Filsafat dalam budaya cina termasuk kuat dan ikatan antara relatif juga sangatlah kuat. Orang cina
juga mempercayai dan menyembah sumber keberadaan kebahagiaan, keberuntungan, umur panjang,
kesehatan dan harmoni. Setiap filsafat yang di gunakan dalam furniture itu melambangkan unsur alam,
kepercayaan kepada dewa, dan kekaisaran cina yang berkuasa menyumbang keanggunnan gaya dalam
design furniture.

Ornamen cina dipengaruhi oleh berbagai gambar simbol dan artefak contoh nya Seperti gambar
hewan, manusia dan alam, buah-buahan, bunga dan artefak semua ornamen ini memiliki arti tersendiri
Sistem pengukuran dalam budaya cina memiliki arti yang khas, seperti tanda merah menunjukkan
baik dan hitam menunjukkan tidak. dalam sistem pengukuran juga ada aspek kemakmuran, penyakit,
pemisahan, kebaikan, status, kerugian dan keuntungan. satuan pengukur adalah 1chi(1 kaki)=30 cm.

Offering table : Meja yang menggunakan dua jenis kayu khusus dengan red politer untuk finishing,
diaplikasikan dengan gold prada. Berfungsi untuk tempat meletakkan abu leluhur / persembahan untuk
dewa, untuk upacara akbar seperti pernikahan, tahun baru, dan sebagai bentuk penghormatan kepada
dewa. Pola ukiran pada meja ini biasanya berbentuk naga, ukiran delapan dewa atau cerita para pejabat.

Chair : Kursi ini digunakan untuk beberapa kebutuhan seperti pernikahan, kusi dinas. Ornamen pada kursi
bisa dari banyak hal, mulai dari relief naga sederhana hingga ukiran 3D dan tatahan yang lebih halus.

Stool : Bangku ini digunakan sebagai bangku untuk meja rias atau meja rias di kamar pengantin.
Ornamennya sederhana, tanpa ukiran atau full ukiran dengan finishing gold prada.

Washing table : Meja ini dilengkapi dengan kaca pada bagian belakang, di atas kepala orang. Di bawahnya
terdapat meja untuk tempat meletakkan baskom, sisir, dan perlengkapan lainnya. Terdapat detail berupa
renda halus dan menggunakan kombinasi politer dan gold prada untuk finishing.

Cloth hanger : Gantungan baju ini dapat difungsikan untuk menggantung baju dan memiliki tempat untuk
meletakkan sandal dan sepatu pada bagian bawah. Dan terdapat ornamen menggunakan pola renda
bunga kecil, pola naga atau burung hong, atau singa.

Drawers : Laci ini, biasanya diletakkan untuk meja kasir di sebuah toko. Ada juga laci dengan 5 laci,
biasanya digunakan untuk pelengkap ruangan pasangan pengantin baru sebagai meja rias. Teknik detail
menggunakan ukiran dan tatahan.

Working table : Meja ini dipengaruhi oleh budaya barat. Memiliki banyak tempat penyimpanan, selain
digunakan untuk menulis, biasa digunakan untuk menyimpan dokumen-dokumen.

Clothes box : Kotak pakaian ini terbuat dari kayu solid dan memiliki ukiran. Di dalam kotak pakaian ini
terdapat beberapa lapisan nampan.

Tea Table and Chair : Biasa terletak di tengah ruangan untuk menyantap teh dan menjamu tamu, juga
untuk Tea Ceremony

Cabinet : Terbuat dari kayu Suanci dan kayu pinus. Pada awal era, kabinet ini hanya dilukis simpel dengan
tinta hitam atau emas namun berkembang menjadi ukiran 3D. Tema nya juga bermacam-macam seperti
4 jenis burung, 4 musim, gambar binatang, dll

Medicine Cabinet : Untuk menyimpan berbagai obat-obatan

Kitchen Cabinet : Digunakan untuk menyimpan peralatan dapur maupun peralatan makan

Bed : Didekorasi menggunakan teknik ukir dan berbahan yellow wood hingga kayu ambon sutra. Tema
nya bunga dan burung yang diukir 3D

Cian Ap Table : Tempat manisan yang terbuat dari kayu jati dengan pewarnaan yang menggunakan prada
dan gincu dihiasi ukiran dewa-dewa dan swastika khas barang peranakan.

JOINING TECHNIQUE
Teknik yang digunakan furniture chinese biasanya mortise tenon. Joining di Opium Bed juga dengan teknik
ekor merpati, atau dalam bahasa Cina dikenal sebagai ‘kuda berlari’ untuk bagian tepi ke tepi
menggunakan teknik tounge dan grooved.

FINISHING TECHNIQUE
Langkah terakhir furniture Cina adalah proses politer. Pada awal era, prosesnya masih sederhana dan
menggunakan bahan alami. Untuk mendapatkan warna merah, menggunakan kayu Cendana Jenggih.
Untuk warna pink, menggunakan kayu secang. Untuk warna kuning, menggunakan kayu Tanggerang.
Untuk dasar politer menggunakan bahan Arpus, gala-gala dengan 90% alchohol, kadang-kadang dicampur
dengan Ouyan (noda hitam)