Virtual Reality sebagai Sarana Simulasi dalam Dunia Kesehatan dan Militer
Virtual Reality adalah sebuah teknologi yang menggabungkan antara dunia nyata dan realitas buatan yang disimulasikan oleh komputer. Beberapa tahun belakangan teknologi virtual reality semakin populer di dunia hiburan terutama dunia gaming, fenomena ini disebabkan karena pengguna merasakan pengalaman bermain konsol game yang berbeda dibandingkan dengan konsol game tradisional. Jika pada umumnya pengguna hanya menatap layar sebagai media interaksi manusia dengan komputer (Human Computer Interaction) pada teknologi Virtual Reality pengguna diajak untuk benar-benar merasakan seolah-olah berada di dunia yang disimulasikan dalam bentuk game. Pengguna dapat berinteraksi dengan elemen-elemen game secara “langsung” menggunakan bagian tubuh mereka, contohnya adalah pengguna dapat menikmati unsur visual dalam game tersebut dengan memutar kepala mereka ke kiri atau ke kanan sebagaimana mereka umumnya melihat dalam dunia nyata, beberapa fitur tambahan seperti gadget yang dapat dipegang oleh user untuk mensimulasikan gerakan tangan juga semakin meleburkan batas antara dunia nyata dengan Virtual Reality.
Sampai saat ini teknologi Virtual Reality paling populer digunakan dalam dunia hiburan, namun dengan pengalaman unik yang didapatkan oleh user, teknologi Virtual Reality juga dapat dimanfaatkan dalam bidang-bidang non-hiburan yang membutuhkan pelatihan dan ketelitian, contohnya adalah bidang kesehatan dan bidang militer. Bidang kesehatan merupakan sebuah lingkup bidang yang membutuhkan pelatihan dalam jumlah jam yang sangat banyak. Para calon dokter dituntut untuk memiliki banyak pengalaman dalam tindakan-tindakan medis seperti operasi, penanganan kesehatan, perawatan medis, dan lain-lain. Tuntutan jam praktek yang banyak ini kadang tidak diimbangi dengan banyaknya jumlah pasien yang membutuhkan perawatan. Selain jumlah pasien yang terbatas, terdapat pula fenomena para calon dokter muda yang belum memiliki jam praktek yang tinggi namun dituntut untuk aktif dalam kegiatan praktek medis yang beresiko tinggi bagi pasien. Kebutuhan para dokter dan pekerja medis dalam pelatihan medis dapat difasilitasi dengan teknologi Virtual Reality. Para dokter yang tidak memiliki pasien ataupun calon dokter muda yang membutuhkan banyak latihan dapat menggunakan teknologi Virtual Reality untuk mensimulasikan kegiatan-kegiatan medis. Dengan menggunakan Virtual Reality para pekerja medis dan calon dokter dapat belajar banyak hal dalam bidang medis tanpa harus khawatir dengan resiko keselamatan pasien.
Virtual Reality dalam Simulasi Militer. Sumber: www.vrlife.news
Bidang lain yang dapat menggunakan teknologi Virtual Reality adalah bidang militer. Sama seperti bidang kesehatan, para pekerja di bidang militer membutuhkan waktu latihan yang banyak, selain itu mereka juga dituntut untuk presisi dalam melakukan setiap pekerjaan mereka. Dengan menggunakan Virtual Reality, para pekerja militer dapat mensimulasikan kendaraan tempur mereka, sehingga apabila pengguna melakukan kesalahan dalam mengoperasikan kendaraan pihak militer tidak perlu menanggung biaya yang besar untuk memperbaiki kendaraan mereka. Selain itu Virtual Reality juga dapat digunakan untuk mensimulasikan kondisi-kondisi berbahaya yang membutuhkan pelatihan dalam mengambil keputusan, seperti penjinakan bom, pelepasan sandera, dan lain-lain. Dengan menggunakan Virtual Reality para pekerja militer dapat mensimulasikan bagaimana kondisi-kondisi darurat tanpa harus menyiapkan setting lokasi yang cukup merepotkan.
Teknologi Virtual Reality pada dasarnya dapat mensimulasikan kondisi apapun lewat program yang dijalankan oleh komputer. Realitas buatan yang diciptakan oleh teknologi ini memungkinkan penggunanya untuk merasakan sensasi buatan sebagaimana sensasi yang dirasakan pada dunia nyata. Dengan adanya teknologi banyak bidang dapat terbantu dalam bidang pelatihan tanpa perlu mengeluarkan usaha dan waktu yang banyak.
Source:
M LaValle. Steven, Virtual Reality, 2017, Cambridge University Press, Cambridge.
Comments :