Komunikasi Interpersonal: Jembatan antara Kita dan Mereka
Seperti dijelaskan oleh DeVito, komunikasi interpersonal adalah interaksi verbal dan nonverbal antara dua (atau terkadang lebih) orang yang saling bergantung. Sebagai makhluk sosial, setiap hari kita tak mungkin lepas dari interaksi dengan orang di sekitar kita. Komunikasi interpersonal menarik untuk dilihat lebih jauh karena selama ini banyak yang mengira komunikasi hanya terjadi ketika kita berbicara. Nyatanya, komunikasi terjadi bahkan ketika mengedipkan mata pada lawan jenis, melambaikan tangan ke pramusaji restoran, atau menggunakan parfum untuk menciptakan kesan tertentu.
Komunikasi interpersonal melibatkan seluruh indera kita mulai dari penglihatan, pendengaran, penciuman, peraba, dan pencecap. Segala sesuatu yang bisa ditangkap oleh indera kita bisa menjadi sebuah pesan nonverbal ke orang lain. Contohnya, masakan seorang ibu bisa diartikan sebagai bentuk pesan cintanya untuk keluarga. Gestur baik memberikan kursi ke orang tua di dalam bus menunjukkan rasa hormat. Itulah beberapa contoh pesan nonverbal yang sering kita temui sehari-hari.
Para prinsipnya, komunikasi interpersonal tidak bisa dihindari, diulangi, atau ditarik kembali. Setiap saat kita melakukan komunikasi baik secara sadar ataupun tak sadar. Misal ada seorang anak yang sedang marah dan tidak mau berbicara dengan siapapun lalu duduk berdiam diri. Tanpa perlu mengatakan satu kata pun, wajah yang kusut dan sikap diam tersebut sudah menjelaskan kondisi emosinya. Komunikasi interpersonal juga tidak bisa ditarik kembali karena begitu kita memarahi atau mengumpat seseorang, kata-kata itu tak akan pernah bisa ditarik dari ingatannya meski kita sudah meminta maaf. Terakhir, tak mungkin kita mengulangi satu momen komunikasi dengan sama persis karena situasi dan waktu terus berubah. Tidak pernah ada satu kejadian yang bisa terulang dengan kondisi sama sepenuhnya.
Setelah memahami komunikasi interpersonal dengan baik, kita tentunya bisa lebih bijak dalam berinteraksi dengan orang lain. Segala sesuatu yang kita lakukan bisa diterima oleh orang lain dengan berbeda. Sikap diam kita bisa diartikan sebagai malu, marah, atau tak mau bergaul dengan orang lain. Setelah memahami sedikit ilmu komunikasi moga-moga kita bisa menghindari miskomunikasi dalam kehidupan sehari-hari.
Comments :