Kemajuan teknologi memberikan banyak kemudahan kepada umat manusia untuk menunjang berbagai aktivitas sehari-hari, salah satunya dengan hadirnya berbagai fitur-fitur canggih. Namun dibalik kemudahan yang ditawarkan, tersimpan dampak negatif yang bisa mengganggu kesehatan mental dan fisik. Untuk menyeimbangkan antara kehidupan sehari-hari dengan penggunaan teknologi, maka dibutuhkan adanya futur Digital Well-being.

Berbagai dampak negatif seperti gangguan tidur, menurunnya produktivitas, kelelahan mata, bahkan sampai mengganggu kualitas interaksi sosial, bisa diatasi oleh fitur Digital Well-being. Melalui fitur ini, pengguna bisa menyeimbangkan penggunaan teknologi. Sayangnya, meskipun fitur ini membawa manfaat yang sangat positif, banyak pengguna yang kurang memanfaatkannya secara maksimal, atau cenderung mengabaikan keberadaannya.

Apa Itu “Digital Wellbeing”?

Fitur Digital Well-being adalah fitur yang diciptakan untuk membantu penggunanya mengelola interaksi dengan perangkat teknologi yang mereka gunakan supaya seimbang serta menjaga kesehatan dan kesejahteraan penggunanya. Fitur ini pertama kali diperkenalkan oleh Google untuk sistem operasi Android, kemudian iOS dan Apple mengadopsinya.

Tidak bisa dipungkiri, orang-orang saat ini semakin tenggelam dengan smartphone masing-masing dan cenderung lebih asyik scroll berbagai media sosial mereka. Hal ini semakin didukung dengan berbagai kemudahan lainnya seperti ketika memesan transportasi, membeli makanan, melakukan transaksi, melakukan panggilan video, mengirim pesan dan sebagainya, dimana semua ini bisa dilakukan cukup dengan satu perangkat.

Agar jumlah waktu yang dihabiskan antara di layar ponsel dengan kehidupan nyata dapat seimbang, maka Digital Wellbeing hadir untuk mengontrol penggunaan gadget dengan membatasi durasi pengguna dalam menggunakan aplikasi media sosial, game dan lainnya.

Cara Menggunakan Fitur Digital Wellbeing di Smartphone

Berbagai tipe smartphone terbaru saat ini telah mendukung fitur Digital Well-being. Dengan adanya fitur ini, pengguna bisa mengetahui sudah berapa lama mereka menghabiskan waktu di layar ponsel. Ini juga menjadi salah satu cara untuk tetap menjaga pola hidup sehat di tengah kecanggihan teknologi yang memanjakan pengguna.

Cara menggunakan fitur Digital Well-being juga sangat mudah, berikut beberapa langkah-langkah yang bisa kamu ikuti.

1.     Klik ‘Pengaturan’.

Cari bilah pengaturan yang ada di smartphone milikmu.

2.     Gulir Layar ke Bawah Sampai Menemukan “Digital Well-Being & Parental Controls”

Scroll layar ke bawah, lalu cari opsi “Digital Wellbeing & Parental Controls”. Perlu diketahui, sebagian besar gadget telah memiliki fitur ini, namun jika perangkat milikmu belum memilikinya (Android lama), kamu dapat mengunduh fitur ini di Google Play Store.

3.     Melihat Durasi penggunaan Gadget Harian

Disini kamu kamu akan melihat durasi penggunaan smartphone milikmu secara harian.

4.     Lihat Aplikasi yang Sering Digunakan

Gulir ke bagian bawah, kamu akan dapat melihat aplikasi apa saja yang paling sering kamu gunakan beserta durasi pemakaiannya.

5.     Lihat Durasi yang Direkam Ponsel Selama Masa Penggunaan

Secara otomatis, sistem akan merekam dan mencatat durasi penggunaan ponsel harian.

