5C’s Dalam Mengatasi Krisis Komunikasi
Bagi seorang Public Relations, menyampaikan pesan secara tepat kepada publik adalah tanggung jawab yang harus dituntaskan. Apalagi ketika terjadi krisis dalam perusahaan, seorang Public Relations dituntut untuk bisa memberikan langkah terbaik bagi manajemen agar dapat mengendalikan krisis yang terjadi. Mengapa krisis dalam perusahaan harus diorganisir dengan baik ?, tentu saja karena suatu perusahaan memiliki stakeholder atau pihak-pihak yang akan merasakan dampak langsung apabila terjadi krisis. Selain itu, berkaitan dengan image perusahaan di mata publik. Karena kita sudah ada di era digital, arus informasi yang begitu cepat tersebar dan mudah dikonsumsi oleh publik menyebabkan perusahaan haruslah pandai dalam mengelola krisis.
Krisis yang tidak dikelola dengan baik, penyampaian pesan yang tidak diorganisir secara benar akan membuat image perusahaan rusak bahkan yang terburuk adalah menyebabkan perusahaan tersebut pailit dan berujung bangkrut. Situasi krisis terjadi tidak dapat diprediksi kapan datangnya, namun ketika krisis tersebut melanda maka stakeholder yang menjadi korban atau mengalami dampak yang signifikan haruslah yang menjadi prioritas utama. Oleh karena itu, untuk menangani krisis komunikasi dalam perusahaan seorang Public Relations harus memahami 5C’s dalam penyampaian pesannya. Elemen 5C’s dalam situasi krisis yang harus ada ketika menyampaikan pesan kepada publik adalah:
- Care
Merupakan bentuk perhatian yang mendalam dari perusahaan. Pesan yang disampaikan dalam elemen Care ini hendaknya menunjukkan rasa peduli dan rasa empati yang sungguh-sungguh dari pihak perusahaan terhadap stakeholder yang terkena dampak krisis. Karena publik akan lebih menerima dan memberikan dampak positif apabila perusahaan menunjukkan kesungguhan dan perhatiannya atas krisis yang sedang terjadi.
- Commitment
Elemen ini menunjukkan tanggung jawab perusahaan. Manajemen haruslah menyampaikan pesan kepada publik bahwa perusahaan segera bertindak menyelesaikan masalah, menemukan sumber terjadinya krisis dan meminimalisir kemungkinan terjadinya krisis yang sama.
- Consistency and Coherency
Ini merupakan elemen dimana semua pihak perusahaan menunjukkan konsistensi perhatian dan tanggung jawab atas krisis yang melanda. Ketika krisis sudah terjadi, maka semua pihak dalam perusahaan mulai dari CEO hingga para staff harus memberikan pernyataan yang sama. Maksudnya disini adalah ada keseragaman informasi di internal perusahaan sehingga pesan yang disampaikan kepada publik adalah yang sebenarnya. Elemen ini merupakan output dari manajemen krisis tahapan awal before the crisis dimana manajemen telah menginternalisasi semua pihak dalam perusahaan tentang apa yang harus dilakukan dan dikatakan kepada publik ketika terjadi krisis.
- Clarity
Pada elemen ini perusahaan memberikan pesan dengan jelas. Pesan yang disampaikan kepada publik haruslah jelas, mudah dipahami, sederhana dan tidak ambigu. Mengapa harus jelas? Tentunya agar pesan tidak diplintir sedemikan rupa sehingga berkembang informasi yang salah. Kita harus ingat bahwa di era digital ini orang bisa saja mengolah kembali informasi yang sebenarnya menjadi berita hoax yang malah akan memperkeruh suasana krisis dalam perusahaan. oleh sebab itu pesan haruslah jelas, padat, tidak ambigu dan manis didengar oleh publik.
- Cooperation
Perusahaan dalam elemen ini menyampaikan kerjasama dengan pihak terkait dalam menyelesaikan krisis. Pada dasarnya, perusahaan haruslah mengembangkan kerjasama dengan berbagai pihak yang telah dimulai jauh hari sebelum terjadinya krisis. Kerjasama tersebut dilakukan misalnya dengan media, pihak berwajib, pemerintah, juga masyarakat. Kerjasama perlu dilakukan karena bagian dari cara perusahaan dalam mempertahankan image, kontribusi terhadap lingkungan sosial dimana perusahaan berada. Juga sebagai dukungan ketika terjadi krisis, sehingga bisa meredam informasi negatif yang mungkin saja berkembang dalam masyarakat atas kriris yang melanda perusahaan.
Comments :