Tekstur kasar semu adalah tekstur yang kekasaran rautnya bersifat semu, artinya terlihat kasar namun jika diraba akan terasa halus. Terdapat tiga macam tekstur kasar semu yaitu:

  1. Tekstur hias manual yaitu tekstur yang menghiasi permukaan yang dibuat secara manual. Tekstur ini sekedar menghias permukaan saja, jika teksturnya dihilangkan tidak akan mempengaruhi raut atau wujud objek tersebut. Tekstur ini dibuat dengan digambar manual secara bebas maupun teratur. Contoh tekstur hias manual adalah goresan silang menyilang, titik-titik, goresan bebas dengan kapas, dan lain-lain.
  2. Tekstur mekanik yaitu tekstur yang dibuat dengan alat mekanik seperti jangka, tipografi, cetak komputer, dan lain-lain, Contoh tekstur mekanik diantaranya adalah: hasil mekanik (foto serat kayu, foto tekstur wajah, dan lain-lain), hasil cetakan motif hias (celupan kain batik, cetak saring pada tekstil, hasil cukil, dan lain-lain), hasil kolase (tempelan kertas, foto, huruf, dan lain-lain), bahan alam yang digosok halus (serta kayu, batu, dan lain-lain), dan hasil cap (daun, kulit kayu, batu, dan lain-lain).
  3. Tekstur ekspresi yaitu bagian dari proses penciptaan rupa, dimana raut dan tekstur menjadi kesatuan yang tak terpisahkan. Teksturnya menjadi raut, dan bila tekstur tersebut dibuang akan menghilangkan maksud dan tujuan dari objek tersebut. Tekstur jenis ini banyak dilakukan pada seni lukis, seni grafis, desain komunikasi visual, dan lain-lain. Dapat berupa hasil goresan tangan maupun hasil mekanik. Tekstur ekspresi pun dapat pula bersifat nyata misalnya lukisan yang dibuat dengan plot-plot besar dari cat.

 

Source:

Sanyoto, Sadjiman Ebdi. (2009). Elemen-Elemen Seni dan Desain. Yogyakarta: Jalasutra.