia-sebagai-sila-ke-3-pancasila read more
• April 29, 2020
Pancasila “Garis Final” Perjalanan Indonesia
By: Ray Christian , 2301936643, Mahasiswa Binus University Suatu bangsa dapat berdiri dan menjadi kuat, kokoh berkat pondasi dan pilar-pilar dasar yang terus menerus diperkuat. Pondasi dan pilar-pilar kehidupan berbangsa dan bernegara sejatinya adalah nilai dasar kehidupan bangsa yang dapat diyakini kebenarannya, menggambarkan realitas objektif suatu bangsa, memberi karakter, dijadikan pedoman ,dan prinsip dalam kehidupan berbangsa dan bergnegara. Dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia, pondasi Pancasila telah mengalamai pasang surut baik dalam pemahaman maupun pelaksanaannya. Setelah runtuhnya Orde Baru, Pancasila seolah-olah tenggelam dalam pusaran sejarah yang tidak lagi relevan dengan kehidupan pasca reformasi. Bahkan banyak kalangan menyatakan bahwa sebagian masyarakat Indonesia hampir melupakan jati dirinya, yang sejatinya adalah Pancasila. Pancasila nampak semakin terpinggirkan dari denyut nadi kehidupan bangsa Indonesia yang diwarnai hiruk-pikuknya demokrasi dan kebebasan berpolitik. Pancasila sebagai dasar negara kini nyaris kehilangan fungsi praksisnya, seolah hanya tinggal kedudukan formalnya. Euphoria reformasi dan trauma masyarakat terhadap penyalahgunaan kekuasaan di masa lalu cukup membekas dan melunturkan arti penting Pancasila sebagai norma dasar yang menjadi payung kehidupan berbangsa yang menaungi seluruh warga yang beragam suku bangsa, adat istiadat, budaya, bahasa dan agama. Padahal sesungguhnya, Pancasila bukanlah milik sebuah era atau ornament kekuasan pada masa tertentu, melainkan dasar negara yang menjadi penyangga bangunan arsitektural yang bernama Indonesia. Memang Indonesia telah berhasil merealisasikan berbagai agenda reformasi, yang menghasilkan kemajuan di bidang demokrasi, rakyat telah menikmati kebebasannya. Namun, perkembangan demokrasi ini juga membuahkan problema dilematik, yaitu kebebasan yang melahirkan tindakan anarkhisme dan radikalisme. Kehidupan berbangsa dan bernegara semakin terkesan menjauhkan Indoensia dari orientasi filosofi Pancasila. Kehidupan berbangsa semakin kehilangan dasar dan arah tujuannya. Ketidakpastian di bidang hukum dan lemahnya moral penegak hukum, sistem politik yang semakin jauh dari etika politik yang bermartabat dan menguatnya budaya korupsi. Pergolakan fisik, pembunuhan, pembakaran, dan tindakan anarkisme sejenisnya, kini masih menjadi pemandangan umum. Perikemanusiaan semakin hambar, kejam dan kasar, budaya dan spiritual terasa gersang dan semakin miskin. Fenomena seperti ini apabila tidak diantisipasi dengan penguatan kerangka dasar kehidupan berbangsa dan bernegara, dapat menimbulkan bahaya disintegrasi bangsa Indonesia. Itulah mengapa, Pancasila sebagai pondasi dan pilar-pilar berbangsa dan bernegara, begitu penting dan pada esensinya menyangkut keberadaan NKRI. Namun memang bangsa Indonesia cukup mengagumkan di mata dunia. Bagaimana tidak? Sebuah bangsa multikultural ini masih bisa berjuang dan bertahan bersama sebagai suatu negara dengan identitas yang tetap sampai hari ini, meski diterjang berbagai kesulitan, konflik, ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan. Sementara bangsa-bangsa multikultural lainnya terpecah belah di berbagai belahan dunia, seperti di Afrika, dan bangsa kita Indonesia masih dapat terus bertahan dalam identitas “Indonesia” di tengah keragaman identitas kultural. Begitu pentingnya Pancasila bagi Indonesia, sehingga harus ada langkah antisipasi ke depan menghadapi tekanan arus globalisasi. Bangsa Indonesia perlu lebih dari sekedar optimis bahwa bangsa Indonesia dapat bertahan terus sampai berabad-abad mendatang, Indonesia perlu selalu menggali dan mereaktualisasi nilai-nilai dasar