Yup..seperti yang kita tahu pandemi membuat sebagian mahasiswa harus belajar daring. Segala aktivitas banyak dilakukan di rumah, hal ini juga memungkinkan mahasiswa lebih banyak waktu untuk mengakses media sosial.  Masalah seorang mahasiswa tidak hanya melulu tentang nilai akademis, ada yang lebih berbahaya daripada itu yaitu gangguan kesehatan mental.

Tanpa kita sadari, media sosial telah mengontrol kebahagiaan dan kehidupan yang kita jalani. Oleh karena itu, menggunakan media sosial bukan lagi asyik, tapi toxic. Mungkin kamu pernah mengalami ketika membuka sosial media menemukan kata-kata tidak pantas yang tertuju buatmu, seketika mood mu mulai hilang. Itulah pertanda kalau kesehatan mentalmu sedang terganggu.

Mahasiswa Harus Bisa Berpikir Positif

Gangguan mental apabila tidak segera ditangani akan bisa merusak kehidupanmu di masa depan, alangkah baiknya apabila kamu bisa mencegahnya. Maka dari itu kita akan memberikan beberapa tips buat kamu agar terhindar dari masalah tersebut:

  1. Meng-unfollow dan memblokir akun toxic

Ini solusi paling efektif untuk mengurangi penyebab kesehatanmu terganggu dan media sosialmu terlihat lebih berkualitas.

  1. Batasi mengakses media sosial

Tanpa kita sadari membuka sosial berjam-jam dan seolah kita lupa akan waktu. Oleh karena itu sangat penting membuat alarm untuk membatasi kita mengakses media sosial. jangan sampai waktumu terbuang sia-sia hanya untuk hal yang kurang berfaedah.

  1. Jangan berdiam di kamar terlalu lama

Yup.. fakta bahwa ketika kita berdiam di kamar aktifitas yang kita lakukan hanyalah bermain handphone. Maka dari itu perbanyak aktivitas diluar ruangan, misal jalan-jalan keliling kompleks, bersepeda, ataupun aktivitas positif lainya.

Fyi.. beberapa waktu yang lalu 3 orang mahasiswa BINUS yaitu Moh Thaha Rizieq, Abisha Fadhli Muhammad Alvin, dan Leonard Fernando berhasil menciptakan sebuah aplikasi bernama “Rileks”. Sebuah aplikasi yang dapat membantu pengguna untuk mengendalikan kondisi Kesehatan mental. Aplikasi itu berhasil menempati posisi pertama dan menjadi pemenang pada sebuah kontes yang diadakan oleh Universitas Sriwijaya.

Nah.. apa kamu tidak tertarik untuk menjadi mahasiswa berprestasi? Buruan kuliah di Universitas BINUS Malang. Kampusnya mahasiswa berprestas