Cara Membuat Proposal Business Plan yang Baik, Dijamin Ciamik

Bagi kamu yang berniat mengembangkan sebuah perusahaan, tentu membutuhkan proposal business plan. Tujuan utama dari proposal ini adalah meminta sejumlah dana kepada pihak tertentu untuk mewujudkan rencana bisnis sebagaimana yang telah tercantum dalam proposal.

Namun, tentu saja isi dari proposal ini tidak sembarangan. Ada aturan penyusunan yang harus diperhatikan agar proposal tersebut benar-benar bisa meyakinkan pihak investor. Misal, sebuah proposal business plan harus mencantumkan tujuan yang realistis, batasan, komitmen, serta disusun dengan fleksibel. Selain itu, dengan membuat proposal ini, kamu akan lebih mudah dalam membandingkan rencana yang telah dibuat baik rencana sebelumnya, rencana ke depannya, ataupun rencana yang sedang dibuat sekarang ini.

Lebih lengkapnya, simak ulasannya di bawah ini.

Baca Juga: Pengertian Etika Bisnis: Fungsi dan Contohnya

Rangkuman Eksekutif (Executive Summary)

Rangkuman eksekutif bisa disebut sebagai kesimpulan keseluruhan proposal business plan. Ringkasan ini ditujukan untuk menggaet para calon investor. Nah, karena sifatnya yang ditujukan untuk menarik calon investor, maka di dalamnya harus berisikan informasi yang singkat jelas dan padat terkait dengan bisnis yang kamu miliki.

Beberapa yang perlu dimasukan dalam bagian ini antara lain penjelasan yang singkat dan padat terkait usaha yang sedang dilakukan, visi misi, latar belakang pemilihan bidang bisnis, keunggulan usaha, prospek bisnis ke depannya, target pasar, permasalahan yang akan dihadapi, hingga bagaimana cara untuk menyelesaikannya.

Meskipun bagian ini sangat penting, hindari menuliskannya terlalu banyak. Maksimal tuliskan bagian ini dua lembar saja.

Deskripsi Perusahaan

Dalam proposal business plan, hal utama yang harus diketahui oleh calon investor adalah detail perusahaan. Pada bagian ini kamu harus mencantumkan detail profil perusahaan meliputi sejarah berdiri, struktur organisasi, siapa saja orang yang terlibat, apa saja produk yang ditawarkan, penjelasan produk, dan penjelasan bisnis.

Selain itu, kamu juga harus menjelaskan dengan detail tentang peran perusahaan, bentuk kepemilikan, struktur modal, status badan hukum, dan sebagainya.

Tuliskan sedetail mungkin karena poin ini akan digunakan sebagai penilaian bagi para calon investor.

Analisis Pasar

Ketika membuat proposal business plan, kamu harus mengetahui beberapa hal terkait dengan pasar. Mulai dari strategi pemasaran, segmen pasar, kebijakan harga hingga target pasar. Kamu juga harus mengetahui lima jenis pasar, yakni pasar monopoli, pasar monopsoni, pasar persaingan sempurna, dan pasar monopolistik.

Dalam analisis pasar, proposal business plan juga diharuskan mencantumkan apa saja strategi pemasaran yang hendak digunakan. Artinya proposal harus menjelaskan terkait posisi bisnis serta bagaimana persaingannya di pasar. Kamu juga diharapkan mampu menjelaskan strategi pemasaran seperti apa yang akan digunakan untuk memenangkan persaingan dengan kompetitor.

Selain itu, dalam hal ini kamu sebagai pemilik perusahaan diharuskan mampu membaca di manakah posisi perusahaanmu. Apakah sebagai peluang pasar, penantang pasar, pengikut pasar, atau mungkin pemimpin pasar.

Dengan pengetahuan di atas, kamu akan lebih mudah melakukan analisis pasar. Namun, sebelumnya pastikan memilih jenis pasar yang sesuai dengan bisnis atau usaha yang kamu jalankan. Pemilihan yang kurang tepat akan berdampak pada penilaian dari calon investor.

Produk atau Layanan dan Strategi Pemasaran

Jika perusahaan yang kamu miliki menghasilkan produk, cantumkan produkmu dalam proposal. Proposal business plan yang baik tak hanya mencantumkan detail produk, tetapi juga mencantumkan kelebihan produk milikmu dibandingkan dengan produk sejenisnya.

Dalam bagian ini kamu harus menyertakan bahan baku dari produk yang kamu miliki, proses produksi, proses distribusi, kelebihan dan kekurangan produk berdasarkan analisis SWOT, serta siapa saja target pemasaran dari produk yang kamu miliki.

Jika perusahaanmu menghasilkan jasa, maka yang perlu kamu cantumkan dalam proposal business plan adalah cara untuk menyalurkan jasa tersebut kepada calon konsumen.

Rencana Operasional dan Keuangan

Dalam proposal bisnis, kamu harus mencantumkan laporan keuangan lengkap yang digunakan dalam proses produksi. Kamu juga harus memberikan penjelasan dengan detail, jelas, dan transparan.

Nah, beberapa laporan keuangan yang sering disertakan dalam proposal bisnis antara lain laporan laba rugi, analisis titik impas atau BEP, modal yang dimiliki saat ini, perkiraan Return on Investment, dana yang dibutuhkan, biaya operasional, serta proyeksi keuangan di masa mendatang.

Selain beberapa dokumen di atas, jika perusahaan milikmu baru saja dirintis, maka kamu juga harus menyertakan rencana penambahan modal, estimasi biaya, serta berapa pendapatan yang diperoleh. Sedangkan jika perusahaanmu sudah berdiri cukup lama, maka wajib menyertakan laporan keuangan sebelumnya.

Ingat, bagian ini adalah salah satu bagian penentu bagi pihak investor untuk menerima proposalmu atau tidak. Jadi, pastikan membuatnya mudah dipahami. Buat sedemikian rupa sehingga pihak calon investor bisa dengan mudah melihat kondisi keuangan perusahaan serta apa target yang hendak dicapai.

Analisis Risiko

Bisnis juga seperti hidup yang memiliki risiko. Nah, untuk mengantisipasi berbagai risiko tersebut diperlukan analisis risiko. Namun, sebelumnya kamu harus tahu apa saja risiko yang mengancam perusahaanmu. Beberapa risiko yang sering ditemui dalam sebuah perusahaan yakni risiko likuiditas, risiko operasional, risiko finansial, dan risiko produksi.

Selain melakukan analisis risiko, kamu juga diharuskan melakukan rencana penanganan risiko-risiko tersebut. Dengan adanya antisipasi diharapkan bisa meminimalisir dan mengurangi dampak dari risiko yang terjadi.

Di atas adalah ulasan tentang cara membuat proposal business plan yang baik. Ingat, inti dari sebuah proposal adalah penjelasan yang detail, ringkas, dan jujur. Dengan acuan tersebut dipastikan proposalmu mampu menggaet banyak calon investor.