apa yang mampu menjadi penyangga atau pilar kehidupan berbangsa dan bernegara, sehingga bangsa Indonesia tetap eksis dalam wadah NKRI. Kajian-kajian mendalam tentang Pancasila hakikatnya adalah upaya kritis membuka kesadaran memori bangsa Indonesia, melalui eksplorasi kebenaran, bukti, dan norma-norma yang terkandung dalam Pancasila. Kajian ini dapat diartikan pula sebagai langkah peneguhan, penegasan, dan pengokohan Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara Republik Indonesia. Sebagai bangsa Indonesia kita perlu sadar bahwa Pancasila ibarat dua sisi dari satu mata uang yang sama, masing-masing menempati kedudukannya sendiri tetapi keduanya satu di dalam fungsi ketatanegaraan, yaitu sebagai landasan ideologi dan juga dasar negara. Lalu, mungkin ada pertanyaan yang muncul dari benak beberapa orang tentang “Mengapa harus Pancasila?”. Kita perlu sadar bahwa Pancasila, bahkan sebelum disahkan pun, nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, sudah ada dalam adat istiadat dan kebudayaan masyarakat bangsa Indonesia, tentang gotong-royong, musyawarah, persatuan dalam keberagaman, kemanusiaan, spiritualitas, dan juga keadilan. Maka dari itu, Pancasila merupakan perwujudan nyata dari nilai-nilai yang dimiliki, yang seharusnya diyakini kebenarannya oleh masyarakat dan dihayati tanpa rasa terpaksa, sepanjang masa hidupnya. Bahkan dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia, perkembangan Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara telah mengalami tahap penyangkalan oleh sistem pemikiran baru, telah melampaui proses pengokohan, dan masih kokoh bertahan menghadapi segala penyangkalan dan mampu bertahan melintasi perkembangan jaman. Pentingnya Pancasila, juga menyangkut kedudukannya sebagai dasar dari segala hukum yang ada dalam sistem ketatanegaraan Indonesia, keseluruhan produk hukum di Indonesia tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Maka dari itu, memang dapat dikatakan bahwa Pancasila merupakan “garis final” dan “harga mati” yang sudah sepatutnya dihayati, ditanamkan di dalam secara nyata di dalam segala bentuk kehidupan berbangsa dan bernegara kita, untuk tetap memastikan eksistensi NKRI, dan terus melanjutkan keberhasilan Indonesia untuk bertahan menghadapi segala perbedaan dan ancaman yang ada di negeri ini. Daftar Pustaka Iriyanto Widisuseno, 2009, MPK dalam Perspektif Filosofis, Makalah Seminar Nasional, UNS, Surakarta. Iriyanto, Hand Out Perkuliahan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, 2014. read more
• April 29, 2020
Indonesia Butuh Pancasila!
By : Marcella Clarissa Christabel, NIM : 2301935943, Mahasiswi Binus University Indonesia adalah negara majemuk. Negara majemuk adalah negara yang terdiri dari beranekaragam ras, agama, golongan, budaya, suku, dan lain-lain. Di Indonesia terdapat 6 agama, lebih dari 300 etnis, dan lebih dari 1000 suku bangsa menurut sensus BPS tahun 2010. Setiap suku, agama, budaya, dan etnis pasti memiliki perbedaan antara satu dengan yang lainnya dan juga memiliki ciri khas masing-masing. Dengan adanya perbedaan tersebut bukan tidak mungkin akan terjadi perpecahan. Oleh karena itu Indonesia memerlukan satu prinsip untuk hidup bersama. Prinsip itu adalah Pancasila. Pancasila ada sebagai pemersatu bangsa. Dengan Pancasila, masyarakat di Indonesia bisa hidup tentram dan damai tanpa perpecahan. Pancasila lahir untuk menyatukan bangsa Indonesia yang majemuk. Sila-sila yang terkandung dalam Pancasila tidak hanya melindungi satu agama, suku, ras atau golongan tertentu saja, tetapi Pancasila menjadi pelindung dan pemersatu bagi semua agama, suku, ras, dan golongan di Indonesia. Sebagai contoh di dalam sila pertama kita diajarkan untuk percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan ajarannya masing-masing