Seiring dengan kemajuan teknologi, potensi untuk mengubah layanan promosi kesehatan semakin besar. Sebuah studi terbaru mengusulkan kerangka kerja inovatif yang memanfaatkan teknologi konteks-sadar untuk memberikan layanan promosi kesehatan yang dipersonalisasi dan adaptif. Dengan mengintegrasikan data dari jaringan sensor nirkabel/wireless sensor networks (WSN) dan pendekatan berpusat pada pengguna, kerangka kerja ini bertujuan untuk memprediksi dan memenuhi kebutuhan pengguna secara real-time, menawarkan pengalaman promosi kesehatan yang lebih efektif dan sesuai.

Peran Konteks-Sadar (Context-Aware) dalam Promosi Kesehatan

Konteks-sadar mengacu pada kemampuan aplikasi untuk menyesuaikan perilakunya berdasarkan informasi yang diambil dari berbagai sensor lingkungan. Secara tradisional, aplikasi promosi kesehatan seperti Nike+, Apple Fitness, dan Withings sangat bergantung pada sensor yang terpasang di perangkat seperti jam tangan ataupun smartphone. Meskipun aplikasi ini sukses, namun cakupannya terbatas. Kerangka kerja yang diusulkan memperluas cakupan ini dengan mengintegrasikan data dari berbagai WSN, menangkap pandangan yang lebih holistik tentang lingkungan dan aktivitas pengguna.

Ontologi Aktivitas: Fondasi Teoretis

Inti dari kerangka kerja ini adalah penggunaan ontologi aktivitas yang berakar pada teori aktivitas. Pendekatan ini tidak hanya mengumpulkan data, tetapi juga memodelkan dan menganalisis aktivitas pengguna dari perspektif berpusat pada pengguna. Ontologi aktivitas menyediakan cara yang terstruktur untuk merepresentasikan dan menafsirkan komponen-komponen aktivitas, seperti alat, komunitas, dan aturan. Hal ini memungkinkan sistem untuk memprediksi kebutuhan pengguna dengan lebih akurat dan menawarkan layanan terkait kesehatan yang sesuai.

Arsitektur yang Diusulkan: Desain Berbasis SOCAM

Gambar 1 menjelaskan kerangka kerja yang dibangun di atas arsitektur SOCAM (Service-Oriented Context-Aware Middleware). Kerangka kerja ini dirancang untuk menangani kompleksitas aplikasi konteks-sadar.

Gambar 1. Kerangka Persuasif Berorientasi Aktivitas[1]

Arsitektur ini mencakup beberapa komponen kunci yang bekerja sama untuk mengumpulkan, memproses, dan memanfaatkan data konteks:

  1. Penyedia Konteks: Komponen ini bertanggung jawab untuk mengumpulkan informasi dari berbagai sumber, termasuk sensor, profil pengguna, dan basis data eksternal. Ini memastikan bahwa hanya informasi yang paling relevan dan terbaru yang digunakan untuk pemrosesan lebih lanjut.
  2. Penyimpanan Konteks: Untuk mengelola sejumlah besar data yang dikumpulkan, penyimpanan konteks memastikan ketahanan informasi konteks yang kritis. Ini menyimpan ontologi konteks, konteks masa lalu, dan berfungsi sebagai basis pengetahuan yang dapat diperluas. Komponen ini sangat penting untuk penanganan kueri dan pembaruan informasi yang efisien.
  3. Interpreter Konteks: Jantung dari sistem ini, interpreter konteks, menggunakan layanan penalaran logis untuk memproses dan mengubah data mentah menjadi informasi konteks yang bermakna. Ini melakukan penalaran konteks dan transformasi, menurunkan wawasan baru dari data yang ada untuk lebih memahami aktivitas pengguna dan memprediksi kebutuhan di masa depan.
  4. Layanan Pencarian Layanan: Layanan ini membantu pengguna dan aplikasi menemukan layanan konteks-sadar yang paling relevan. Ini memainkan peran penting dalam memastikan bahwa layanan yang tepat disediakan pada waktu yang tepat, berdasarkan konteks saat ini.
  5. Layanan Konteks-Sadar: Layanan-layanan ini menyesuaikan perilaku mereka sesuai dengan konteks yang ada. Mereka dipicu oleh aturan tertentu setiap kali konteks berubah, memastikan bahwa sistem secara dinamis beradaptasi dengan lingkungan dan aktivitas pengguna.

