Web Engineer: Pengertian, Contoh, serta Skill yang Harus Dimiliki
Web engineering mengacu pada serangkaian metode dan perangkat yang berfungsi untuk mengembangkan sistem web secara efisien. Dengan web engineering, maka berbagai aspek seperti struktur navigasi, keamanan, dan kemampuan beradaptasi terhadap perubahan. Desain website melibatkan pendekatan pengembangan berbasis model di mana pengembang dan pengguna akhir berkolaborasi dalam membangun aplikasi serta meningkatkan manajemen data dan juga kontrol presentasi. Web engineer adalah individu yang bertugas untuk mengatur web engineering.
Pengertian Web Engineering
Web engineering adalah pada proses perancangan untuk mengembangkan aplikasi website sekaligus dengan pemeliharaannya. Proses ini terdiri dari berbagai disiplin ilmu yang perlu dipelajari web engineer yaitu web development, web design, serta pengembangan konten web. Untuk pengembangan website yang lebih dalam, seorang web desainer perlu juga mempelajari konfigurasi keamanan jaringan.
Web engineering harus selalu berpatokan pada standar dan teknologi terkini. Seorang web engineer harus dapat mengikuti perkembangan terbaru dari kerangka kerja HTML atau CSS dan JavaScript pada umumnya. Selalu ada teknologi terbaru lainnya dalam memastikan situs web berfungsi secara responsif serta dapat diakses di berbagai perangkat dan platform.
Intinya, web engineering melibatkan pendekatan secara sistematis dalam mendesain sebelum akhirnya mengembangkan serta memelihara situs web berkualitas tinggi untuk memenuhi kebutuhan pengguna. Web engineering harus juga dapat mematuhi praktik dan standar terbaik industri.
Contoh Web Engineering Sederhana
Beberapa contoh sederhana dari web engineering adalah beberapa tahapan untuk membangun web yaitu
1. Desain Situs Web
Sebuah situs tentu harus dirancang oleh seorang web desainer dimana desain tersebut memiliki tata letak visual yang tepat dengan antarmuka pengguna yang memudahkan pengguna. Desain situs web harus memperhatikan pengalaman pengguna atau UI/UX dari situs web. Seorang web desainer berkolaborasi dengan web developer untuk memastikan penerapan desain dengan benar.
2. Pengembangan Situs Web
Setelah proses desain, maka situs web dikembangkan dengan cara melibatkan penulisan markup dan pengkodean. Tujuannya adalah membuat front-end (sisi klien) dan back-end (sisi server) aplikasi web. Pengembangan front-end berfokus pada apa yang berinteraksi langsung dengan pengguna. Sedangkan pengembangan back-end terkait dengan logika sisi server dan interaksi basis data.
Baca Juga: Sistem Basis Data: Pengertian, Komponen, Fungsi, dan Bahasa yang Digunakan
3. Pengembangan Konten Situs Web
Setelah pengembangan situs web, maka seorang web engineer dapat membuat konten menarik tetapi tetap relevan untuk situs tersebut. Hal ini bertujuan untuk melibatkan pengguna serta meningkatkan optimalisasi mesin telusur (SEO). Konten mencakup teks, gambar, video, dan elemen multimedia lainnya.
Skills yang Harus Dimiliki Web Engineer
Seorang web engineer wajib memiliki keterampilan khusus secara profesional dalam membangun situs web dan menjalankan aplikasi yang membutuhkan serangkaian keterampilan teknis inti. Tetapi, selain keterampilan teknis, seorang engineer juga perlu memiliki kemampuan berkomunikasi dan berorganisasi.
Keterampilan yang wajib dimiliki seorang web engineer termasuk penguasaan:
1. Javascript
Bahasa pemrograman ini sangat mutlak menjadi keahlian dari seorang web engineer profesional. Javascript menjadi salah satu bahasa paling banyak digunakan untuk situs web atau aplikasi berbasis web. JavaScript juga merupakan bahasa relatif mudah dipelajari sehingga seorang web engineer dapat mencari pelatihan atau sertifikasi.
