Scrum merupakan salah satu development method yang paling populer. Kegiatan pada metode ini diantaranya :

  1. Sprint Planning
  2. Sprint Review
  3. Scrum Meeting

Scrum Master memfasilitasi harian Pertemuan Sprint (Rapat perencanaan pembuatan perangkat lunak dilakukan 2 – 4 minggu sekali) dengan pemilik produk dan tim, di mana di setiap individu akan menjelaskan status tugas mereka saat itu dan apa yang akan mereka lakukan hari berikutnya. Sebuah Sprint review biasanya membentang sekitar dua sampai empat minggu, dimana setiap tim harus memiliki perangkat lunak bekerja.

 

 

  1. First meeting

Proses scrum diawali dengan pembuatan tujuan yang akan dicapai dan penentuan product backlog. Product backlog dikuantisasi waktu dengan satuan hari (antara 1- 20 hari). Product backlog merupakan kombinasi antara story-based work (pekerjaan yang berbasis use case/product feature) dan task-based work. Misalnya, “Tambahkan validasi pada semua form”. Product backlog diprioritaskan oleh product owner. Product backlog berisi list yang diprioritaskan dari fitur-fitur atau perubahan yang akan ada pada produk.

  1. Sprint planning meeting

Merupakan meeting untuk product owner, scrum team dan orang-orang yang berkepentingan. Dalam meeting ini menentukan sprint goal yaitu tujuan yang ingin dicapai pada scrum sprint berikutnya (30 hari kedepan). Sprint goal biasa adalah minimum fungsionalitas yang harus dicapai. Jika sprint goal tidak dicapai maka dilakukan abnormal termination. Dalam sprint planning meeting ini juga membuat sprint backlog yaitu list dari pekerjaan yang akan dilakukan selama sprint. Sprint backlog merupakan bagian produck backlog yang didetailkan. Sprint backlog dikuantisasi waktu berdasarkan jam (bukan hari yaitu antara 1-16). Sprint backlog harus transparan untuk semua orang dalam tim. Meeting ini tidak lebih dari atau 8 jam saja. Dengan 4 jam pertama adalah waktu yang digunakan untuk Product Owner menjelaskan atau presentasi tentang prioritas dari product backlog. Kemudian tanya jawab dari tim tetang isi, maksud, tujuan dari item yang ada di product backlog. Empat jam berikutnya adalah sesi untuk tim merencanakan Sprint. Fokusnya pada melakukan pekerjaan bukan berfikir mengenai bagaimana mengerjakannya.

  1. Daily Scrum meeting (Inspect and adapt cycle)

Meeting ini merupakan meeting harian selama tidak lebih dari 15 menit yang di dalamnya hanya sekedar sharing apa yang sudah dilakukan kemarin, sekarang dan rencana untuk besok. Yang boleh bicara dalam tim ini adalah scrum master dan anggota tim (developer). Orang lain yang bekepentingan dapat ikut dalam tim tetapi tidak boleh berkomunikasi (berbicara). Biasanya Scrum master menanyakan 3 pertanyaan dari kepada anggota tim. Pertanyaannya adalah sebagai berikut :

  1. Apa yang sudah kamu lakukan kemarin (selama 24 jam kebelakang)?
  2. Apa yang akan dikerjakan pada esok hari (24 jam mendatang)?
  3. Hal apa yang bisa menghentikan pekerjaan besok hari (kendala)?
  4. Sprint review meeting

Meeting ini merupakan meeting setelah aktivitas selama 2 minggu atau 1 bulanan (Sprint) berakhir, yang kemudian diikuti oleh sprint planning meeting untuk Sprint berikutnya. Meeting ini mereview atas Sprint yang sudah dilaksanakan kemudian memperbarui (update) sprint backlog yang merefleksikan berapa lama waktu yg dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan (task)

  1. Sprint retrospective meeting

Meeting ini merupakan meeting setelah sprint review meeting dan sebelum sprint planning meeting berikutnya. Meeting ini merupakan meeting yang dihadiri Scrum Master dan tim developer untuk merevisi proses dan cara kerja Scrum, proses development agar Sprint berikutnya lebih efektif dan enjoyable.

Kelebihan Metodologi Scrum antara lain:

  • Keperluan berubah dengan cepat
  • Tim berukuran kecil sehingga melancarkan komunikasi, mengurangi biaya dan memberdayakan satu sama lain
  • Pekerjaan terbagi-bagi sehingga dapat diselesaikan dengan cepat
  • Dokumentasi dan pengujian terus menerus dilakukan setelah software dibangun
  • Proses Scrum mampu menyatakan bahwa produk selesai kapanpun diperlukan

Kekurangan Metodologi Scrum antara lain :

  • Developer harus selalu siap dengan perubahan karena perubahan akan selalu diterima.

Metodologi scrum tepat digunakan saat kondisi:

  • Keperluan berubah dengan cepat
  • Tim programmer sedikit, yaitu 5-9 orang
  • Pelanggan tidak terlalu paham dengan apa yang diinginkan