Teknologi sistem pakar telah banyak diadopsi oleh banyak perusahaan pengembangan perangkat lunak dan industri. Dalam bidang kesehatan, sistem Pakar adalah jenis perangkat lunak yang berjalan dalam memori komputer dan bekerja seperti spesialis dan memberikan resep untuk pasien. Namun secara umum, Sistem Pakar memiliki manfaat sebagai berikut:

MANFAAT SISTEM PAKAR :

  1. Memungkinkan orang awam bisa mengerjakan pekerjaan para ahli
  2. Bisa melakukan proses secara berulang secara otomatis
  3. Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar
  4. Mampu mengambil dan melestarikan keahlian para pakar (terutama yang termasuk keahlian langka)
  5. Mampu beroperasi dalam lingkungan yang berbahaya
  6. Memiliki kemampuan untuk bekerja dengan informasi yang tidak lengkap dan mengandung ketidakpastian. Pengguna bisa merespon dengan jawaban ’tidak tahu’ atau ’tidak yakin’ pada satu atau lebih pertanyaan selama konsultasi dan sistem pakar tetap akan memberikan jawaban.
  7. Tidak memerlukan biaya saat tidak digunakan, sedangkan pada pakar manusia memerlukan biaya sehari-hari.
  8. Dapat digandakan (diperbanyak) sesuai kebutuhan dengan waktu yang minimal dan sedikit biaya
  9. Dapat memecahkan masalah lebih cepat daripada kemampuan manusia dengan catatan menggunakan data yang sama.
  10. Menghemat waktu dalam pengambilan keputusan
  11. Meningkatkan kualitas dan produktivitas karena dapat memberi nasehat yang konsisten dan mengurangi kesalahan
  12. Meningkatkan kapabilitas sistem terkomputerisasi yang lain. Integrasi Sistem Pakar dengan sistem komputer lain membuat lebih efektif, dan bisa mencakup lebih banyak aplikasi .
  13. Mampu menyediakan pelatihan. Pengguna pemula yang bekerja dengan sistem pakar akan menjadi lebih berpengalaman. Fasilitas penjelas dapat berfungsi sebagai guru.

Selain berbagai manfaat yang telah disebutkan di atas, ternyata Sistem Pakah memiliki berbagai kelemahan di antaranya:

KELEMAHAN SISTEM PAKAR

  1. Biaya yang diperlukan untuk membuat, memelihara, dan mengembangkannya sangat mahal.
  2. Sulit dikembangkan, hal ini erat kaitannya dengan ketersediaan pakar di bidangnya dan kepakaran sangat sulit diekstrak dari manusia karena sangat sulit bagi seorang pakar untuk menjelaskan langkah mereka dalam menangani masalah.
  3. Sistem pakar tidak 100% benar karena seseorang yang terlibat dalam pembuatan sistem pakar tidak selalu benar. Oleh karena itu perlu diuji ulang secara teliti sebelum digunakan.
  4. Pendekatan oleh setiap pakar untuk suatu situasi atau problem bisa berbeda-beda, meskipun sama-sama benar.
  5. Transfer pengetahuan dapat bersifat subjektif dan bias
  6. Kurangnya rasa percaya pengguna dapat menghalangi pemakaian sistem pakar.