2. HTML
HTML menjadi bahasa pemrograman berikutnya yang wajib dipelajari seorang web engineer. HTML menjadi bahasa pemrograman universal, terlepas dari kerangka kerja yang digunakan sebuah web. Pemahaman mendasar tentang HTML memungkinkan seorang web engineer dalam mengoperasikan web secara efisien namun tetap dapat memaksimalkan produktivitas mereka.
3. PHP
PHP adalah bahasa pemrograman lainnya untuk web engineer profesional yang mengelola database karena PHP terintegrasi dengan database seperti Oracle dan MySQL.
4. CSS
CSS menjadi salah satu komponen krusial pengembangan web. CSS berfungsi memberi pengaruh kepada pengalaman pengguna di situs web. Pemahaman tentang CSS dapat membantu seorang web engineer dalam menerjemahkan kode menjadi UX dan UI secara mudah. Web engineer profesional tahu kapan menggunakan CSS serta mengintegrasikannya ke dalam dokumen HTML.
Tools yang Digunakan oleh Web Engineer
Seorang web engineer perlu menggunakan beberapa tools dalam mengembangkan situs web. Beberapa tools tersebut adalah:
1. Front-End Development
Pengembangan front end termasuk pembuatan struktur HTML untuk halaman web dan mengatur tampilan dengan CSS untuk memastikan situs terlihat menarik dan responsif. Selain itu, web engineer juga perlu membuat JavaScript untuk menambahkan interaktivitas seperti animasi, validasi formulir, dan fungsi lainnya yang diperlukan di sisi klien.
2. Back-End Development
Pengembangan back end termasuk server-side scripting yaitu dengan menggunakan bahasa pemrograman seperti PHP, Python, atau Node.js. Bahasa pemrograman tersebut untuk mengelola logika bisnis, mengakses database, dan memproses permintaan dari pengguna. Selain itu, back-end development juga termasuk membuat serta mengelola database yang berfungsi menyimpan data.
3. Database Management System
DBMS termasuk MySQL, PostgreSQL, MongoDB, atau SQLite. Fungsinya adalah menyimpan dan mengelola data.
KPI Seorang Web Engineering
Key Performance Indicator atau Indikator Kinerja Utama (KPI) untuk web engineering termasuk
1. Page Load Time
Waktu pemuatan halaman menjadi KPI untuk mengukur seberapa cepat halaman web dimuat bagi pengguna.
2. Uptime
KPI ini dapat melacak persentase waktu situs web dapat diakses oleh pengguna tanpa gangguan.
3. Code Quality Metrics
Metrik kualitas kode termasuk cakupan kode untuk pengujian otomatis dan kepatuhan terhadap standar pengkodean dapat menunjukkan kualitas kode yang dihasilkan oleh teknisi web.
4. Bug Rates
KPI jenis ini ini mengukur frekuensi dan tingkat keparahan bug atau kesalahan yang ditemukan di lingkungan produksi.
Sebagai penutup, web engineering adalah disiplin yang menggabungkan keterampilan teknis dan desain untuk menciptakan dan memelihara situs web yang berkualitas tinggi dan responsif. Dengan pemahaman mendalam tentang teknologi terkini, seorang web engineer dapat memastikan bahwa situs web tidak hanya berfungsi dengan baik tetapi juga menawarkan pengalaman pengguna yang optimal.
Menguasai berbagai bahasa pemrograman seperti JavaScript, HTML, PHP, dan CSS, serta memahami alat-alat pengembangan front-end dan back-end, adalah kunci untuk sukses dalam bidang ini. Selain itu, penting bagi web engineer untuk terus mengikuti perkembangan teknologi dan standar industri untuk tetap relevan dan efektif dalam pekerjaannya. Dengan fokus pada KPI yang tepat, seperti waktu pemuatan halaman dan kualitas kode, web engineer dapat memastikan bahwa situs web yang mereka bangun memenuhi kebutuhan pengguna dan standar kualitas tertinggi.
Comments :