tekstur

Apa Itu Tekstur Nyata?

Tekstur nyata merujuk pada kualitas fisik permukaan suatu objek yang dapat dirasakan dan dilihat. Ini bisa berupa permukaan kasar, halus, matte, atau glossy. Dalam desain grafis, tekstur dapat dihasilkan melalui teknik digital, tetapi tekstur nyata lebih menekankan pada pengalaman fisik yang bisa dirasakan oleh pengguna.

Tekstur nyata umumnya berfokus pada tekstur kasar nyata, karena tekstur kasar memiliki peran penting dalam desain. Beberapa peran tekstur nyata dalam desain di antaranya adalah sebagai berikut:

  • Tekstur nyata membantu memperoleh keindahan. Permukaan yang kasar akan lebih mudah memperoleh keselarasan atau harmoni. Permukaan yang kasar memiliki bukit-bukit atau relief, sehingga adanya sinar menimbulkan bayangan gelap-terang atau value yang kemudian menetralisir warna-warna yang ada dan secara otomatis susunan warna menjadi harmonis.
  • Tekstur kasar nyata dapat difungsikan sebagai dominasi atau daya tarik, terutama jika sebagian besar susunan menggunakan tekstur halus. Dominasi merupakan salah satu prinsip dasar tata rupa untuk memperoleh keindahan.
  • Tekstur kasar nyata membantu memperoleh keindahan berpadu dengan kekuatan. Suatu permukaan dengan tekstur halus dapat dengan mudah digulung atau dilipat. Namun, bila lipatan tersebut dibuka akan menimbulkan tekstur kasar yang sangat berguna bagi perancangan desain.
  • Tekstur kasar nyata berguna untuk tujuan keindahan yang mengikuti fungsi. Contohnya dapat dijumpai pada desain produk seperti kisi-kisi lubang kipas, lubang pengeras suara, pegangan kunci, dan lain-lain.
  • Tekstur kasar nyata dapat berwujud dalam tekstur alam dan tekstur buatan. Alam sangat kaya dengan tekstur nyata, misalnya batu, kayu, kulit binatang, dan sebagainya yang banyak dimanfaatkan oleh arsitek. Tekstur kasar nyata dapat dibuat dengan berbagai material.

Jenis-jenis Tekstur Kasar Nyata:

  1. Tekstur alami seadanya: Seperti kertas, kain, daun, pasir, dan lain-lain yang dipotong, disobek, atau digunakan seadanya tanpa ada upaya untuk menyembunyikan tekstur alami bahan tersebut.
  2. Tekstur alami terubah: Bahan yang diubah sehingga tidak sama lagi dengan aslinya, seperti kertas yang diremuk, disusutkan, dicetak, dan lain-lain.
  3. Tekstur tersusun: Bahan yang disusun sedemikian rupa dalam suatu pola membentuk permukaan baru, seperti biji-bijian, pasir, serpihan kayu, dan lain-lain yang semuanya disusun membentuk permukaan baru.

Pentingnya Tekstur dalam Desain

Menciptakan Dimensi

Tanpa tekstur, desain bisa terasa datar. Menggunakan tekstur dapat memberikan ilusi kedalaman dan membantu elemen desain menonjol satu sama lain.

Menambahkan Karakter

Setiap tekstur membawa nuansa yang berbeda. Misalnya, tekstur kayu bisa memberi kesan alami dan hangat, sementara tekstur logam dapat memberikan kesan modern dan futuristik.

Meningkatkan Pengalaman Pengguna

Dalam produk fisik, tekstur dapat memengaruhi cara pengguna berinteraksi dengan objek tersebut. Misalnya, pegangan yang bertekstur pada alat dapat memberikan kenyamanan dan kontrol yang lebih baik.

Cara Menggunakan Tekstur Nyata dalam Desain

1. Eksplorasi Bahan

Cobalah berbagai bahan dan permukaan untuk menemukan tekstur yang sesuai dengan konsep desain Anda. Misalnya, kain, kertas, dan logam bisa memberikan efek yang sangat berbeda.

2. Kombinasi dengan Warna dan Bentuk

Menggabungkan tekstur dengan warna dan bentuk yang tepat dapat menciptakan harmoni visual. Pastikan tekstur tidak mengalahkan elemen lain, tetapi saling melengkapi.

3. Penggunaan dalam Branding

Dalam branding, tekstur bisa diterapkan pada logo, kemasan, dan materi promosi. Misalnya, kemasan dengan tekstur unik dapat menarik perhatian di rak toko.

Contoh Penggunaan Tekstur Nyata

  • Menggunakan dinding bertekstur atau furnitur dengan permukaan unik dapat menciptakan suasana yang nyaman dan menarik.
  • Seniman sering menggunakan tekstur untuk menambahkan kedalaman dan emosi pada lukisan atau patung mereka.
  • Produk yang memiliki tekstur menarik, seperti smartphone dengan permukaan bertekstur, dapat meningkatkan daya tarik dan fungsionalitas.

Sumber:
Sanyoto, Sadjiman Ebdi. (2009). Elemen-Elemen Seni dan Desain. Yogyakarta: Jalasutra.

Source:

Sanyoto, Sadjiman Ebdi. (2009). Elemen-Elemen Seni dan Desain. Yogyakarta: Jalasutra.

`