dan juga menghargai dan menghormati agama lain sehingga tidak menganggap bahwa agamanyalah yang paling benar, lalu di sila ke dua kita diajarkan bahwa kita semua itu diciptakan sama oleh Tuhan, sehingga jangan bersikap diskriminatif terhadap orang lain. Di sila ke tiga kita diajarkan untuk menjunjung tinggi persatuan di dengan cara mengutamakan kepentingan bangsa dibandingkan kepentingan pribadi atau golongan tertentu. Di sila ke empat kita diajarkan untuk mementingkan musyawarah untuk mencapai mufakat dan menghormati hasil dari musyarawarah. Terakhir, sila ke lima mengajarkan kita supaya menghormati hak dan kewajiban orang lain. Dengan menjalankan nilai-nilai Pancasila ini, Indonesia akan jauh dari perpecahan dan bisa hidup dengan damai karena semua masyarakatnya menjunjung tinggi persatuan. Untuk mempertahankan hidup yang damai dan tentram, masyarakat Indonesia butuh suatu pegangan atau pedoman hidup supaya bisa berperilaku dengan baik. Selain menjadi pemersatu bangsa, Pancasila juga memiliki peran penting sebagai pedoman hidup bagi bangsa Indonesia. Masing-masing dari 5 sila yang terkandung di Pancasila mempunyai arti dan makna tersendiri yang berkaitan erat dengan kehidupan sehari-hari dan juga dapat diterapkan di kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh misalnya dalam sila pertama yaitu kita harus menghargai dan menghormati sesama walaupun berbeda agama, dan tidak memaksakan agama terhadap orang lain, lalu juga di dalam sila ke dua kita diajarkan untuk tidak membeda-membedakan orang lain dari ras, suku, warna kulit, dan lain-lain karena kita semua sama. Sila tidak mengajarkan kita untuk cinta pada tanah air dan bangsa kita. Sila empat mengajarkan kita untuk melakukan musyawarah untuk menyelesaikan masalah dan menghormati hasil musyawarah karena sudah menjadi keputusan bersama. Sila ke lima mengajarkan kita untuk saling tolong menolong dengan orang lain dan menghargai sesama. Selain dijadikan pedoman untuk kehidupan sehari-hari, Pancasila juga menjadi landasan dalam penyelenggaraan pemerintahan di Indonesia. Misalnya sesuai sila pertama, negara Indonesia menjamin kemerdekaan setiap warga negaranya untuk beribadah. Selain itu sesuai dengan sila ke dua, Indonesia juga memperlakukan semua rakyatnya dengan adil dan menjunjung tinggi hak-hak asasi. Lalu di sila ke empat, negara wajib mengakui kedaulatan rakyatnya. Terakhir di sila ke lima negara wajib mengikutsertakan rakyatnya dalam kehidupan ekonomi, social dan budaya. Sebagai dasar negara Indonesia, Pancasila sangat penting untuk mempersatukan Bangsa Indonesia yang majemuk agar bisa hidup rukun tanpa perpecahan. Pancasila merupakan satu kesatuan yang utuh dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan kita sehari-hari, nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila bisa diterapkan ke dalam kehidupan kita untuk pedoman kita berperilaku. Pancasila juga merupakan landasan atau dasar dari pemerintahan di Indonesia, sehingga semua pemerintahan di Indonesia berpegang pada Pancasila. Tanpa adanya Pancasila tidak ada yang menyatukan Indonesia sehingga memungkinkan terjadinya perpecahan, oleh karena itu Pancasila harus kita jaga baik-baik untuk kebaikan bangsa kita dan juga untuk diri kita sendiri dengan cara berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila dan juga menjadikan Pancasila sebagai pedoman hidup. Referensi : https://www.scribd.com/doc/314326797/Negara-Indonesia-Adalah-Negara-Yang-Majemuk https://id.wikipedia.org/wiki/Suku_bangsa_di_Indonesia https://www.indonesia.go.id/profil/suku-bangsa https://www.kompasiana.com/dionisiusfarrellian/5c00118f6ddcae28480fb204/penerapan-pancasila-dalam-kehidupan-sehari-hari?page=all read more
• April 29, 2020
Pentingkah Pancasila bagi Kehidupan Bersama di Indonesia?
