Desain: Pengertian, Fungsi, Tujuan, dan ManfaatnyaPic by Freepik

Tertarik menjadi seorang desainer? Sebelum itu kita harus terlebih dulu mengetahui pengertian desain beserta fungsi dan tujuannya. Sederhananya, desain adalah rancangan atau rencana. Proses mendesain atau perancangan dan perencanaan dilakukan sebelum seseorang membuat sistem, objek atau struktur. Dalam prosesnya juga tidak boleh sembarangan karena ada aspek-aspek tertentu yang mengikatnya. Misalnya dari aspek estetika dan fungsi.

Lebih jauh tentang pengertian desain, fungsi dan tujuannya, yuk pelajari dalam artikel ini.

Pengertian Desain Berdasarkan Pendapat Para Ahli

Menurut J.B. Reswick, desain adalah semua kegiatan kreatif yang berkaitan dengan inovasi dan kebermanfaatan serta belum pernah ada sebelumnya. Sedangkan menurut Choirul Amin, desain merupakan kerangka desain, bentuk, corak dan motif yang diimplementasikan pada objek tertentu.

Bruce Nussbaum mengemukakan jika desain menjadi wahana yang akan membantu mengimplementasikan inovasi di berbagai bidang industri dan bisnis.  Pengertian yang lebih detail terkait dengan desain dikemukakan oleh Dudy Wiyancoko selaku dosen Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB. Beliau memberi pengertian bahwa desain merupakan semua hal yang berkaitan erat dengan pembuatan konsep, analisis data, perencanaan proyek, drawing, rendering, perhitungan biaya, prototyping, frame dan test riding.

Dari beberapa pendapat para ahli diatas, bisa disimpulkan pengertian desain adalah suatu rancangan atau rencana yang harus dilakukan sebelum memulai membuat objek, struktur atau sistem komponen. Desain dibuat dengan tujuan agar objek tersebut memiliki nilai keindahan, fungsi dan mampu bermanfaat bagi kehidupan manusia.

Baca Juga: Pengertian Desain Komunikasi Visual, Unsur, Ruang Lingkup, dan Fungsinya

Fungsi Desain

Dari pengertian desain diatas, kita bisa tahu ada banyak fungsi desain diantaranya adalah:

  1. Membantu proses pembuatan objek baru
  2. Memberi gambaran dari produk yang akan dibuat
  3. Memberi gambaran atau keadaan sesungguhnya dari suatu objek yang ada di masyarakat
  4. Sebagai alat komunikasi bagi para desainer kepada khalayak umum
  5. Menjadi wadah penampil objek baik itu secara gambar atau nyata
  6. Sebagai wadah atau alat untuk menambah ilmu pengetahuan
  7. Menyampaikan ide kreatif dari seorang desainer
  8. Mengkomunikasikan karya seorang desainer pada khalayak
  9. Membuat gambar lebih indah dan menarik secara visual
  10. Mempercepat proses kerja
  11. Bisa menghasilkan uang

Tujuan Desain

Tujuan utama dari desain adalah membantu seorang desainer merancang suatu objek agar bisa bermanfaat bagi kehidupan manusia. Selain itu ada beberapa tujuan desain lainnya diantaranya:

  1. Sebagai alat yang dapat digunakan untuk menyampaikan ide dan gagasan seorang desainer kepada khalayak umum
  2. Sebagai cara untuk menciptakan sesuatu yang mampu meningkatkan produktivitas, efisiensi serta kualitas hidup seseorang
  3. Sebagai sarana untuk menciptakan keindahan, kenyamanan dan keamanan
  4. Sebagai alat untuk mendeskripsikan suatu objek kepada khalayak sebelum objek tersebut diwujudkan
  5. Sebagai alat yang mampu membantu memecahkan masalah serta menciptakan perubahan

Prinsip-prinsip Desain

Seorang desainer harus memahami prinsip-prinsip desain. Hal ini karena prinsip desain membantu seorang desainer untuk menciptakan desain yang tak hanya menarik namun juga efektif dan bermanfaat. Prinsip desain juga mampu meningkatkan user experience. Berikut adalah prinsip-prinsip desain yang harus diketahui:

1.     Keseimbangan

Prinsip ini berkaitan dengan pengaturan distribusi visual elemen dalam desain. Keseimbangan bisa dibentuk jika setiap elemen didesain merata baik itu secara simetris atau asimetris. Keseimbangan yang dimaksudkan disini tak hanya tentang ukuran, namun juga tentang warna, space dan jumlah.

