Langkah-langkah untuk Merancang Desain Interior Komersial

Dalam dunia desain interior, kita akan mengenal dua jenis desain interior, yakni residensial dan komersial. Keduanya memiliki kesamaan, yakni sama-sama mendesain ruang. Namun, nyatanya ada perbedaan yang cukup kentara di antara keduanya.

Desain interior residensial menggunakan rumah sebagai objek utamanya. Para desainer akan berfokus merancang desain rumah sesuai dengan permintaan atau kebutuhan klien dengan tujuan agar seluruh area rumah bisa terasa nyaman dan klien bisa betah berlama-lama di dalamnya. Desain ini secara umum memadupadankan gaya desain yang disukai klien dengan furniture yang sesuai kebutuhan.

Berbeda dengan desain interior residensial, desain interior komersial mengedepankan sisi fungsionalitas untuk menampilkan citra dari sebuah brand tanpa mengesampingkan estetika. Intinya, desain interior komersial berfokus pada cara untuk mengkomunikasikan antara kebutuhan serta visi dari beragam entitas bisnis yang berbeda. Selain itu, desain interior komersial juga mencakup konseptualisasi ruangan besar agar tampilannya bisa disukai semua orang tanpa terkecuali.

Desain interior komersial kerap ditemui di berbagai fasilitas publik, restoran, mall, kafe, dan juga market. Terdapat beberapa elemen yang harus diperhatikan ketika merancangnya, yakni storefront, layout, serta display.

Tertarik dengan desain interior komersial? Jika kamu ingin tahu lebih jauh, di bawah ini akan kita ulas langkah-langkah yang harus dilakukan dalam untuk merancang desain interior komersial.

Baca Juga: Ciri Desain Interior  Modern,  Apa Saja?

Pemahaman Kebutuhan dan Tujuan Bisnis

Ketika hendak merancang desain interior komersial, satu hal yang paling penting dan harus dilakukan pertama kali adalah memahami kebutuhan serta tujuan dari bisnis sang klien.

Pada langkah awal ini, seorang desainer interior komersial diharuskan menganalisis suatu proyek dengan jeli dan teliti. Biasanya, para desainer akan memberikan pertanyaan agar bisa memahami kebutuhan dan menyesuaikan dengan tujuan bisnis klien.

Misalnya, klien ingin membuka toko kue, maka contoh materi desain yang bisa dijadikan pilihan adalah konsep vintage atau klasik. Atau bisa juga konsep yang lain selama konsep yang dipilih tidak bertolak belakang dengan materi klien. Semua dilakukan agar tidak ada miskomunikasi untuk tahapan selanjutnya.

Tata Letak dan Alur Lalu Lintas

Desain interior komersial menjadi salah satu senjata untuk bisa meraih kesuksesan dalam bisnis apapun. Nah, untuk mewujudkan desain yang tepat, tentu kita harus menciptakan tata letak yang tepat beserta alur lalu lintasnya.

Tata letak berperan penting dalam mempengaruhi nilai estetika suatu ruangan, khususnya ruangan komersial. Nah, agar mampu menciptakan ruangan komersial yang sesuai dengan tujuan bisnis klien, ada beberapa hal yang perlu dilakukan.

Pertama, perhatikan peletakan barang. Pilih yang hanya dibutuhkan atau diinginkan saja. Adapun aturan ini berlaku untuk semua jenis barang baik yang portable atau yang tidak dapat berpindah.

Kedua, tentukan anggaran yang digunakan. Sebelum menentukan barang yang akan diletakkan, pastikan kamu memiliki rencana anggaran. Perencanaan ini memudahkanmu memilah material yang sesuai dengan konsep desain milikmu. Selain itu, pastikan pula jika barang yang dipilih telah sesuai dengan materi atau tema ruangan agar nilai estetikanya tidak berkurang.

Terakhir, perhatikan finishing-nya. Pada tahapan ini, seorang desainer harus memperhatikan dengan teliti setiap detail ruangan komersial yang didesainnya. Entah ini soal kerapian penempatan benda, atau tentang penambahan aksesoris hiasan di dinding seperti mural atau lukisan seni yang unik untuk memperkuat kesan artistik.

Pemilihan Warna dan Materi

Dalam desain interior komersial, permainan warna sangatlah penting. Secara umum, warna terang dan warna alami adalah yang paling sering diaplikasikan. Namun, kamu tetap bisa memadupadankan warna-warna tersebut untuk menciptakan tampilan visual yang cantik.

Pemilihan warna yang baik juga mampu mempengaruhi calon pelanggan untuk membeli produk, lho. Salah satu contoh warna yang sering digunakan karena kemampuannya mempengaruhi mood adalah merah. Warna ini dinilai mampu meningkatkan nafsu makan, menstimulasi percakapan, serta meningkatkan adrenalin. Karena kemampuannya inilah warna merah kerap ditemui di restoran, café, lobby hotel, gymnasium, dan sebagainya.

Nah, hal lain yang perlu diperhatikan dalam pemilihan warna adalah kesesuaian dengan materi yang dikomersialkan. Maksudnya, kamu harus memastikan jika pemilihan warna telah sesuai atau mendukung materi dari klien.

Misal, klien memiliki brand yang dominan warna biru, maka kamu bisa mencoba merancang desain dengan latar warna biru. Atau misalnya klienmu seorang pebisnis baju anak, maka kamu bisa membuat ruangan dengan latar warna-warni yang sangat khas dengan anak-anak.

Furnitur dan Dekorasi

Dalam desain interior komersial, pemilihan furniture serta dekorasi tidak hanya didasarkan dari kenyamanan, tetapi juga dari segi fungsionalitasnya. Oleh karena itu, dalam praktiknya terdapat beberapa hal yang bisa dijadikan catatan, yakni pertimbangan ukuran ruang, pertimbangan terhadap penggabungan beberapa furniture dengan karakteristik yang berbeda, memastikan ukuran space yang cukup, serta pencahayaan yang cukup.

Selain itu, cobalah pertimbangkan untuk memberikan fungsi ganda dalam sebuah ruangan komersial. Tujuannya untuk menghemat penggunaan dana dan juga ruangan.

Di atas adalah beberapa langkah-langkah untuk merancang desain interior komersial yang perlu untuk diketahui. Yuk, aplikasikan cara-cara yang sudah kamu ketahui supaya desainmu makin ciamik!