Metode pada Agile Development: Scrum
Apa Itu Scrum
Scrum merupakan salah satu metode pengembangan perangkat lunak yang paling populer dalam Agile Development. Dalam penerapannya, Scrum melibatkan beberapa kegiatan utama, antara lain Sprint Planning, Daily Scrum (Scrum Meeting), Sprint Review, dan Sprint Retrospective.
Pada tahap Sprint Planning, tim bersama Product Owner merancang dan menentukan prioritas tugas yang akan dikerjakan selama periode sprint berikutnya. Selanjutnya, melalui Daily Scrum yang diadakan setiap hari, anggota tim melakukan koordinasi singkat untuk berbagi perkembangan pekerjaan serta membahas hambatan yang dihadapi. Di akhir sprint, dilakukan Sprint Review untuk meninjau hasil kerja, memastikan produk sesuai harapan, dan menentukan langkah berikutnya dalam pengembangan.
Scrum Master berperan penting dalam memfasilitasi pertemuan, menjaga alur kerja tim, serta memastikan proses Scrum berjalan sesuai prinsip Agile. Sebuah sprint biasanya berlangsung selama dua hingga empat minggu. Pada akhir periode tersebut, tim diharapkan menghasilkan perangkat lunak yang dapat digunakan (working software).

Scrum Master memfasilitasi pertemuan harian pada Sprint (rapat perencanaan pembuatan perangkat lunak yang dilakukan setiap 2–4 minggu sekali) dengan pemilik produk dan tim, di mana setiap individu menjelaskan status tugas mereka saat itu dan rencana yang akan dilakukan keesokan harinya. Sebuah Sprint review biasanya berlangsung sekitar dua sampai empat minggu, di mana setiap tim harus memiliki perangkat lunak yang dapat digunakan (working software).
Berikut Adalah 5 Metode Pada Agile Development:
1. First Meeting
Proses Scrum diawali dengan pembuatan tujuan yang akan dicapai dan penentuan product backlog. Product backlog dikuantifikasi waktu dengan satuan hari (antara 1–20 hari). Product backlog merupakan kombinasi antara story-based work (pekerjaan yang berbasis use case atau product feature) dan task-based work. Misalnya, “Tambahkan validasi pada semua form”. Product backlog diprioritaskan oleh Product Owner dan berisi daftar fitur atau perubahan yang akan dilakukan pada produk.
2. Sprint Planning Meeting
Merupakan rapat yang dihadiri Product Owner, Scrum Team, dan pihak-pihak berkepentingan. Dalam rapat ini ditentukan sprint goal, yaitu tujuan yang ingin dicapai pada sprint berikutnya (biasanya 30 hari ke depan). Sprint goal adalah minimum fungsionalitas yang harus dicapai; jika tidak tercapai, sprint dapat dihentikan secara abnormal (abnormal termination). Dalam rapat ini juga dibuat sprint backlog, yaitu daftar pekerjaan yang akan dilakukan selama sprint. Sprint backlog adalah bagian dari product backlog yang diuraikan secara detail dan dikuantifikasi waktu berdasarkan jam (antara 1–16 jam). Sprint backlog harus transparan bagi semua anggota tim. Rapat ini berlangsung tidak lebih dari 8 jam, dengan 4 jam pertama digunakan oleh Product Owner untuk menjelaskan prioritas product backlog, diikuti sesi tanya-jawab dari tim mengenai isi dan tujuan item product backlog. Empat jam berikutnya digunakan tim untuk merencanakan sprint dengan fokus pada pelaksanaan pekerjaan, bukan pada cara mengerjakannya.
3. Daily Scrum Meeting (Inspect and Adapt Cycle)
Rapat harian ini berlangsung maksimal 15 menit, berisi sharing tentang apa yang telah dikerjakan kemarin, yang sedang dikerjakan sekarang, dan rencana untuk besok. Hanya Scrum Master dan anggota tim (developer) yang boleh berbicara. Pihak lain boleh hadir, tetapi tidak boleh berkomunikasi. Biasanya Scrum Master mengajukan tiga pertanyaan berikut kepada anggota tim:
- Apa yang sudah kamu lakukan kemarin (24 jam terakhir)?
- Apa yang akan kamu kerjakan besok (24 jam ke depan)?
- Apa kendala yang dapat menghambat pekerjaan besok?
4. Sprint Review Meeting
Rapat ini dilakukan setelah aktivitas sprint selama 2 minggu atau 1 bulan selesai, dan diikuti oleh sprint planning meeting untuk sprint berikutnya. Meeting ini mereview hasil sprint dan memperbarui sprint backlog yang merefleksikan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan (tugas).
5. Sprint Retrospective Meeting
Rapat ini diadakan setelah sprint review dan sebelum sprint planning berikutnya. Diikuti oleh Scrum Master dan tim developer untuk merevisi proses dan cara kerja Scrum serta proses pengembangan agar sprint berikutnya lebih efektif dan menyenangkan.
Kelebihan Metodologi Scrum antara lain:
- Keperluan berubah dengan cepat.
- Tim berukuran kecil sehingga memudahkan komunikasi, mengurangi biaya, dan memberdayakan anggota tim.
- Pekerjaan terbagi sehingga dapat diselesaikan dengan cepat.
- Dokumentasi dan pengujian dilakukan terus menerus setelah software dibangun.
- Proses Scrum dapat menyatakan produk selesai kapan pun diperlukan.
Kekurangan Metodologi Scrum antara lain:
- Developer harus selalu siap dengan perubahan karena perubahan akan selalu terjadi.
Metodologi Scrum tepat digunakan saat kondisi:
- Keperluan berubah dengan cepat.
- Tim pengembang berjumlah sedikit (5–9 orang).
- Pelanggan tidak terlalu memahami apa yang diinginkan.
Jika ingin, saya bisa membantu untuk pengecekan tata letak atau perbaikan lanjutan pada format dokumen Anda. Namun secara ejaan dan penggunaan bahasa, teks sudah diperbaiki sesuai PUEBI terbaru.
Comments :