Keseimbangan simetris bisa dikenali dari pembagian objek yang sama rata pada bagian kanan dan kiri atau atas dan bawah. Sedangkan keseimbangan asimetris dikenali dari susunan elemen atau objek desain yang memiliki ukuran yang berbeda pada bagian kanan dan kiri atau atas dan bawah. Efek yang ditimbulkan oleh desain asimetris umumnya lebih variatif dan dinamis.

Prinsip keseimbangan desain mampu menciptakan stabilitas visual serta membuat karya desain lebih estetik, nyaman dan komunikatif.

2.     Kesatuan

Prinsip ini hanya bisa terpenuhi ketika semua elemen sudah lengkap. Prinsip desain kesatuan atau unity penting untuk membuat sebuah karya desain yang menarik dan mudah dimengerti. Kesatuan akan menciptakan keseimbangan, konsistensi, harmoni dan koherensi. Kesatuan juga mampu menciptakan komposisi yang serasi, menarik dan indah.

Untuk bisa menerapkan prinsip desain kesatuan, seorang desainer harus memastikan bahwa semua elemen saling berkaitan agar tercipta tampilan yang menyatu. Artinya tidak ada satu elemen yang menonjol secara signifikan.

3.     Perbandingan

Prinsip satu ini menekankan pada variasi antar satu unsur dengan unsur lainnya dalam sebuah karya desain. Perbandingan sangat penting untuk menciptakan sebuah kesatuan yang utuh.

4.     Komposisi

Prinsip ini mengatur komposisi dari semua elemen visual agar tampak lebih menarik dan harmonis. Dalam prinsip ini mengatur tentang tata letak, skala, warna dan bentuk dari setiap elemen. Dalam prinsip komposisi kita juga mengenal simetris, asimetris, harmoni, gerak dan kontras.

5.     Ritme

Prinsip desain ini berkaitan dengan ritme atau penyatuan irama. Atau bisa juga diartikan sebagai variasi atau pengulangan dalam komponen. Ritme akan timbul dari gerakan unsur yang mengalami pengulangan, substitusi, gerak, ritmis atau perubahan ukuran. Terdapat dua prinsip irama yaitu irama statis dan irama dinamis. Keduanya memiliki tujuan yang sama untuk menciptakan pola yang harmonis sehingga membuat sebuah karya desain jadi tampak lebih indah.

6.     Skala

Skala merupakan rasio perbandingan dari sebuah bangunan atau ruangan terhadap elemen arsitektural lainnya. Skala umumnya tidak ada aturan khusus karena bisa disesuaikan dengan kesan atau nuansa yang diinginkan.

7.     Kontras

Kontras bisa berupa ukuran, posisi, bentuk, warna hingga tekstur. Sederhananya prinsip desain ini membuat sebuah elemen kontras yang akan jadi perhatian utama dalam sebuah karya desain baik itu karya desain interior atau arsitektur.

Metode Desain

Setelah kita mengetahui pengertian desain, fungsi, tujuan dan prinsipnya, penting pula untuk mengetahui apa saja metode dalam desain. Berikut ada lima metode desain yang sering digunakan:

1.     Explosing

Ini adalah metode desain untuk mencari inspirasi dengan cara berpikir kritis. Tujuannya untuk menghasilkan desain yang baru atau yang belum pernah ada sebelumnya.

2.     Redefining

Ini adalah metode desain dengan cara menggunakan desain lama untuk kemudian dibentuk kembali menjadi desain yang lebih baik dan lebih berbeda.

3.     Managing

Metode desain ini menciptakan desain dengan kontinyu atau berkelanjutan dan terus-menerus.

4.     Prototyping

Ini adalah metode desain dengan cara memodifikasi desain warisan lampau.

5.     Trendspotting

Ini adalah metode desain dengan cara membuat desain berdasarkan trend yang saat itu sedang berkembang.

Desain memang keilmuan yang tak hanya luas namun juga sangat menarik. Hal ini juga terbukti dari banyaknya cabang dari desain itu sendiri. Diantaranya adalah desain grafis,  desain interior, desain arsitektur, dan desain produk. Setiap jenis desain memiliki bidang dan kerumitannya masing-masing. Bagi Anda yang tertarik dengan desain, pastikan Anda memilih cabang desain yang tepat dengan tujuan dan minat Anda.