Komunikasi Organisasi: Pengertian, Teori, Jenis, dan Tujuannya
Komunikasi menjadi kebutuhan tiap individu. Manusia sebagai makhluk sosial pasti membutuhkan komunikasi untuk bisa saling bertukar informasi. Aktivitas ini akan membuat antara satu orang dengan orang lainnya menjadi lebih dekat. Selain itu aktivitas ini juga akan memperlancar dan menciptakan hubungan baik antara keluarga, teman dan bahkan antar organisasi. Nah, kali ini kita akan membahas tentang komunikasi organisasi, termasuk pengertian, teori, jenis, dan tujuannya.
Pengertian Komunikasi Organisasi
Ada banyak pengertian tentang komunikasi organisasi dari para ahli. Pada intinya, komunikasi organisasi merupakan proses pertukaran informasi atau pesan yang berlangsung dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan. Nah, proses pertukaran ini akan membentuk arus informasi yang memunculkan jaringan informasi dalam organisasi yang bersangkutan. Proses penyampaian informasi ini bisa dalam bentuk formal maupun informal asalkan tujuan bisa terwujud.
Teori Komunikasi Organisasi
Ada beberapa jenis teori komunikasi organisasi yang terkenal. Diantaranya adalah:
1. Teori struktural klasik
Teori yang berkembang mulai tahun 1800an ini juga disebut teori mesin. Dalam teori ini organisasi disebut sebagai lembaga sentral dengan petunjuk mekanis yang sifatnya monoton dan kaku. Dalam teori struktural klasik, terdapat 4 kondisi yang mencerminkannya yakni saling melayani, doktrin, kekuasaan serta disiplin.
2. Teori neoklasik atau hubungan manusia
Teori ini bermula dari ketidakpuasan akan teori sebelumnya. Teori ini lebih mengacu pada aspek psikologis serta sosial karyawan sebagai kelompok kerja atau sebagai individu.
3. Teori fusi
Teori yang disempurnakan pada tahun 1957 ini berangkat dari kesadaran akan minat manusia yang berbeda-beda dalam sebuah organisasi. Teori fusi berpendapat jika ada saling keterkaitan antara individu dengan organisasi. Keduanya saling mempengaruhi pada saat yang sama. Apa yang terjadi ini membuat setiap jenjang jabatan memiliki keunikan dan ciri khas masing-masing yang bisa dimodifikasi sesuai bakat dan minat dari setiap individu tersebut.
4. Teori peniti penyambung (The Linking Pin Model)
Teori ini menggambarkan keterkaitan antar struktur organisasi dengan beberapa kelompok. Dalam keterkaitan ini terdapat penyelia atau anggota kelompok yang berfungsi sebagai penyambung antara satu kelompok dengan kelompok lain pada tingkat atau tahap berikutnya. Dalam teori ini proses berkelompok menjadi penting karena dalam sebuah kelompok pasti membutuhkan penyambung atau penyelia.
5. Teori sistem sosial
Hubungan antara manusia membuat suatu organisasi bisa bertahan lebih lama dari orang yang ada didalamnya. Maksudnya meskipun anggota kelompok sudah meninggal, kelompok tersebut akan tetap ada karena akan digantikan dengan anggota baru.
6. Teori public relations
Teori ini menyatakan sebuah upaya untuk memelihara niat baik untuk saling mengerti antara khalayak dengan organisasi secara berkesinambungan dan terencana dalam suatu organisasi.
7. Teori kepemimpinan
Teori ini menyebutkan jika pemimpin dalam organisasi adalah seorang yang penting untuk mampu memenuhi kebutuhan dari kelompoknya. Ada 4 tugas pemimpin yakni memberikan informasi secara lugas, memberi petunjuk, menjalin kerjasama dengan baik, serta memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan.
Jenis-jenis Komunikasi Organisasi
Komunikasi organisasi secara umum dibagi menjadi dua bentuk yakni eksternal dan internal.
-
Komunikasi internal
Komunikasi ini merupakan komunikasi yang fokus pada interaksi sesama anggota organisasi. Tujuannya untuk membangun serta menguatkan relasi. Contoh dari komunikasi ini bisa ditemukan dalam sebuah rapat yang mana didalamnya ingin mengubah visi perusahaan. Untuk mengubah visi, tentu dibutuhkan kesatuan pendapat dari seluruh anggota dengan intens.
-
Komunikasi eksternal
Komunikasi ini dilakukan oleh suatu organisasi terhadap pihak luar. Komunikasi ini sering digunakan sebagai upaya untuk membangun kerjasama antara pihak perusahaan dengan pihak diluar perusahaan. Contohnya ketika perusahaan ingin memperkenalkan produk baru dan kemudian mencari iklan, sponsor atau dengan melakukan kegiatan kemasyarakatan. Kegiatan atau aktivitas tersebut yang mampu menciptakan komunikasi yang efektif dengan tujuan agar target bisa tercapai.
Tujuan Komunikasi Organisasi
Dari ulasan di atas, kita bisa simpulkan jika komunikasi organisasi adalah hal penting yang harus dimaksimalkan dalam sebuah organisasi untuk mencapai tujuannya. Apa tujuan dari komunikasi organisasi?
1. Menyampaikan informasi
Komunikasi organisasi bertujuan untuk menyampaikan informasi antara satu anggota ke anggota yang lain. komunikasi ini memberikan peluang bagi pemimpin dan anggotanya untuk mengemukakan pendapat atau pandangan yang sehubungan dengan fungsi dan tugas yang mereka lakukan.
Penyampaian informasi ini penting dalam pembuatan keputusan, peningkatan kinerja, peningkatan kepuasaan kerja serta mampu menciptakan iklim kerja yang positif.
2. Menjaga koordinasi
Komunikasi organisasi memiliki kemampuan mengkoordinir tindakan yang berkaitan dengan fungsi dan tugas organisasi yang telah dibagi dalam sub bagian organisasi. Menjalankan komunikasi organisasi akan membantu menjaga koordinasi antar anggota dalam kelompok atau dengan kelompok lain yang artinya akan menciptakan kerjasama yang baik.
3. Membangun hubungan
Tujuan selanjutnya adalah membangun hubungan yang baik antara anggota dalam organisasi tersebut dengan menciptakan suatu lingkungan yang saling mendukung.
Kesimpulannya, komunikasi organisasi penting untuk dipelajari dan ini tidak mudah dilakukan. Hal ini bisa terlihat dari banyaknya organisasi yang mengalami konflik akibat dari ketidakefektifan komunikasi didalamnya.
Untuk membangun komunikasi yang efektif, Anda bisa mulai dengan tidak fokus pada diri sendiri, menjadi pendengar yang baik, jujur, terbuka, mendukung dalam bersikap, serta tidak memberi nasihat jika tidak diminta.
Di atas merupakan ulasan tentang komunikasi organisasi, selain mengetahui tentang komunikasi organisasi,
Baca juga: Komunikasi Kelompok: Pengertian, Bentuk, Tujuan, dan Efeknya
Comments :