Jawa Tengah makin menunjukkan potensi besarnya sebagai salah satu raksasa industri Indonesia. Meningkatnya popularitas mobil listrik seperti produksi Tesla menjadikan Jawa Tengah lokasi potensial untuk produksi baterai listrik. Hal ini memberi nilai tambah bagi provinsi tersebut sekaligus mengundang investor kelas dunia untuk menanamkan uang di dalamnya.

Jawa Tengah Berpotensi Jadi Pusat Industri Baterai Listrik

Industri Baterai Listrik dan Investasi Tesla

Elon Musk, CEO dari produsen mobil listrik Tesla, baru-baru ini menunjukkan minatnya untuk berinvestasi di Indonesia. Hal ini disambut baik oleh pemerintah Indonesia yang dibuktikan lewat kunjungan Presiden Joko Widodo ke SpaceX pada tanggal 14 Mei 2022. Musk menyampaikan minatnya untuk berinvestasi karena potensi besar Indonesia terutama dalam hal industri pendukung teknologi mobil listrik.

Menyusul percakapan ini, Jawa Tengah mulai berfokus ke perkembangan baterai listrik di Kawasan Industri Terpadu Batang. Presiden Joko Widodo mengunjungi kawasan tersebut pada tanggal 8 Juni 2022 untuk meresmikan implementasi industri baterai listrik tahap kedua. Elon Musk pun telah menyatakan minatnya terhadap potensi Kawasan Industri Batang dalam hal pembuatan baterai untuk kendaraan listrik.

Berbagai faktor yang membuat Jawa Tengah ideal sebagai lokasi pengembangan baterai listrik antara lain demografi penduduk yang beragam, perkembangan ekonomi, peran Jawa Tengah dalam mendukung ekonomi bangsa, serta institusi pendidikan bermutu yang menghasilkan calon tenaga kerja potensial. Program Industrial Engineering BINUS @Semarang adalah contohnya, terutama karena program kampus ini telah menerima akreditasi dari Engineering Accreditation Commission of ABET.

Industri Baterai Listrik dan Penyerapan Tenaga Kerja

Langkah awal dibukanya industri ini Jawa Tengah adalah pendirian dan pembukaan pabrik oleh perusahan Korea LG Energy Solution di Kawasan Industri Batang. Investasi awalnya pun cukup besar, yaitu sekitar Rp142 triliun. Hal ini menjadikan pabrik baterai listrik tersebut sebagai yang terbesar di Asia Tenggara.

Dalam pidato untuk meresmikan pembukaan pabrik tersebut, Presiden Joko Widodo mendeklarasikan investasi LG Energy Solution untuk baterai listrik tersebut sebagai yang pertama di dunia dalam jenisnya, yaitu produksi kendaraan listrik terintegrasi dari hulu ke hilir. Pabrik ini diperkirakan mampu menyerap hingga 20.000 tenaga kerja baru untuk mengisi berbagai lini dan posisi sehingga mampu membuka banyak lapangan kerja untuk warga lokal.

Setelah baterai listrik diproduksi, Indonesia melanjutkannya dengan pabrik kendaraan elektrik itu sendiri. Akhirnya, di bagian “hilir”, akan ada pabrik yang melakukan proses daur ulang baterai listrik sehingga tidak menumpuk dan menjadi sampah yang sulit dihancurkan. Semua ini merupakan rencana Indonesia dalam hal produksi baterai listrik, khususnya Jawa Tengah sebagai lokasi pendirian pabrik itu sendiri.

Potensi Masa Depan Industri Baterai Listrik Indonesia

Investasi LG Energy Solution untuk pabrik baterai listrik di Indonesia terlihat besar, tetapi bagaimana dengan potensinya terutama di Jawa Tengah?

Indonesia memiliki potensi besar untuk memenuhi kebutuhan akan baterai listrik demi menjalankan kendaraan ramah lingkungan. Sebagai negara penghasil nikel terbesar di dunia, Indonesia mampu menciptakan industri manufaktur terpadu dari hulu ke hilir. Menempati area seluas 275 hektare di Kawasan Industri Batang, LG Energy Solution optimis bahwa Indonesia akan mampu menjadi raksasa baterai listrik di dunia.

Sebagai ilustrasi manufaktur hulu ke hilir: sumber nikel dan fasilitas smelter berada di area kaya nikel seperti Maluku Utara. Hasilnya kemudian dikirimkan ke pabrik di Kawasan Industri Batang dan diolah menjadi baterai listrik. Hal ini akan menyerap sebanyak mungkin tenaga kerja dari berbagai daerah di Indonesia. Agar produksi semakin maksimal, Kawasan Industri Batang dan LG bekerja sama dengan perusahaan lain di Indonesia, seperti PT Aneka Tambang, PT Indonesia Asahan Aluminum, dan PT Pertamina.

Perkembangan Jawa Tengah sebagai pusat industri tidak lepas dari potensinya, terutama terkait produksi baterai listrik dari hulu ke hilir. Gabungan investasi, potensi Jawa Tengah, keberadaan fasilitas Kawasan Industri Terpadu Batang, hingga dukungan jurusan Industrial Engineering BINUS @Semarang membuat Jawa Tengah sempurna sebagai lokasi produksi baterai listrik dan produk terkait lainnya.