Fotografi Kimia
Teknik fotografi yang menggunakan bahan kimia, dikenal sebagai Fotografi Kimia atau Fotografi Tradisional, adalah metode yang melibatkan penggunaan bahan kimia untuk mengolah film atau kertas foto, yang menghasilkan gambar. Teknik ini sudah digunakan sejak penemuan fotografi pertama kali dan mencakup beberapa metode klasik.
Beberapa Teknik Fotografi Kimia:
Fotografi Film: Film fotografi mengandung emulsi sensitif cahaya, seperti perak halida, yang digunakan untuk menangkap gambar. Setelah eksposur, film harus diproses dalam larutan kimia, termasuk pengembang (developer), penghenti (stop bath), dan fiksatif (fixer), untuk menghasilkan gambar permanen.
- Daguerreotype: Salah satu teknik pertama dalam fotografi, ditemukan oleh Louis Daguerre pada 1839. Gambar dicetak pada pelat perak yang diproses dengan bahan kimia seperti yodium dan merkuri. Proses ini membutuhkan waktu panjang dan sangat sensitif terhadap cahaya.
- Kolodion Basah: Digunakan pada abad ke-19, teknik ini melibatkan aplikasi kolodion (larutan nitroselulosa dalam eter dan alkohol) pada pelat kaca yang kemudian diproses dengan bahan kimia. Kolodion basah menciptakan gambar dengan kualitas tinggi dan detail yang tajam.
- Cyanotype: Teknik ini menghasilkan gambar dengan warna biru yang khas, menggunakan bahan kimia seperti ferri sianida dan amonium sitrat. Setelah eksposur terhadap cahaya matahari, gambar kemudian dicuci dengan air untuk menghilangkan bagian yang tidak terekspos.
- Albumen Print: Teknik ini menggunakan putih telur (albumen) yang dicampur dengan garam dan diterapkan pada kertas sebelum dicetak. Proses ini menghasilkan gambar yang sangat halus dan terperinci, dengan kontras yang tinggi.

Proses Pengolahan Kimia:
Proses pengolahan kimia dalam fotografi tradisional biasanya terdiri dari tiga tahap utama:
– Pengembangan: Menggunakan pengembang untuk mengubah perak halida yang terekspos menjadi gambar yang tampak.
– Penghentian: Menggunakan larutan penghenti untuk menghentikan proses pengembangan. – Fiksasi: Menggunakan fiksatif untuk menghilangkan perak halida yang tidak terekspos dan memastikan gambar menjadi permanen.
Fotografi kimia memiliki ciri khas dalam hal detail, kedalaman warna, dan tekstur yang lebih “organik” dibandingkan dengan digital. Meskipun teknik ini kini lebih jarang digunakan karena adanya kemajuan dalam fotografi digital, masih banyak fotografer dan seniman yang menggunakan bahan kimia untuk eksperimen artistik atau untuk menciptakan efek visual tertentu.
Sources:
https://www.nypl.org/collections/nypl-recommendations/guides/photographic-processes https://www.clarkart.edu/microsites/photography-and-discovery/exhibition-(3) https://youtu.be/2z6YoaTYNdk?si=gG64PGZ88XvLKuKA
https://youtu.be/Mh42xZQL6-k?si=E2m5BP4EUm6gTPCb
https://youtube.com/shorts/tariFgzSEgg?si=zcObXX41tKrDuQ86
https://www.bhphotovideo.com/explora/photography/features/historical-processes-the-cyanotyp e
https://www.lomography.com/magazine/348508-alternative-printing-process-albumen-print