Liburan Atau Lebaran? Sebuah Tinjauan Kebahasaan
Pernahkah kita melakukan liburan pada saat lebaran? Mungkin kebanyakan di antara kita melakukan salah satu kegiatan tersebut atau bahkan keduanya pada saat momen yang bersamaan. Menariknya, keduanya memiliki kemiripan bunyi serta susunan kata. Mari kita ulas secara kebahasaan. Kata liburan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti masa libur dan vakansi. Sedangkan kata lebaran dalam KBBI memiliki arti hari raya umat Islam yang jatuh pada tanggal 1 Syawal setelah selesai menjalankan ibadah puasa selama bulan Ramadan dan Idulfitri.
Jika dicermati, kedua kata tersebut memiliki kemiripan dari segi susunan katanya, yaitu (l), (i), (b), (u), (r), (a), (n), dan (l), (e), (b), (a), (r), (a), (n). Bunyi konsonan yang terkandung di dalam dua kata tersebut sama (l), (b), (r), dan (n). Pun begitu dengan bunyi vokal terakhir pada masing-masing kata juga sama yaitu bunyi (a). Sedangkan perbedaan pada dua kata tersebut pada dua bunyi vokal di awal yaitu (i) dan (u) pada kata liburan, lalu (e) dan (a) pada kata lebaran. Sehingga kedua kata ini memiliki kemiripan bunyi karena memiliki empat bunyi konsonan dan satu bunyi vokal yang sama.
Contoh yang sama juga terdapat pada kata lain dalam bahasa Indonesia seperti kata penjahit dengan penjahat, pintu dengan pinta, semua dengan semau, beres dengan beras, dan masih banyak lagi. Sebagai penutur jati bahasa Indonesia kita dapat menggunakan kata yang tepat sesuai dengan situasi dan konteksnya. Misalnya, kita hampir tidak mungkin mengucapkan kalimat “Ibu sedang memasak beres” atau “Bapak sedang mengukur baju di tempat penjahat” (kecuali terjadi kilir lidah atau slip of the tongue). Namun hal ini biasa terjadi pada orang yang sedang belajar bahasa Indonesia, seperti mahasiswa BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing).
Hal yang sama juga bisa ditemukan pada beberapa kata dalam bahasa Inggris seperti kata than dengan then, quiet dengan quite, message dengan massage, further dengan farther, dan masih banyak lainnya lagi tentunya. Bagi kita yang bukan penutur jati bahasa Inggris, mungkin sering kesulitan membedakan massage dengan message atau salah menempatkan kata tersebut pada kalimat yang tidak seharusnya. Misalnya kalimat I’ll send you a massage later. Jika kalimat tersebut kita sampaikan kepada teman yang merupakan penutur jati bahasa Inggris maka akan menimbulkan miss komunikasi atau salah persepsi. Kesimpulannya, dalam berbahasa kita harus berhati-hati dalam menggunakan kata dalam susunan kalimat. kata lebaran tidak dapat digantikan dengan kata liburan karena memiliki maknanya masing-masing. Pun begitu dengan kata penjahit dengan penjahat serta message dengan massage yang keduanya memiliki makna yang sangat berbeda satu dan lainnya.
Comments :