Meiriska Amelia Setiawan, NIM 2301936391, Mahasiswa Binus University Ibarat kita berkendara di jalan raya tanpa adanya aturan (pedoman) lalu lintas, apa yang akan terjadi? Tentunya akan terjadi kekacauan. Perselisihan antar pengendara pun mungkin terjadi karena satu orang dengan orang yang lainnya menganggap dirinya lebih benar dalam memilih keputusan saat berkendara, atau dalam kata lain tidak ada yang mau mengalah dalam hal ini, sehingga setiap orang bertindak egois. Selain itu, tak dapat dipungkiri akan terjadi tindakan semena-mena oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Dari perumpamaan tersebut, kita dapat melihat gambaran kehidupan Indonesia apabila berjalan tanpa suatu pedoman. Apa yang akan terjadi? Seiring dengan berjalannya waktu, dunia mengalami perkembangan dan semakin modern. Hal ini tentu sangat mempengaruhi pola perilaku masyarakat. Tanpa disadari, pola pikir masyarakat pun akan terus berubah mengikuti kemajuan zaman. Berubahnya pola pikir dan perilaku masyarakat tentu juga mempengaruhi bangsa ini dan secara tidak langsung mengubah karakter bangsa ini dari waktu ke waktu. Tentunya perubahan yang terjadi pada era globalisasi ini tidak sepenuhnya memberi efek positif. Oleh karena itu, apabila kita tidak berpegang pada suatu dasar yang kuat tentu kita akan mudah jatuh dalam kekelaman dunia. Pancasila adalah suatu dasar yang membangun seluruh masyarakat Indonesia. Kita tahu bahwa Indonesia terdiri 17.000 pulau yang memiliki beragam suku bangsa, agama, ras, dan adat istiadat. Tentu setiap orang dari masing-masing daerah di Indonesia mememiliki ciri khas yang berbeda-beda. Namun, mengapa kita dapat tetap hidup rukun di tengah perbedaan ini? Karena kita mengenal Pancasila. Selain membangun, Pancasila juga merupakan suatu dasar yang mempersatukan seluruh masyarakat Indonesia yang sangat majemuk ini, sehingga setiap orang memiliki rasa toleransi dan saling menghormati. Hal ini dapat menciptakan kehidupan yang rukun, damai, dan sejahtera. Bayangkan apabila setiap organ tubuh kita bekerja dengan egois dan tidak mau bersinergi dengan anggota tubuh lainnya, apa yang akan terjadi? Tentu tujuan kita untuk melakukan sesuatu akan sulit tercapai karena satu anggota tubuh dengan anggota tubuh yang lain bekerja masing-masing sesuai tujuan mereka tanpa mendengarkan perintah dari otak kita yang berperan sebagai pengatur. Begitu juga dengan bangsa ini. Apabila masyarakat Indonesia bertindak egois dan mementingkan diri sendiri maka tujuan dan cita-cita bangsa Indonesia tidak akan pernah tercapai. Maka dari itu, diperlukan suatu pandangan yang dapat dijadikan sebagai pandangan umum untuk semua masyarakat Indonesia, yaitu Pancasila. Pancasila merupakan keteraturan sosial yang dapat menyatukan pikiran dan perilaku seluruh masyarakat Indonesia karena Pancasila adalah falsafah hidup yang memiliki tujuan yang jelas atau seringkali disebut sebagai cita-cita bangsa Indonesia. Dengan bersatu pandang pada Pancasila, maka kita dapat selaras melangkah untuk mencapai cita-cita bangsa ini. Pancasila dapat diibaratkan seperti cahaya, dimana jika kita berjalan di dalamnya, maka kita akan tahu mana jalan yang benar yang akan menuntun kita menuju tujuan kita. Pancasila juga mengajarkan bagaimana cara kita bertindak terhadap Tuhan dan sesama. Ketuhanan yang Maha Esa. Sila pertama ini mengajarkan kita untuk taat beribadah kepada Tuhan sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing. Kemanusiaan yang adil dan beradab. Sila kedua ini mengajarkan kepada kita bahwa setiap manusia sama, tidak ada yang lebih tinggi dan tidak ada yang lebih rendah, sehingga setiap orang berhak memperoleh perlakuan yang sama terhadap manusia yang lainnya. Persatuan Indonesia. Sila ketiga ini, mengajarkan kita untuk bersatu sebagai bangsa Indonesia, dengan saling menghormati dan toleransi terhadap sesama. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan. Sila keeempat ini menggambarkan rakyat Indonesia yang megutamakan musyawarah dalam menentukan keputusan bersama. Musyawarah dilakukan sampai ditemukan keputusan yang mufakat, yaitu keputusan final yang sah dan disetujui oleh seluruh peserta musyawarah. Keadilan sosial bagi rakyat Indonesia. Sila kelima ini mengajarkan kita untuk bersikap adil terhadap diri sendiri dan sesama. Dalam pembagian kewajiban maupun hak perlu dilakukan sama rata, sama rasa, sehingga setiap orang tidak merasa dirugikan. Pancasila merupakan pedoman yang menuntun kita dalam menjalankan kehidupan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk berpegang pada nilai-nilai Pancasila dan menjadikannya sebagai fondasi kehidupan kita, supaya tidak terbawa pengaruh negatif dari perkembangan zaman, namun kita tetap berdiri teguh di tengah dunia yang terus berubah ini. Selain itu, dengan menjadikannya sebagai kehidupan dasar bagi kita bersama, maka akan tercipta kehidupan yang aman, damai, sejahtera, adil, dan makmur, sesuai dengan cita-cita bangsa kita yang terkandung di dalam Pancasila. REFERENSI Budiyono dan Wawan Kokotiasa, 2013, ANALISIS PERSEPSI MAHASISWA IKIP PGRI MADIUN TERHADAP PANCASILA SEBAGAI IDENTITAS NASIONAL, Madiun https://thegorbalsla.com/nilai-nilai-pancasila/ read more
• April 29, 2020