Aplikasi dalam Kehidupan Nyata: Kasus Mr. Beck

Untuk menggambarkan potensi kerangka kerja ini, studi ini menyajikan kasus pengguna bernama Mr. Beck, seorang pengusaha muda yang memutuskan untuk menjalani gaya hidup sehat setelah didiagnosis dengan diabetes. Sistem ini melacak aktivitasnya, seperti jogging dan makan, menggunakan data dari berbagai sensor yang tertanam di smartphone dan lingkungannya. Dengan menganalisis data ini melalui pemodelan aktivitas, sistem dapat menentukan aktivitas apa yang sedang dilakukan Mr. Beck dan memberikan dukungan yang sesuai.

Misalnya, selama jogging pagi hari, sistem tidak hanya melacak aktivitas fisiknya tetapi juga mengenali preferensinya untuk mendengarkan musik country saat berolahraga. Sistem secara otomatis menyesuaikan dengan memutar lagu-lagu favoritnya, meningkatkan pengalaman jogging-nya. Setelah berolahraga, sistem memprediksi aktivitas berikutnya—sarapan—dan menyarankan pilihan makanan yang ramah diabetes berdasarkan profil kesehatannya.

Arah Masa Depan dan Implementasi

Meskipun kerangka kerja yang diusulkan menawarkan pendekatan komprehensif untuk promosi kesehatan yang konteks-sadar, saat ini masih dalam tahap konseptual. Langkah berikutnya melibatkan pengembangan kerangka kerja ini menjadi aplikasi dunia nyata dan mengevaluasi keefektifannya dalam berbagai skenario. Ini termasuk menguji akurasi, kinerja, dan penerimaan pengguna terhadap sistem ini.

Jika berhasil diimplementasikan, teknologi ini dapat merevolusi promosi kesehatan dengan membuatnya lebih dipersonalisasi, sadar konteks, dan responsif terhadap kebutuhan individu. Integrasi WSN, ontologi aktivitas, dan arsitektur SOCAM memiliki potensi untuk menciptakan generasi baru layanan promosi kesehatan yang beradaptasi secara mulus dengan gaya hidup dan lingkungan pengguna, yang pada akhirnya meningkatkan hasil kesehatan dan meningkatkan pengalaman pengguna.

 

 

Daftar Pustaka

  1. Paganelli and G. Dino, “An Ontology-Based System for Context-Aware and Configurable Services to Support Home-Based Continuous Care,” IEEE Transaction on Information in Biomedicine, vol. 15, no. 2, pp. 324-333, 2011.
  2. Dewabharata, D. M. -H. Wen and S. -Y. Chou, “An Activity Ontology for Context-Aware Health Promotion Application,” 2013 IEEE 37th Annual Computer Software and Applications Conference Workshops, Japan, 2013, pp. 421-426, doi: 10.1109/COMPSACW.2013.90.
  3. Dinata, A. Dewabharata and S. -Y. Chou, “An Ontology-Enabled Service Discovery for Supporting Health Promotion System,” 2015 IEEE 39th Annual Computer Software and Applications Conference, Taichung, Taiwan, 2015, pp. 276-281, doi: 10.1109/COMPSAC.2015.244.
  4. Tania Bailoni, Mauro Dragoni, Claudio Eccher, Marco Guerini, Rosa Maimone, “PerKApp: A context aware motivational system for healthier lifestyles”, 2016 IEEE International Smart Cities Conference (ISC2), pp.1-4, 2016.

[1] A. Dewabharata, D. M. -H. Wen and S. -Y. Chou, “An Activity Ontology for Context-Aware Health Promotion Application,” 2013 IEEE 37th Annual Computer Software and Applications Conference Workshops, Japan, 2013, pp. 421-426, doi: 10.1109/COMPSACW.2013.90.