Komunikasi merupakan prasayarat bagi kehidupan manusia. Sebelum ditemukannya teknologi informasi yang canggih menjangkau jarak yang jauh dan bersifat global. Teknologi informasi dan komunikasi pertama kali dalam sejarah dimulai dengan tradisi media lisan berkomunikasi dengan cara verbal dan tulisan pada daun-daun ataupun tanah liat. Periode ini disebut juga dengan periode history awal, terjadi sejak 4000 tahun sebelum masehi era komunikasi tulisan ini dimulai ketika bangsa sumeria mulai menulis dalam lembaran tanah liat. Pada tahun 2000 sebelum masehi bangsa Mesir Kuno menggunakan papirus untuk menyampaikan pesan tertulis dan merekam informasi. Pada era bangsa Maya dan bangsa Cina mengembangkan sistem tulisan mereka secara independen, bahkan di cina pada tahun 1041 yaitu Pi Seng telah menemukan sejenis alat cetak buku yang sederhana (Moerdiati,2012:29).

Pada periode perkembangan selanjutnya, tradisi media lisan kemudian berkembang seiring dengan ditemukannya sejenis alat cetak buku. Sekitar tahun 1900 yang merupakan era awal masyarakat industri mulai memasuki tradisi baru dalam teknologi informasi dan komunikasi. Berkembang dari tradisi media lisan, informasi dan komunikasi kemudian dilakukan melalui paper-based communication. Proses telekomunikasi dilakukan dengan mengandalkan individu-individu sebagai pengantar pesan. Contohnya tukang pos, loper koran, kurir pribadi kalangan borjuis. Produk dari paper-based information ini tidak lain adalah buku, koran, majalah, dll. Proses informasi secara mekanik yang mengandalkan mesin-mesin lebih canggih masih terbatas sampai dengan era awal abad 19 yang ditandai dengan penemuan telephone dan juga telegraph untuk menyampaikan pesan. Kala itu telepon hanya dinikmati oleh kalangan borjuis serta kebutuhan perusahaan, menggunakan kabel dan memutar atau memencet tombol angka pada telepon.

Tradisi penyampaian komunikasi dan informasi kemudian berkembang seiring dengan masyarakat yang berubah dari masyarakat industri menjadi masyarakat post industri atau yang kemudian dikenal dengan sebutan masyarakat modern. Pada pertengahan tahun 1950 arus globalisasi mulai menyebar pada masyarakat. penyampaian informasi yang tadinya menggunakan jasa kurir ataupun tukang post kemudian berkembang dimana penyampaiannya menggunakan gelombang elektronik. Ini merupakan era kemunculan TV (hitam-putih), Radio, LP Records, Amplifier. Kemunculan media informasi tersebut juga menandakan apa yang disebut McLuhan sebagai “The Global Village” dimana informasi yang diberikan tidak lagi terbatas dalam lingkup domestik saja, namun lebih global lagi. Hal ini juga berkaitan dengan globalisasi yang berusaha untuk membawa seluruh masyarakat dunia untuk mengikuti arus globaliasasi yang dianggap lebih maju dan lebih baik terutama karena globalisasi munculnya dari negara barat sehingga apabila masyarakat global mengikuti arus ini berarti mereka termasuk kedalam masyarakat kekinian yang maju.

Perkembangan teknologi sejak ditemukannya media baru seperti TV dan Radio membuat peran penyampaian informasi melalui media elektronik semakin meningkat dan kemudian berkembang dengan terjadinya penggabungan (integrasi) antara media (misal: TV-menjadi berita elektronik yang bisa dibaca melalui situs berita online, telephone yang kemudian bisa dilakukan melalui email untuk mengirimkan pesan elektronik dan ini sifatnya lebih personal langsung mengena) yang kemudian meningkatkan digitaliasi. Era ini merupakan awal dari divergensi media, dimana terdapat penggabungan media yang lebih memudahkan masyarakat untuk memperoleh informasi dimana saja dan kapanpun. Tradisi ini merupakan second media yang terjadi sekitar pertengahan tahun 1980, dalam era ini informasi disampaikan melalui broadcast message serta dipublish melalui media. Telephone yang tadinya hanya untuk melakukan sambungan jarak jauh kemudian memiliki mesin penjawab otomatis, Pagers, kemudian munculnya Mobile Phones, komputer, video games, video recorders, audio cd, TV Kabel dan Satelit, email, video text.

Memasuki era tahun 1990 hingga tahun 2000 masyarakat dunia memasuki era digital, dengan munculnya internet, digital mobile phones, mobile data, laptop, notebook. Kemunculan internet kemudian membuat banyak tayangan media melalui tv, radio maupun cetak memanfaatkan teknologi ini contohnya saja munculnya internet tv, internet telephone, video telephones, digital broadcast tv, digital video recording. Kemunculan internet menjadi sedemikan dahsyat penggunaannya dan menjadi kultur global setelah celana jeans dan coca-cola. Keterbukaan dalam internet merupakan sebuah daya tarik yang sangat kuat. Siapapun bukan hanya dapat membaca apa yang ada di internet melainkan juga dapat memberi sumbangsih pemikiran, komentar-komentar terhadap sajian informasi yang diberitakan.

Referensi:

Moerdijati, S. 2012. Pengantar ilmu Komunikasi. Surabaya.Revka Petra Media