Suatu susunan bentuk raut yang berulang yang berarti kedudukannya berulang akan melahirkan irama, dan pengulangan-pengulangan tersebut akan membentuk garis semu dengan gerak tertentu. Jika susunan repetisi merupakan susunan dengan garis semu berulang yang cenderung sejajar, susunan transisi merupakan susunan degan gerak semu berulang dengan perubahan-perubahan dekat, maka susunan oposisi membentuk garis-garis semu berulang yang saling bertentangan, saling berpotongan, dengan perubahan-perubahan kedudukan secara bebas ke pelbagai tempat pada suatu ruang, sehingga diperoleh susunan yang kontras. Susunan dengan gerak garis semu oposisi menghasilkan komposisi yang keras, kuat, tajam, dan dinamis.

 

Source:

Sanyoto, Sadjiman Ebdi. (2009). Elemen-Elemen Seni dan Desain. Yogyakarta: Jalasutra.