Dampak Media Sosial Terhadap Kehidupan di Era Digital

Peran Komunikasi dalam Kehidupan Sehari-hari di Era Digital

Dalam aspek kehidupan sehari-sehari, manusia tidak dapat lepas dari aktivitas berkomunikasi. Segala interaksi yang dilakukan oleh manusia membutuhkan komunikasi agar semua aktivitas dapat berjalan dengan lancar dan menghindari terjadinya miskomunikasi. Terkait hal tersebut, di era digital ini komunikasi tidak hanya dapat dilakukan secara langsung atau tatap muka saja tetapi juga dapat melalui perangkat media. Berkembangnya perangkat media salah satu contohnya yaitu media sosial sebagai media komunikasi saat ini, mempermudahkan segala komunikasi manusia untuk bersosialisasi, berekspresi dan terhubung dengan banyak orang diseluruh dunia. Media sosial tersebut kini telah menjadi bagian kehidupan sehari-hari masyarakat dimana pun berada.

Maka dari itu munculnya media sosial mengubah segala aspek kehidupan menjadi gaya hidup baru yaitu gaya hidup digital. Adapun beberapa media sosial yang saat ini berkembang pesat dengan banyak pengguna yaitu Instagram, Twitter, Facebook, Whatsapp, dan TikTok. Namun, ada sebagian masyarakat menanggapi berkomunikasi melalui media secara positif, tetapi juga ada yang menganggap hal ini menjadi sebuah masalah.

Media sosial tidak dapat terlepaskan dari hidup sebagian besar orang karena hampir separuh waktu aktivitas manusia dihabiskan untuk menelusuri media sosial, entah itu untuk berkomunikasi atau hanya sekedar mencari informasi. Pasalnya, adanya media sosial membuat komunikasi yang dilakukan lebih mudah dan efektif dan dapat menjangkau banyak orang sekaligus dalam waktu yang singkat dan cepat. Dampak positif lainnya yang ditimbulkan oleh media sosial yaitu sebagai ruang untuk berbagi pendapat hingga berbagi cerita dan cara pandang suatu peristiwa. Pengguna media sosial dapat berinteraksi dan berkomunikasi dengan pengguna lain melalui kolom komentar pada suatu postingan dan kitapun dapat membagikan sebuah informasi apapun.

Selain itu, media sosial juga dapat digunakan sebagai media berbisnis online, dimana para pemilik bisnis kecil maupun besar dapat berjualan melalui platform media seperti Instagram dan TikTok. Peluang untuk berjualan di media sosial sangat baik dan bisa dibilang cukup menguntungkan, karena adanya fitur iklan dan share sehingga dapat menjangkau banyak orang sekaligus dan memudahkan kita untuk berbelanja.

Tantangan dalam Penggunaan yang Bijak

Di sisi lain, media sosial juga memberikan dampak negatif jika tidak digunakan secara bijak. Kembali ke fungsi utama media sosial yaitu untuk berkomunikasi dalam waktu yang singkat dan cepat dengan orang lain yang jaraknya jauh. Tetapi pada saat ini, kehadiran media sosial justru juga menjauhkan orang-orang yang ada di sekeliling. Orang-orang cenderung lebih asik berkomunikasi dengan sesamanya melalui media sosial sehingga enggan untuk berkomunikasi dan bersosialisasi dengan yang ada disekitarnya. Selain itu, banyak manusia modern yang hanyut dalam euphoria dunia maya, budaya yang serba cepat dan instan dan yang seringkali terjadi larut dalam budaya konsumerisme. Perundungan dan penyebaran berita palsu juga rentan terjadi melalui media sosial dan memberikan dampak yang berat untuk korban mulai dari yang ringan seperti stress dan kemungkinan terburuknya bisa saja mengalami depresi, trauma, bahkan ada beberapa kasus bunuh diri karena mengalami perundungan online.

Munculnya media sosial sebagai sarana berkomunikasi saat ini memang mempermudah berbagai aspek kehidupan manusia. Namun, tetap saja berkembangnya media sosial juga memiliki dampak yang berlawanan. Maka dari itu, sebagai generasi milenial harus bisa menggunakan media sosial dengan bijak. Etika berkomunikasi dalam media sosial perlu kita perhatikan agar tidak memercik kebencian dan pertikaian di media sosial. Sebagai pengguna media sosial yang bijak, kita dapat menggunakan bahasa yang sopan dan santun dengan tidak menggunakan bahasa yang mengandung unsur SARA, pornografi, dan ujaran kebencian. Penyebaran berita palsu atau hoax sebisa mungkin tidak dilakukan. Yang terakhir, dengan menyadari serta memilah antara ‘butuh’ dan ‘ingin’ agar terhindar dari sikap konsumerisme. Dengan begitu perkembangan media sosial sebagai sarana berkomunikasi senantiasa dapat memberikan dampak positif bagi setiap manusia.

Baca Juga: Perkembangan Teknologi Informasi “Tradisi Media Lisan, Cetak, Era First Age Media, Second Age Media, Era digital”

Dampak Media Sosial Terhadap Kehidupan di Era Digital

Media sosial telah menjadi bagian integral dari kehidupan modern di era digital saat ini. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, media sosial memberikan dampak yang signifikan terhadap berbagai aspek kehidupan manusia. Dalam tulisan ini, kita akan menjelajahi berbagai dampak yang dihasilkan oleh media sosial, baik positif maupun negatif, serta implikasinya terhadap individu, masyarakat, dan budaya.

