Faktor Manusia pada Agile Process Model

Kunci faktor manusia pada model ini adalah proses didasari pada kebutuhan orang dan tim bukan sebaliknya, Untuk dapat sukses menerapkan model proses ini, pada faktor manusia ada beberapa kunci penting:

  1. Kompetensi : ketrampilan dalam membangun dan pengetahuan tentang proses membangun
  2. Fokus : memiliki fokus yang sama sekalipun peran dalam tim berbeda
  3. Kolaborasi : kerja sama dengan klien, anggota tim dan manajer.
  4. Kemampuan ambil keputusan : tim pembangun memiliki otonomi dalam pengambilan keputusan terkait teknis dan proyek
  5. Kemampuan fuzzy problem-solving: mampu menyelesaikan memilah masalah yang penting untuk dipecahkan segera atau nanti.
  6. Saling percaya dan hormat: kekompakan tim yang didukung oleh rasa percaya dan saling menghargai satu sama lain.
  7. Manajemen diri : tim mengatur diri untuk selesaikan proyek, mengatur proses untuk disesuaikan dengan lingkungannya, tim menjadwal dirinya untuk menyerahkan hasil.

 

Tujuan Agile development

  1. High-value & working App system, dengan menggunakan agile development methods akan menghasilkan perangkat lunak yang mempunyai nilai jual yang tinggi, biaya pembuatan bisa di tekan dan perangkat lunak bisa berjalan dengan baik.
  2. Collaboration, dengan menggunakan agile, tim pengembang diharuskan sering bertemu untuk membahas perkembangan proyek dan feedback dari klien yang nantinya akan ditambahkan dalam perangkat lunak, sehingga tim bisa berkolaborasi dengan maksimal.
  3. Iterative, incremental, evolutionary, agile adalah metode pengembangan perangkat lunak yang iteratif, selalu mengalami perubahan, dan evolusioner.
  4. Cost control & value-driven development, salah satu tujuan dari agile yaitu pengembangan perangkat lunak disesuaikan dengan kebutuhan pengguna, tim bisa dengan cepat merespon kebutuhan yang diinginkan pengguna sehingga waktu dan biaya pembuatan perangkat lunak bisa dikontrol.
  5. High-quality production, walaupun biaya pembuatan perangkat lunak bisa ditekan dan proses pembuatan bisa dipercepat , tetapi kualitas dari perangkat lunak yang dibuat harus tetap dijaga.
  6. Flexible & Focus, meskipun anggota tim dapat melakukan tugas yang berbeda dan membawa keterampilan yang berbeda untuk proyek, semua harus berfokus pada satu tujuan – untuk memberikan peningkatan perangkat lunak yang sesuai kepada pelanggan sesuai dengan waktu yang dijanjikan. Untuk mencapai tujuan ini, tim juga akan fokus pada adaptasi terus menerus (kecil dan besar) yang akan membuat proses sesuai dengan kebutuhan tim.
  7. Self-organizing, self-managing teams, rekrut orang terbaik, beri dan dukung kebutuhan mereka lalu biarkan mereka bekerja. Itulah perbedaan agile dan SDM lainnya. Dengan agile, developer dapat memanajemen dirinya sendiri, sedangkan manajer tim hanya bertugas mengkolaborasikan developer perangkat lunak dengan klien. Sehingga terciptalah tim yang solid.