Dalam desain komunikasi visual, selain elemen-elemen desain terdapat pula prinsip-prinsip desain. Prinsip ini perlu diperhatikan sehingga terwujudlah desain yang estetik sekaligu fungsional. Prinsip-prinsip desain tersebut adalah:  

Keseimbangan (Balance) 

Keseimbangan adalah prinsip yang membagi berat ruang secara sama rata secara visual maupun optikal. Sebuah desain dapat dikatakan seimbang apabila obyek pada ruang visual memiliki kesan sama berat. Desain pun nyaman dipandang saat obyek memiliki keseimbangan yang sama. Namun dalam menciptakan keseimbangan terdapat dua pendekatan yang dapat digunakan yakni: 

  • Keseimbangan simetris / formal, yaitu pembagian sama rata obyek dalam ruang baik di bagian kanan maupun kirinya, antara atas maupun bawahnya, sehingga desain terkesan simetris atau setara.  
  • Keseimbangan asimetris / informal, yaitu penyusunan obyek atau elemen desain yang tidak sama antara ruang pada sisi sebelah kanan dengan kirinya, maupun sisi sebelah atas dengan bawahnya. Keseimbangan asimetris mampu memberikan efek visual yang variatif serta dinamis.  

 

Irama (Rhytm) 

Irama merupakan pengulangan gerak ataupun penyusunan bentuk yang dilakukan secara repetitif. Repetisi melkrupakan elemen yang dibuat secara berulang secara konsisten. Sedangkan secara variatif irama merupakan pengulangan elemen visual yang disertai dengan perubahan pada bentuk, ukuran, maupun posisi.  

 

Penekanan / Dominasi (Emphasis) 

Penekanan atau dominasi merupakan prinsip dasar dalam tata rupa yang sebaiknya selalu dipertimbangkan penerapannya dalam sebuah desain. Dominasi merupakan prinsip yang diterapkan untuk menghadirkan penekanan sehingga membangun efek penojolan terhadap salah satu elemen dalam desain yang menjadi pusat perhatian. Oleh karenanya penekanan atau dominasi pun kerap disebut sebagai center of interest, focal point, maupun eye contact. Penekanan dapat dihadirkan dengan memanfaatkan ruang kosong. Hal ini dimaksudkan agar ruang pada karya desain tidak berkesan padat. Terdapat beberapa cara untuk menerapkan penekanan pada karya desain, yaitu:  

  • Kontras, yaitu menempatkan obyek yang dianggap penting berbeda dengan elemen atau obyek lainnya.  
  • Isolasi objek, yaitu memisahkan obyek penting dari kumpulan obyek lainnya. 
  • Penempatan objek, yaitu menempatkan obyek pada salah satu ruang tertentu dalam bidang karya desain sehingga menjadi focal point yang memiliki stopping power 

 

Kesatuan (Unity) 

Kesatuan adalah hasil akhir yang sangat penting dalam sebuah karya desain. Kesatuan menjadikan desain nyaman secara visual serta menciptakan harmoni antara penerapan masing-masing elemen visual yang digunakan. Terdapat beberapa cara untuk menciptakan kesatuan dalam sebuah karya desain yaitu:  

  • Melakukan repetisi terhadap elemen warna, bidang, maupun elemen lainnya. 
  • Menyeragamkan penggunaan jenis headline, subheadline, serta bodycopy. 
  • Menggunakan unsur visual yang sama. 
  • Menggunakan jenis huruf yang seragam.  

 

Source:  

Anggraini S, Lia., & Nathalia, Kirana. 2013. Desain Komunikasi Visual: dasar-dasar poanduan untuk pemula. Bandung: Penerbit Nuansa Cendekia.