1. Kemudahan Berkomunikasi dan Keterhubungan

Salah satu dampak utama dari media sosial adalah kemudahan dalam berkomunikasi dan keterhubungan. Platform seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan WhatsApp memungkinkan individu untuk terhubung dengan teman, keluarga, dan rekan kerja di seluruh dunia dengan cepat dan mudah. Ini telah mengubah cara orang berinteraksi satu sama lain, mengatasi hambatan waktu dan jarak.

Komunikasi yang lebih mudah ini juga berdampak pada peningkatan kolaborasi dalam berbagai bidang, termasuk bisnis, pendidikan, dan advokasi sosial. Misalnya, organisasi dapat memanfaatkan media sosial untuk menggalang dukungan untuk kampanye amal atau menyebarkan informasi penting dalam situasi darurat.

2. Peningkatan Akses Informasi dan Edukasi

Media sosial tidak hanya menyediakan platform untuk interaksi sosial, tetapi juga menjadi sumber informasi yang besar. Dengan memfollow akun-akun yang relevan, pengguna bisa mendapatkan akses cepat dan mudah terhadap berita terkini, artikel ilmiah, tutorial, dan panduan praktis dalam berbagai bidang kehidupan.

Hal ini juga memberikan peluang bagi pendidikan informal yang lebih luas, di mana individu dapat belajar melalui video tutorial, webinar, atau diskusi daring. Misalnya, YouTube telah menjadi platform populer untuk belajar keterampilan baru, seperti memasak, memperbaiki perangkat elektronik, atau bahkan belajar bahasa asing.

3. Pengaruh pada Pola Konsumsi dan Pembelian

Media sosial memiliki dampak yang signifikan terhadap pola konsumsi dan perilaku pembelian konsumen. Melalui iklan yang disesuaikan dan rekomendasi produk, platform seperti Instagram dan TikTok dapat mempengaruhi keputusan pembelian pengguna secara langsung. Ini sering kali mengarah pada fenomena konsumerisme yang intens, di mana individu terdorong untuk membeli barang dan layanan tertentu untuk memenuhi tren atau ekspektasi sosial.

Selain itu, influencer yang populer di media sosial sering kali menjadi penggerak utama dalam mempromosikan produk dan gaya hidup tertentu. Ini membuka peluang baru bagi brand untuk mencapai audiens yang lebih besar melalui kolaborasi dengan influencer yang memiliki jangkauan luas di platform-platform tersebut.

4. Pengaruh Terhadap Kesehatan Mental dan Emosional

Namun, tidak semua dampak dari media sosial bersifat positif. Ada kekhawatiran yang meningkat tentang pengaruh negatifnya terhadap kesehatan mental dan emosional individu, terutama di kalangan remaja dan generasi muda. Penelitian telah menunjukkan bahwa penggunaan yang berlebihan dari media sosial dapat berhubungan dengan peningkatan tingkat kecemasan, depresi, dan isolasi sosial.

Fenomena seperti cyberbullying dan perundungan online juga menjadi masalah serius yang muncul dengan maraknya interaksi melalui media sosial. Ini dapat memiliki dampak jangka panjang yang merusak mental dan emosional bagi individu yang menjadi korban.

5. Perubahan dalam Budaya dan Identitas Sosial

Media sosial juga mempengaruhi bagaimana individu mengkonstruksi identitas sosial dan budaya mereka. Melalui platform ini, orang dapat mengekspresikan preferensi, nilai-nilai, dan pandangan mereka terhadap berbagai isu sosial dan politik. Ini menciptakan ruang bagi pengembangan identitas kolektif yang kuat dalam komunitas tertentu, serta memfasilitasi gerakan sosial dan kampanye advokasi.

Namun demikian, ada juga kekhawatiran tentang homogenisasi budaya yang mungkin terjadi akibat dominasi media sosial global. Penggunaan yang berlebihan dari platform tersebut dapat memperkuat stereotip dan norma-norma tertentu, sementara mengabaikan keragaman budaya yang sebenarnya.

6. Tantangan Etika dan Privasi

Pertumbuhan media sosial juga menghadirkan tantangan baru terkait etika dan privasi. Data pribadi yang dikumpulkan oleh platform-platform ini sering kali digunakan untuk tujuan pemasaran dan analisis, yang memunculkan pertanyaan tentang keamanan dan kontrol atas informasi pribadi pengguna.

Selain itu, media sosial juga menjadi sarana untuk menyebarkan informasi palsu atau hoaks yang dapat mempengaruhi opini publik dan proses demokrasi. Ini menyoroti pentingnya literasi digital yang baik di kalangan pengguna media sosial agar mereka mampu menyaring dan memverifikasi informasi yang mereka terima.

7. Regulasi dan Tanggung Jawab

Mengingat kompleksitas dampak media sosial, regulasi yang tepat dan kebijakan yang bijaksana menjadi sangat penting untuk melindungi kepentingan publik dan mempromosikan penggunaan yang bertanggung jawab. Banyak negara telah mulai mengembangkan kerangka kerja hukum dan regulasi untuk mengatur praktik-praktik yang berkaitan dengan media sosial, termasuk perlindungan privasi, keamanan data, dan penanganan konten yang tidak pantas.

REFERENSI:
Watie, E. D. S. (2016). Komunikasi dan media sosial (communications and social media). Jurnal The Messenger, 3(2), 69-74.
Sari, A. C., Hartina, R., Awalia, R., Irianti, H., & Ainun, N. (2018). Komunikasi dan media sosial. Jurnal The Messenger, 3(2), 69.
Mutiah, T., Albar, I., Fitriyanto, A. R., & Rafiq, A. (2019). Etika Komunikasi dalam menggunakan Media Sosial. Jurnal Global Komunika, 1(1), 14-24.
Photo by Prateek Katyal on Unsplash
Anggeli Shinta Novitasari