Irama merupakan prinsip yang digunakan pada seluruh karya desain. Seluruhnya memiliki dasar yang sama namun berbeda medium penerapannya. Dalam menciptakan irama dapat dilakukan dengan beberapa cara. Prinsip irama sendiri menerapkan hubungan pengulangan unsur desain seperti bentuk raut, ukuran, arah, tekstur, warna, gerak, dan lain-lain. Terdapat tiga hubungan pengulangan unsur-unsur desain yang dapat membentuk jenis-jenis irama tertentu:

  1. Repetisi, yaitu hubungan pengulangan dengan kesamaan ekstrem pada semua unsur-unsur desain yang digunakan. Repetisi merupakan konsistensi pengulangan dengan kesamaan-kesamaan yang menghasilkan objek yang monoton.
  2. Transisi, yaitu hubungan pengulangan dengan perubahan-perubahan dekat atau variasi dekat pada satu atau beberapa unsur desain. Transisi merupakan konsistensi pengulangan dengan perubahan-perubahan yang menghasilkan objek yang harmonis.
  3. Oposisi, yaitu hubungan pengulangan dengan menghadirkan perbedaan yang ekstrem pada suatu unsur desain yang digunakan. Oposisi merupakan konsistensi pengulangan pada kokontrasan atau pertentangan yang menghasilkan objek yang kontras.

 

Source:

Sanyoto, Sadjiman Ebdi. (2009). Elemen-Elemen Seni dan Desain. Yogyakarta: Jalasutra.