Cara Menerapkan Prinsip Sketsa dan Ilustrasi

Penerapan prinsip gambar sketsa dan ilustrasi merupakan hal yang wajib dikuasai oleh calon mahasiswa yang ingin menempuh jurusan Visual Communication Design atau Desain Komunikasi Visual. Belajar menggambar kurang lebih sama dengan membuat sketsa terlebih dahulu. Sketsa dasar dapat memungkinkan seseorang untuk fokus pada apa yang akan digambar sehingga sketsa tampak mengesankan dan mirip gambar aslinya.

Lalu, bagaimana dengan ilustrasi? Ilustrasi merupakan alat komunikasi visual bagi mereka yang memvisualisasikan subjek melalui gambar dibandingkan dengan teks yang menyertainya. Singkatnya, ilustrasi menjelaskan gambar dengan teks yang singkat atau tanpa teks sama sekali.

Pemilihan Garis yang Tepat

Garis yang digunakan dalam sketsa dan ilustrasi adalah vertikal, horizontal, diagonal, zigzag, dan lengkung. Garis dalam seni didefinisikan sebagai titik yang bergerak dalam ruang yang merupakan satu dari tujuh elemen seni. Garis menjadi salah satu elemen paling penting karena garis-garis yang tersusun dapat menjadi sketsa dan ilustrasi.

Penggabungan garis yang berbeda menjadi gambar adalah menggunakannya dalam karya seni. Gabungan garis tersebut adalah garis kontur, kontinu, sejajar, dan gestur. Garis kontur merupakan garis kontinu yang mendefinisikan garis besar suatu bentuk yang eksis di luar dan di dalam bentuk. Sedangkan garis kontinu adalah garis yang terus dilakukan tanpa henti hingga membentuk gambar. Tentu penggunaan dua jenis garis ini harus dilakukan dengan benar untuk menghasilkan gambar ekspresif dan energik.

Sedangkan garis paralel atau garis silang berfungsi untuk membuat tekstur, volume, bayangan atau pola yang digunakan dalam jumlah banyak dan saling berdekatan supaya menciptakan bayangan. Sementara itu, garis gestur merupakan garis sambung cepat yang sering digunakan untuk merepresentasikan bentuk dan gerakan manusia menjadi gambar gestur.

Penanganan Nilai (Value) yang Baik

Definisi value dalam seni adalah kadar gelap atau terang dari warna dan tone atau nada. Value merupakan salah satu unsur penting dari seni yang divisualisasikan sebagai skala atau gradien dari gelap ke terang. Skala value adalah extreme shadow atau bayangan ekstrem, moderate shadow atau bayangan sedang, moderate light atau cahaya sedang dan extreme light atau cahaya ekstrem.

Langkah pertama dalam menetapkan value adalah memberi label pada bayangan benda dan lampu. Lalu, temukan bayangan ekstrem dan juga identifikasi bayangan sedang. Setelah itu, bandingkan bayangan yang tersisa untuk melihat apakah nilainya lebih dekat dengan bayangan ekstrem atau sedang. Lakukan hal yang sama saat menemukan pantulan cahaya sedang dan cahaya ekstrem.

Penggunaan Komposisi yang Menarik

Komposisi adalah penggabungan elemen karya seni yang merujuk pada subjek utama karya seni. Seniman harus menguasai komposisi karena komposisi yang buruk dapat memengaruhi keseluruhan prinsip gambar sketsa dan ilustrasi. Kuncinya adalah keseimbangan subjek dan objek.

Jika semua subjek dalam sebuah gambar memiliki ukuran yang sama, maka hasilnya sempurna. Sebaliknya, gambar akan terlihat tidak seimbang. Rencanakan value dan bentuk gambar dengan mempelajari bentuk yang diciptakan oleh nilai yang berbeda. Namun, memang tidak mudah bermain dengan komposisi karena beberapa desainer atau seniman punya gaya dan intuisi berbeda. Intinya adalah dengan terus berlatih.

Ekspresi dan Gaya yang Sesuai

Seniman dapat memilih gaya serta ekspresi yang sesuai untuk ilustrasi mereka sesuai tujuan gambar. Beberapa jenis gaya gaya seni adalah menggambar perspektif, garis, photorealism, gesture, scientific, pointillism, siluet, dan sketsa.

Pemilihan Warna yang Efektif

Empat karakteristik dasar dari warna adalah hue atau rona, temperature, value, dan saturasi. Hue merupakan identitas warna dalam kaitannya dengan spektrum warna. Sedangkan temperature warna adalah bagian dari rona. Warna-warna hangat adalah merah, jingga, dan kuning sedangkan warna-warna dingin seperti biru dan hijau.

Value atau nilai adalah kadar terang atau gelap warna dibandingkan dengan skala nilai netral dari hitam ke putih dengan abu-abu di tengah. Sementara itu, saturasi merupakan kemurnian atau intensitas warna. Pemilihan warna harus seimbang secara dinamis, di mana harus ada warna panas dan dingin serta kontras.

Pemilihan Sudut Pandang yang Menarik

Sudut pandang atau perspektif dalam prinsip gambar sketsa dan ilustrasi terbagi menjadi tiga. Yang pertama adalah one point perspective atau perspektif sejajar, di mana objek dilihat dari satu sisi. Yang kedua adalah two point perspective atau angular perspektif, di mana objek dilihat dari dua sisi. Perspektif ketiga adalah three point perspective atau oblique perspektif, di mana objek gambar terlihat dari tiga sisi perspektif.

Detail yang Tepat

Detail sangat penting untuk membuat sketsa atau ilustrasi tampak hidup. Perlu alat yang tepat untuk menambahkan detail pada gambar. Gambar yang detail menonjolkan deskripsi yang lengkap dan tepat untuk dimensi, bentuk, dan cara pembuatannya. Sketsa atau ilustrasi detail harus ringkas karena hanya menyampaikan informasi yang diperlukan untuk membuat bagian tersebut.

Bagaimana? Apakah kamu sudah memahami semua prinsip sketsa dan ilustrasi di atas? Jika sudah, jangan lupa untuk menerapkannya, ya! Cari juga tips-tips dan informasi-informasi bermanfaat tentang desain dan ilustrasi di artikel-artikel BINUS @Malang, ya!