Terkadang penulis mengalami kekosongan saat menulis. Penulis sulit mengembangkan paragraf untuk karya ilmiahnya baik itu artikel ilmiah, laporan penelitian seperti skripsi, tesis, dan disertasi. Ada salah satu cara untuk mengisi kekosongan tersebut dengan mengadopsi cara mengembangkan paragraf berdasarkan skema argumen dari Toulmin (1958) yang menyatakan bahwa argument dapat disusun dan berisi berdasarkan enam aspek berikut. 

  1. Data: fakta atau bukti yang digunakan untuk membuktikan argumen 
  2. Klaim: pernyataan atau teori yang didukung oleh argumen yang dikemukakan (tesis) 
  3. Penjamin (warrant): pernyataan logis umum, hipotetis (dan seringkali implisit) yang berfungsi sebagai jembatan antara klaim dan data. 
  4. Kualifikasi: pernyataan yang membatasi kekuatan argumen atau pernyataan yang mengusulkan kondisi di mana argumen itu benar. 
  5. Sanggahan: kontra-argumen atau pernyataan yang menunjukkan keadaan ketika argumen umum tidak berlaku. 
  6. Dukungan: pernyataan yang mendukung warrant (yaitu, argumen yang tidak selalu membuktikan poin utama yang diperdebatkan, tetapi membuktikan bahwa warrant itu benar.) 

Contoh penerapannya dalam paragraf: 

Prospek perkembangan bahasa Indonesia di dunia internasional bukan hanya isapan jempol belaka (klaim). Hal ini dibuktikan dengan banyaknya lembaga, baik di dalam maupun luar negeri yang menawarkan program BIPA (warrant). Dalam laman resminya, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa menyatakan bahwa lebih kurang ada 45 lembaga dalam negeri dan 36 negara di dunia dengan jumlah Lembaga 130 buah melayani program pembelajaran bahasa Indonesia bagi penutur asing (Adryansah, 2012). Angka tersebut menunjukkan bahwa animo warga asing terhadap Indonesia, khususnya bahasa Indonesia masih cukup menjanjikan. Selain itu, Adryansah (2012) dalam laman resmi Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa juga mencatat bahwa pengelola dan penyediaan program BIPA di dalam dan luar negeri terdiri dari perguruan tinggi, pusat kebudayaan asing, KBRI, dan Lembaga-lembaga kursus (Data). Artinya, seluruh lapisan masyarat, mulai dari pemerintah, swasta, dan akademisi telah bersinergi dalam mendukung penyediaan fasilitas pembelajaran BIPA (kualifikasi). Sinergi dari segala pihak untuk mengembangkan BIPA dan animo warga asing untuk memelajari BIPA merupakan indikasi bahwa riset dan pengembangan pengajaran BIPA sangat diperlukan guna meningkatkan keberhasilan pemelajar (dukungan).   

Rujukan: 

Stephen E. Toulmin (1958). The Uses of Argument. Cambridge: Cambridge University Press.