Pemahaman terkait klausa dan kalimat penting diketahui sebagai bekal menulis yang baik. Kapan kita menggunakan kata hubung dan tanda baca ditentukan dari hal ini. Klausa terdiri atas subjek dan predikat seperti kalimat. Namun, klausa belum bisa disebut sebagai kalimat. Sebab, klausa merupakan kalimat yang belum selesai yang dapat membentuk kalimat majemuk. Artinya, klausa belum bisa diakhiri dengan tanda baca penanda kalimat seperti titik (.), tanda tanya (?), atau tanda seru (!) karena memang belum menjadi sebuah kalimat. Sementara itu, kalimat juga terdiri minimal subjek dan predikat, tetapi informasinya sudah selesai dan lengkap serta dapat diakhiri dengan tanda baca penanda kalimat. Sering sekali seseorang membuat kalimat yang sulit dipahami karena tidak bisa membedakan klausa dan kalimat.   

Contoh 1: 

Mahasiswa yang konsultasi (bukan kalimat) 

Mahasiswa yang konsultasi itu mendapat penghargaan dari kampus. (kalimat)  

Contoh 2: 

Rancangan kebijakan yang tepat (bukan kalimat) 

Rancangan kebijakan yang tepat penting bagi kesejahteraan masyarakat. (kalimat)  

Contoh ragam tulis 3: 

Untuk wilayah yang berada di luar pemberlakuan PPKM darurat (bukan kalimat) 

Untuk wilayah yang berada di luar pemberlakuan PPKM darurat, shalat Hari Raya Idul Adha 1442 H/2021 M hanya dapat diselenggarakan di daerah zona hijau dan zona kuning. (kallimat)  

Demikianlah ulasan singkat mengenai klausa dan kalimat. Silakan pelajari lebih lanjut secara mandiri untuk menambah wawasan lebih dalam lagi. Jangan sampai kita memproduksi sebuah tulisan yang membuat pusing pembaca karena informasi yang disampaikan belum lengkap, sekian terima kasih.