Prinsip Agile Development
Agile development menetapkan dua belas prinsip untuk memandu/ mengontrol metode-metode pada agile development yang berbeda-beda. Agar suatu tim berhasil dalam menerapkan agile development methods, maka tim tersebut harus mengikuti dua belas prinsip tersebut. Keduabelas prinsip itu diantaranya:
- Prioritas utama proses agile adalah memberikan kepuasan terhadap pelanggan dengan penyampaian hasil perangkat lunak yang bernilai secara cepat dan berkesinambungan
- Menyambut perubahan kebutuhan, walaupun terlambat dalam pengembangan perangkat lunak. Proses Agile memanfaatkan perubahan untuk keuntungan kompetitif klien.
- Menghasilkan perangkat lunak yang bekerja secara rutin, dari jangka waktu beberapa minggu sampai beberapa bulan, dengan preferensi kepada jangka waktu yang lebih pendek.
- Rekan bisnis dan pengembang perangkat lunak harus bekerja sama tiap hari sepanjang proyek.
- Kembangkan proyek di sekitar individual yang termotivasi. Berikan mereka lingkungan dan dukungan yang mereka butuhkan, dan percayai mereka untuk menyelesaikan pekerjaan dengan baik.
- Metode yang paling efisien dan efektif untuk menyampaikan informasi dari dan dalam tim pengembang perangkat lunak adalah dengan komunikasi secara langsung.
- Perangkat lunak yang bekerja adalah ukuran utama kemajuan.
- Proses agile menggalakkan pengembangan berkelanjutan. Sponsor-sponsor, pengembang-pengembang, dan pengguna-pengguna dapat mempertahankan kecepatan tetap secara berkelanjutan.
- Perhatian yang berkesinambungan terhadap keunggulan teknis dan rancangan yang baik meningkatkan Agility.
- Kesederhanaan (memaksimalkan sumber daya yang tersedia) adalah hal yang amat penting.
- Arsitektur, kebutuhan, dan rancangan perangkat lunak terbaik muncul dari tim yang yang dapat mengorganisir diri sendiri.
- Secara berkala, tim pengembang berefleksi tentang bagaimana untuk menjadi lebih efektif, kemudian menyesuaikan dan menyelaraskan kebiasaan bekerja mereka.
Prinsip-prinsip tersebut juga merupakan bentuk usaha untuk menyiasati tiga masalah yang biasanya dihadapi saat proses pembuatan perangkat lunak, diantaranya :
- Kebutuhan perangkat lunak sulit diprediksi dari awal dan selalu akan berubah. Selain itu, prioritas klien juga sering berubah seiring berjalannya proyek.
- Desain dan pembangunan sering tumpang tindih. Sulit diperkirakan seberapa jauh desain yang diperlukan sebelum pembangunan.
- Analisis, desain, pembangunan dan testing tidak dapat diperkirakan seperti yang diinginkan.
Comments :