Cara Membatasi Penggunaan Aplikasi dan Layar Gadget

Membatasi penggunaan aplikasi maupun layar gadget bisa membantumu supaya tidak ketergantungan. Berikut langkah-langkah untuk membatasi penggunaan aplikasi dan layar gadget yang bisa kamu ikuti.

1.     Buka “Pengaturan” (Settings) ponsel Anda

Hal pertama adalah mencari bilah ‘Pengaturan’ atau ‘Setting’ yang terdapat pada smartphone milikmu.

2.     Gulir Layar ke Bawah Sampai Menemukan “Digital Well-Being & Parental Controls”

Sama halnya diatas, gulirkan layar ke bawah hingga menemukan opsi ‘Digital Wellbeing & parental controls’. Sebagian besar gadget memiliki fitur ini, namun jika perangkat milikmu menggunakan Android lama, kamu dapat mengunduhnya di Google Play Store.

3.     Untuk pengaturan batasan waktu penggunaan aplikasi, klik ‘App Timer’ atau ‘Screen Time’.

Carilah menu atau opsi App Timer atau Screen Time.

4.     Pilih Screen Time untuk Mengatur Durasi Penggunaan Gadget

Jika kamu memilih ‘Screen Time’, kamu bisa mengatur durasi penggunaan smartphone tersebut.

Mengapa Digital Wellbeing Kurang Dimaksimalkan?

Meskipun fitur ini membawa dampak baik baik dan positif bagi kesejahteraan manusia, namun sayangnya kurang dimanfaatkan secara maksimal oleh penggunanya. Mengapa demikian? Berikut beberapa alasannya:

1.     Kurangnya Tingkat Kesadaran

Banyak pengguna yang abai atau bahkan tidak menyadari ada fitur ini di perangkat mereka. Padahal fitur ini terdapat di menu pengaturan yang mungkin jarang dieksplorasi.

2.     Minimnya Promosi Dari Pihak Produsen

Kamu pasti juga menyadari, hampir tidak pernah menjumpai iklan yang mempromosikan fitur ini. Hal ini sangat wajar sebab pihak produsen memang tidak aktif mempromosikannya, sehingga pengguna kurang memahami atau bahkan mengabaikan keberadaan fitur Digital Well-being tersebut.

3.     Ketergantungan Pada Teknologi

Ironisnya lagi, meskipun pengguna sudah mengetahui dampak negatif yang ditimbulkan dari penggunaan teknologi yang berlebihan ini, namun tetap saja tidak membuat mereka membatasi diri. Sebab teknologi, seperti smartphone utamanya, telah menjadi kebutuhan dalam berkomunikasi, bekerja hingga mencari hiburan.

4.     Kurangnya Konsistensi

Agar manfaat dari fitur ini dapat dirasakan secara maksimal, maka dibutuhkan kedisiplinan dari para pengguna. Namun sayangnya, banyak pengguna yang suka melanggar dengan membuka aplikasi atau memperpanjang waktu layar meskipun batas waktu telah habis.

Digital Well-being adalah fitur yang sangat berguna untuk menjaga keseimbangan antara kesehatan manusia dengan penggunaan teknologi. Dengan memahami manfaat yang terdapat pada fitur ini, pasti pengguna juga akan terhindar dari risiko negatif dari penggunaan teknologi digital yang berlebihan.

Perlu diingat kembali, teknologi pada dasarnya diciptakan untuk mendukung aktivitas manusia, bukan mengendalikan kehidupan manusia. Buat kamu yang ingin berpartisipasi dalam menyadarkan pengguna untuk menyeimbangkan kehidupan nyata dengan penggunaan teknologi, pilihlah program studi yang relevan dengan hal tersebut. Kamu bisa menemukannya di jurusan Digital Psychology – BINUS University. Saat ini jurusan Digital Psychology telah hadir di BINUS @Malang. Bagi kamu yang tertarik mempelajarinya, langsung saja cari tahu informasinya disini.