Buat kalian yang memiliki bisnis, apakah paham mengenai churn rate?

Apa sih churn rate itu sendiri?

Dan bagaimana menghitungnya?

Yukk kita bahass….

Churn rate adalah salah satu matriks paling penting di dunia bisnis. Churn rate yaitu seberapa cepat customer meninggalkan bisnis kita. Tentunya customer tidak akan selamanya menggunakan bisnis kita. Seperti contohnya, banyak diantara kita sekalian yang menggunakan aplikasi grab baik grabcar, grabbike, ataupun grabfood. Tetapi tidak selamanya kita akan menggunakan aplikasi grab tersebut. Adakalanya kita menggunakan aplikasi lain atau karena kita sudah memiliki kendaraan sendiri maka kita tidak lagi membutuhkan grab tersebut.

Cara menghitung churn rate temasuk cukup mudah, yaitu:

(pengguna di awal – pengguna di akhir)     x 100%

pengguna di awal

Churn rate tersebut bisa kita hitung di periode tertentu contoh seperti di setiap tahunnya. Dengan churn rate yang ada, kita bisa menganalisis apa yang menyebabkan pengguna berkurang dan menentukan solusi apa yang bisa menyelesaikan kekurangan tersebut. Sebagai seorang pebisnis jangan takut dengan kehilangan pelanggan, karena pelanggan akan bertambah dan berkurang di setiap harinya. Hal yang perlu kita kembangkan yaitu bagaimana cara bisnis yang kita jalankan dapat menjadi hal yang utama dalam masyarakat.

Seringkali seorang pebisnis hanya melihat pertumbuhan jumlah pengguna tanpa mengetahui jumlah pelanggan yang meninggalkan bisnis tersebut. Dengan berkurangnya jumlah pelanggan, maka dapat menjadi tanda bahwa bisnis kita belum sepenuhnya memenuhi atau membantu menyelesaikan masalah dalam masyarakat. Perusahaan besar juga tidak terlepas dari yang namanya churn rate. Perusahaan besar juga bisa merasakan ditinggalkan pelanggan seperti contoh netflix, dan perusahaan besar lainnya.

Churn rate tidak selamanya bermakna jelek, namun juga menjadi tantangan tersendiri bagi pelaku bisnis. Bagaimana dengan churn rate bisnis kalian? Apakah memiliki angka yang tinggi? So, bagaimana cara kalian meningkatkan kuali