Bunda Corla dalam Perspektif Fenomena Komunikasi Massa

Viral merupakan penyampaian pesan secara signifikan dalam kurun waktu tertentu dengan media sosial sebagai alat dalam berbagi pesan. Sehingga dapat dikatakan bahwa viral menjadi salah satu karakteristik dari internet karena informasi yang ada di internet dapat berkembang secara eksponensial dan berkali-kali lipat dalam kurun waktu yang sangat singkat. Fenomena viralnya seorang wanita paruh baya yang kerap muncul akhir-akhir ini menjadi perbincangan hangat warganet.

Sekilas tentang Latar Belakang Bunda Corla

Cynthia Corla Pricilia yang akrab disapa warganet Bunda Corla atau Ratu Jreng merupakan seorang warga Indonesia yang tinggal dan menetap di Jerman sejak krisis moneter yang terjadi pada tahun 1999. Viralnya wanita kelahiran 9 September 1975 ini tidak luput dari kebiasannya melakukan siaran langsung serta membagikan kesehariannya di akun media sosial Instagramnya @corla_2 dengan menyelipkan humor-humor alami yang mengundang gelak tawa warganet. Bahkan, dalam suatu kesempatan siaran langsung Bunda Corla pernah mencapai angka fantastis yaitu 234.000 lebih penonton.

Tipe Komunikasi Bunda Corla dari Perspektif Komunikasi Massa

Fenomena tersebut menarik untuk diuraikan dalam perspektif komunikasi massa. Jika dilihat dari tipe komunikasinya,  Bunda Corla menggabungkan komunikasi verbal dan non-verbal dalam setiap unggahannya. Di dalam buku Toeri Komunikasi Massa, Abdullah menuturkan bahwa komunikasi verbal merupakan komunikasi yang menggunakan simbol-simbol atau kata-kata yang dinyatakan secara lisan dan tulisan. Sedangkan Komunikasi Nonverbal, tidak menggunakan kata-kata. Jika dikaji lebih dalam, teori Komunikasi Massa menjadi sangat relevan untuk fenomena ini. Komunikasi Massa adalah komunikasi yang menggunakan media massa, baik cetak (surat kabar, majalah) atau elektronik (radio, televisi) yang dikelola oleh suatu lembaga atau orang yang dilembagakan dan ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar di berbagai tempat. lebih lanjut, Lazarsfeld dalam gagasannya yang berjudul “Two Step Model of Communication” atau Model Komunikasi Dua Tahap menjelaskan tentang pengaruh penyebaran infomasi melalui media massa kepada khalayak. Penyebaran dan pengaruh informasi yangt disampaikan menggunakan media massa tidak terjadi secara satu tahap, melainkan melalui perantara.

Terkait dengan fenomena viralnya Bunda Corla, ada beberapa hal yang melatarbelakangi fenomena ini, yaitu : (1) Warga masyarakat pada dasarnya tidak hidup secara terisolasi, melainkan aktif berinteraksi satu sama lainnya, dan menjadi anggota dari satu atau beberapa kelompok sosial; (2) Tanggapan dan reaksi terhadap pesan-pesan media massa tidak terjadi secara langsung dan segera, tetapi melalui perantara yakni hubungan-hubungan sosial; dan (3) Sekelompok orang yang aktif menggunakan media massa serta berperan aktif sebagai rujukan infomasi yang berpengaruh. Proses penyebaran infomasi kepada khalayak umumnya memang mengikuti pola “Two Step Model of Communication”. Dalam perkembangan selanjutnya, para ahli menemukan bahwa terdapat variasi dalam penyebaran informasi dan tidak mengikat pada satu tahap, dua tahap, atau lebih, tergantung pada kondisi dan situasi khalayak. Wilburn Schramm menjelaskan bahwa model ini kemudian disebut sebagai “Multi Step Flow Communication” atau Komunikasi Banyak Tahap.

Fenomena viralnya Bunda Corla merupakan salah satu bentuk komunikasi massa yang penyebarannya sangat masif, relevan, dan dapat diterima oleh khalayak. Hal ini sesuai Teori Komunikasi Massa yang salah satu fungsinya menurut Denis McQuail sebagai sarana hiburan yang menjadi pelepas khalayak dari masalah yang di hadapi. Rasa jenuh dalam melakukan aktivitas rutin akan datang. Di saat itulah Bunda Corla menjadi media altenatif dalam memperoleh kenikmatan jiwa yang efektif bagi warganet.

Referensi
Abdullah, M.Q. (2022). Teori Komunikasi Massa. http://repository.iainpare.ac.id/1170/1/TEORI%20KOMUNIKASI%20MEDIA%20MASSA%20.pdf
Sartika, R. (2022). Respon Mahasiswa Terhadap Konten Viral Perilaku Tidak Etis di Instagram: Studi Kasus pada Mahasiswa UMM. https://eprints.umm.ac.id/85304/1/Tesis%20Rani.pdf
Ashana, C.K. (2017). Two Step Flow Model of Communication (Komunikasi Dua Tahap) https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-komunikasi-dua-tahap/8952/5
Sumber Foto 

(Baca juga: Karakteristik Komunikasi di Era Konvergensi Media)

Muh. Raif Al Asqary