BINUS DKV MALANG

Memotret Cerita

Fotografi bukan hanya tentang menangkap cahaya, memilih prespektif, atau menghasilkan gambar
yang tajam. Di balik setiap foto yang berkesan, ada elemen sangat penting yaitu sebuah cerita.
Cerita adalah inti dari sebuah foto, cerita memberikan makna yang lebih dalam dan secara tidak
langsung menyampaikan emosi. Tanpa cerita, sebuah foto sering terasa hampa, tak peduli seberapa
indah tampilannya.
Kemajuan teknologi telah memungkinkan siapa saja memotret foto yang tajam, terang, dan
sempurna secara teknis. Namun, foto yang hanya mengutamakan aspek teknis tanpa menyampaikan
cerita sering kali kurang memiliki arti tersendiri.
“Kamera tercanggih sekalipun, tidak dapat menggantikan jiwa yang diberikan oleh kisah di balik
gambar.”
Sebaliknya, sebuah foto yang mungkin tidak sempurna secara teknis tetap bisa memiliki arti sendiri
saat berhasil menyampaikan kisahnya. Contohnya, banyak foto dokumentasi perang atau peristiwa
bersejarah yang diambil dengan peralatan sederhana, tetapi tetap diingat karena pesan emosional
yang kuat di baliknya.
Cerita dalam fotografi adalah pesan, emosi, atau makna yang terkandung dalam sebuah gambar.
Cerita ini dapat berasal dari berbagai elemen, seperti subjek foto, yaitu siapa atau apa yang ada di
dalam gambar dan bagaimana mereka berinteraksi; komposisi, yakni cara elemen-elemen dalam
foto disusun untuk mendukung makna yang ingin disampaikan; cahaya dan warna yang digunakan
untuk menciptakan suasana tertentu; serta konteks, yaitu situasi atau latar belakang yang
memberikan informasi lebih dalam tentang momen yang ditangkap. Semua elemen ini bekerja sama
untuk menciptakan cerita yang mampu menyentuh dan menghubungkan emosi penikmatnya.
Untuk membuat foto memiliki kisah yang kuat, langkah pertama adalah menentukan tujuan.
Sebelum memotret, pikirkan terlebih dahulu pesan atau emosi apa yang ingin disalurkan, seperti
kebahagiaan, kesedihan, ataupun perjuangan. Fokuslah pada emosi dengan menangkap momen
yang menunjukkan ekspresi apa adanya atau interaksi yang menyentuh hati. Selain itu, perhatikan
detail kecil yang dapat memperkaya cerita, seperti tangan yang menggenggam, tatapan kosong, atau
suasana sekitar yang mendukung. Jangan ragu untuk bereksperimen dengan perspektif baru, baik
melalui sudut pandang unik maupun menyoroti elemen yang jarang diperhatikan, karena perspektif
yang segar biasanya lebih ampuh untuk menciptakan cerita yang berbeda dan menarik.
Cerita adalah elemen terpenting dalam fotografi. Foto yang bercerita tidak hanya menangkap
momen, tetapi juga menggerakkan perasaan dan pikiran penikmatnya. Teknologi bisa membantu
menghasilkan gambar yang indah, tetapi kreativitas dan kepekaan fotografer adalah kunci untuk
menghadirkan narasi yang bermakna. Jadi, setiap kali Anda memotret, tanyakan pada diri Anda: apa
yang ingin saya ceritakan? Sebab, ceritalah yang membuat foto Anda abadi di hati masyarakat.

Vincent Wijaya