Desain adalah proses. Hal ini terus ditekankan kepada para desainer komunikasi visual untuk mengandalkan proses desain sebagai orientasi utamanya selain hasil. Terdapat beberapa pendekatan dalam memproses desain. Salah satunya adalah proses desain yang dipaparkan oleh Robin Landa. Dalam bukunya berjudul “Graphic Design Solution” (2011), Robin Landa memaparkan 5 fase dalam proses desain. Fase tersebut adalah orientationanalysisconceptsdesign, dan implementation. Kelima tahapan ini merupakan tahapan berjenjang dan bertingkat. Sehingga masing-masing tahapan harus dilalui untuk mendapatkan hasil yang sesuai.

5 tahap proses desain menurut Robin Landa

 

Pada materi kali ini tahapan proses desain oleh Robin Landa yang akan dibahas adalah tahap Implementation.

 

Implementation

Tahap implementation adalah tahap dimana desain mulai diimplementasikan atau diaplikasikan pada media yang akan digunakan. Setelah desain mendapatkan persetujuan dan tidak lagi memerlukan revisi atau perubahan, maka desain dapat diimplementasikan. Implementasi dapat dalam bentuk cetak maupun digital. Bila yang di desain adalah sebuah logo maka pada tahap ini logo tersebut mulai di aplikasikan pada media-media seperti kemasan, kop surat, kartu nama, dan lain-lain. Bila yang di desain adalah sebuah kemasan maka desain mulai dicetak dan dibentuk sesuai dengan konsep desain yang ada.

Pada tahap ini hasil desain dapat dikomunikasikan atau dipublikasikan kepada audiens. Tahap implementation sekaligus sebagai tahap akhir dari serangkaian panjang proses desain yang dilakukan. Desainer dapat menuai hasil kerjanya setelah tahap implementation berakhir. Tahap ini pula sebagai tahap dimana desainer mendapatkan feedback atau respon atas hasil kerjanya dari audiens.

Penerapan proses desain Robin Landa bukanlah satu-satunya metode yang dapat digunakan oleh seorang desainer dalam mengeksekusi karya. Namun sebagai alternatif proses kerja yang dapat dilakukan oleh seorang desainer. Proses desain yang dipaparkan oleh Robin Landa sebagai proses kerja yang sistematik dan terstruktur untuk diterapkan. Sehingga rangkaian proses dapat terdokumentasi dengan baik dan dipresentasikan sewakut-waktu bila diperlukan.

Dokumentasi dalam rangkaian proses desain pun dapat menjadi semacam portofolio bagi desainer. Tidak jarang desainer yang menggunakan proses desain sebagai portofolionya saat harus berhadapan dengan klien. Hal ini dianggap memudahkan klien dalam menilai kinerja desainer tersebut berdasarkan portofolio yang menampilkan proses desain seorang desainer. Dengan kata lain proses desain yang dilakukan secara sistematik dan terstruktur dapat meningkatkan kredibilitas sekaligus nilai profesional seorang desainer.

 

Source:

Landa, Robin. 2011. Graphic Design Solutions, 4th Edition. USA: Wadsworth.