Perancangan Berbasis Data: Definisi, Tujuan, dan Aktivitasnya

Perancangan berbasis data sangat berguna untuk ragam kebutuhan, terutama untuk perusahaan yang mengandalkan sistem informasi manajemen. Fungsinya adalah untuk mengelola data operasional perusahaan yang tentunya harus direncanakan dan terstruktur. Dengan demikian, basis data dapat diakses secara cepat dan akurat dalam pengambilan keputusan yang lebih efisien.

Definisi Perancangan Basis Data

Perancangan basis data, dikenal dengan nama database design, merupakan proses mendefinisikan struktur dan penyimpanan sekaligus cara pengambilan data yang ada dalam basis data. Biasanya, perancangan basis data tidak hanya berkutat pada penyimpanan dan pengambilan data saja, tetapi juga pada aspek keamanan, skalabilitas, dan performa. Desain basis data yang bagus dapat memastikan bahwa sistem dapat beradaptasi dengan kebutuhan yang berubah seiring waktu tanpa mengorbankan kinerja atau keamanan data.

Perancangan basis data dapat memberikan informasi sesuai ragam kebutuhan pengguna secara spesifik. Tak terkecuali setiap aplikasi yang dibutuhkan. Dengan demikian, pengguna dapat lebih mudah mendapatkan pengertian struktur informasi.

Tujuan Perancangan Database

Perancangan basis data bertujuan untuk mendesain basis data yang efisien sekaligus efektif sehingga dapat menyimpan data secara terorganisir. Dengan demikian, pengguna dapat dengan mudah melakukan query. Dengan perancangan basis data, maka ada pengurangan redundansi data namun juga dapat meningkatkan integritas data.

Aktivitas pengumpulan data dan analisis dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan bisnis. Contoh paling konkrit adalah e-commerce. Pengumpulan data untuk e-commerce adalah menyimpan informasi produk serta detail pelanggan yang melakukan transaksi pembelian atau memasukkan ke keranjang atau berdasar preferensi pengguna. Desain berbasis data dapat mendukung operasi yang cepat sekaligus personalisasi yang meningkatkan pengalaman pengguna.

Contoh lainnya dari Aktivitas pengumpulan data dan analisis adalah perbankan. Sektor perbankan menggunakan basis data dalam sektor keuangan untuk mengelola berbagai hal penting seperti data pengguna dan transaksinya. Riwayat kredit pun masuk dalam basis data. Perbankan membutuhkan desain yang tidak hanya efektif dan efisien namun dengan tingkat keamanan yang tinggi dalam melindungi informasi sensitif dan memastikan kecepatan transaksi.

Implementasi lainnya adalah di bidang kesehatan, pendidikan, pemerintahan dan telekomunikasi. Media dan hiburan juga membutuhkan database. Tak terkecuali riset dan pengembangan dimana database sangat bermanfaat untuk mengolah data eksperimen, hasil penelitian, publikasi, dan kolaborasi ilmiah. Perancangan basis data yang baik mendukung integrasi dan analisis data skala besar.

Aktivitas Pengumpulan dan Analisis Data

Pengumpulan data dan analisis juga termasuk dalam perancangan berbasis data. Tahapan dalam aktivitas pengumpulan dan analisis data adalah sebagai berikut:

  1. Analisis Kebutuhan Pengguna

Tahapan pertama dalam perancangan basis data adalah analisis kebutuhan pengguna. Dengan demikian, dapat ditentukan aplikasi yang nanti akan menggunakan database. Aktivitas ini melibatkan pengumpulan data serta spesifikasi dari pengguna dalam mengidentifikasi data yang perlu disimpan serta mengatur bagaimana data digunakan.

  1. Model Konseptual

Tahapan ini melibatkan pembuatan model data konseptual yang mendeskripsikan struktur data yang nantinya digunakan dalam basis data meski tidak terikat dengan sistem manajemen basis data (DBMS) tertentu. Teknik yang biasanya digunakan adalah model entitas-relasi (ER). Dalam ER, data diwakili dalam bentuk entitas dan relasinya.

  1. Pemodelan Logis

Model data konseptual nantinya berlanjut pada pengubahan menjadi model logis dengan desain lebih spesifik terhadap DBMS yang nantinya digunakan. Cakupannya adalah definisi tabel, kolom, tipe data, dan kunci (keys). Model logis juga termasuk pembuatan normalisasi dalam mengurangi redundansi data.

  1. Pemodelan Fisik

Pemodelan fisik merupakan tahapan saat desain database diimplementasikan dalam bentuk fisik untuk sistem manajemen basis data yang dipilih. Hal ini mencakup pembuatan tabel-tabel database, indeks, dan mekanisme lain yang dibutuhkan dalam penyimpanan dan pengambilan data secara efisien. Setelah tahapan ini, maka masuk tahapan pembuatan database fisik yang sesuai dengan desain fisik yang telah disusun. Proses ini melibatkan pengaturan hak akses pengguna, pengaturan pencadangan, dan konfigurasi lainnya yang diperlukan untuk penggunaan sehari-hari.

  1. Pengujian

Setelah implementasi basis data, maka harus ada pengujian sebagai tahapan evaluasi. Hal ini untuk memastikan semua fungsi bekerja seperti yang diharapkan serta data disimpan serta diambil dengan cara yang efisien. Pengujian ini bisa mencakup pengujian beban, pengujian keamanan, dan pengujian fungsional.

  1. Pemeliharaan

Basis data yang sudah selesai untuk dijalankan masih perlu berada dalam tahap pemeliharaan. Dengan demikian performanya tetap optimal serta sesuai dengan kebutuhan yang berkembang.

Petunjuk Pemilihan Perancangan Database Secara Fisik

  1. Response Time

Response time adalah waktu yang sudah digunakan dalam mengakses database yang diperlukan untuk data item yang ditentukan akan transaksi tertentu. Response time dikendalikan oleh DBMS dimana waktu akses database untuk data item yang ditunjuk transaksi tertentu. Beberapa faktor yang mempengaruhi response time dan tidak dalam pengawasan DBMS. Contohnya adalah seperti penjadwalan atau penundaan sistem operasi.

  1. Space Utility

Space utility sama dengan penggunaan ruang. Dalam hal ini, dibutuhkan jumlah ruang penyimpanan yang digunakan oleh file-file database dan struktur jalur akses.

  1. Transaction Throughput

Transaction throughput merupakan rerata dari jumlah transaksi yang dapat diproses oleh sistem basis data dalam setiap menitnya. Kegiatan ini adalah parameter kritis dari sistem transaksi. Pengaplikasiannya dapat digunakan pada aplikasi reservasi, baik itu pesawat, hotel, bank dan sebagainya. Hasil tahapan ini merupakan penentu awal struktur penyimpanan serta jalur akses untuk file-file database.

Perancangan berbasis data yang baik sangat penting untuk keberhasilan aplikasi yang menggunakannya karena memiliki dampak besar terhadap kinerja dan kemudahan dalam manajemen data.

Cari tahu informasi lain terkait informasi artikel di atas hanya di laman resmi BINUS @Malang.