Simple Random Sampling
Pengertian Simple Random Sampling
Simple random sampling adalah metode pemilihan sampel di mana setiap individu dalam populasi memiliki kesempatan yang sama untuk terpilih. Tujuan utama dari SRS adalah untuk memastikan bahwa sampel yang diambil adalah representatif dari populasi, sehingga hasil analisis dapat digeneralisasikan ke populasi secara keseluruhan. Dalam metode ini, pemilihan sampel dilakukan secara acak tanpa memandang karakteristik individu dalam populasi.
Terdapat dua cara yang dapat dilakukan dalam simple random sampling, yaitu:
1. Sistem Kocokan
Sistem sampel acak sederhana dengan cara sama sistem arisan
2. Menggunakan tabel acak
Memilih sampel dengan menggunakan suatu tabel. Dalam penggunaannya ditentukan terlebih dahulu titik awal (starting point).
Berikut langkah-langkah untuk memperoleh sampel acak dengan menggunakan tabel angka acak
- Membuat kerangka sampling yaitu daftar yang berisi nomor urut dari unit sampling yang akan diamati. Pemberian nomor urut disesuaikan dengan banyaknya unit populasi. Misal untuk ukuran populasi : N = 10 maka nomor unitnya 00 s/d 09, N = 100 maka nomor unitnya 00 s/d 99
- Menentukan ukuran sampel n yang akan diamati
- Melakukan pemilihan angka acak awal dari tabel secara sembarang
- Cara membaca angka acak, angka terakhir merupakan satuan, berikutnya puluhan, ratusan, dan seterusnya.
Misal : N = 10 berarti yang dibaca 2 angka terakhir (karena melibatkan satuan dan puluhan). Dan angka yang diperhatikan adalah 00 s/d 09, selain dari angka tersebut tidak digunakan - Melakukan pemilihan angka dengan berjalan zig zag ke arah atas dan bawah atau ke arah kanan dan kiri. Lakukan terus sampai jumlah n terpenuhi.
Kelebihan Simple Random Sampling
Simple random sampling menawarkan sejumlah kelebihan yang membuatnya menjadi teknik sampling yang populer:
- Representativitas: Karena setiap anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk terpilih, hasil dari sampel biasanya dapat dianggap representatif dari populasi secara keseluruhan.
- Kesederhanaan: Proses pengambilan sampel ini relatif sederhana dan mudah dipahami. Baik metode undian maupun komputer dapat dilakukan dengan efisien.
- Tanpa Bias: Metode ini meminimalkan risiko bias dalam pemilihan sampel karena tidak ada intervensi dalam pemilihan individu.
Kekurangan Simple Random Sampling
Namun, simple random sampling juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan:
- Tidak Memperhitungkan Subgrup: Dalam beberapa kasus, populasi mungkin memiliki subgrup yang signifikan. SRS mungkin tidak menangkap variasasi yang ada dalam subgrup tersebut jika ukuran sampel tidak cukup besar.
- Memerlukan Daftar Populasi: Untuk menggunakan metode ini, daftar lengkap dari seluruh anggota populasi harus tersedia, yang tidak selalu praktis dalam situasi tertentu.
- Bisa Tidak Efisien untuk Populasi Besar: Dalam kasus populasi yang sangat besar, metode ini bisa menjadi tidak praktis atau memerlukan sumber daya yang banyak.
Aplikasi Simple Random Sampling
Simple random sampling digunakan dalam berbagai bidang untuk memastikan bahwa data yang dikumpulkan adalah representatif dan dapat diandalkan. Berikut adalah beberapa contoh aplikasi SRS:
1. Penelitian Pasar
Dalam penelitian pasar, simple random sampling digunakan untuk mengumpulkan data dari konsumen untuk memahami preferensi, perilaku, dan tren. Dengan menggunakan metode ini, perusahaan dapat memastikan bahwa sampel pelanggan yang dianalisis mewakili seluruh basis pelanggan mereka.
2. Survei Sosial
Dalam survei sosial dan politik, SRS digunakan untuk mengumpulkan opini dari berbagai kelompok demografis. Misalnya, survei pemilu menggunakan metode ini untuk memastikan bahwa hasil yang diperoleh dapat digeneralisasikan untuk seluruh populasi pemilih.
3. Penelitian Kesehatan
Dalam penelitian kesehatan, simple random sampling dapat digunakan untuk memilih pasien atau subjek penelitian. Ini memastikan bahwa hasil studi klinis atau survei kesehatan adalah representatif dari populasi yang lebih luas.
4. Pengujian Produk
Perusahaan sering menggunakan SRS untuk menguji produk baru. Dengan memilih sampel acak dari konsumen, perusahaan dapat memperoleh umpan balik yang akurat mengenai kualitas dan penerimaan produk.
Contoh Penerapan Simple Random Sampling
Untuk memberikan gambaran lebih jelas tentang bagaimana simple random sampling diterapkan, berikut adalah contoh praktis:
Contoh 1: Penelitian Akademik
Misalkan seorang peneliti ingin mengkaji tingkat kepuasan mahasiswa terhadap fasilitas kampus di universitas. Jika universitas memiliki 10.000 mahasiswa, peneliti dapat menggunakan simple random sampling untuk memilih 500 mahasiswa secara acak dari daftar mahasiswa yang ada. Hasil survei dari 500 mahasiswa ini akan memberikan gambaran tentang kepuasan seluruh populasi mahasiswa.
Contoh 2: Survei Kesehatan Masyarakat
Misalkan sebuah badan kesehatan masyarakat ingin mengetahui prevalensi penyakit tertentu dalam populasi kota dengan 50.000 penduduk. Dengan menggunakan simple random sampling, badan kesehatan dapat memilih 1.000 penduduk secara acak dari daftar penduduk untuk diikutsertakan dalam pemeriksaan kesehatan. Hasil dari pemeriksaan ini dapat digunakan untuk memperkirakan prevalensi penyakit di seluruh kota.
Comments :