Sosok “Harimau” di dalam Diri
Masih ingat dengan ungkapan “Mulutmu harimaumu?” Jauh sebelum ungkapan itu viral, Mochtar Lubis pada tahun 1977 sudah membuat perumpamaan “harimau” pada novelnya yang berjudul Harimau! Harimau! Harimau yang dimaksudkan di situ ialah sifat ego yang ada pada diri seseorang. Salah satu tokoh pada novel itu memberikan petuah “Sebelum membunuh harimau hendaknya bunuhlah harimau dalam dirimu!” Ungkapan yang cocok digaungkan pada era kini ketika sekelompok orang saling menjatuhkan orang lain demi sebuah kepentingan.
Dikisahkan terdapat tujuh orang pengumpul damar, yaitu Wak Katok, Pak Haji, Pak Balam, Sanip, Talib, Sutan, dan Buyung. Wak Katok ialah seorang dukun dan guru pencak silat yang terkenal di kampungnya, sedangkan Sanip, Buyung, Sutan, dan Talib ialah pemuda yang berasal dari kampungnya. Wak Hitam ialah orang yang tua renta, tetapi kesaktiannya sudah terkenal di seluruh desa. Di sana ia hanya inggal dengan istri mudanya yang bernama Siti Rubiyah. Melihat kecantikan Siti Rubiyah, Wak Katok dan pemuda-pemuda itu menaruh hati kepadanya.
Suatu hari mereka melakukan perjalanan beberapa hari untuk memburu rusa. Sayangnya, rusa itu ialah incaran harimau yang besar dan sangat tua. Harimau itu pun berhasil mengintai gerak-gerik para pemburu itu hingga berhasil mencabik-cabik salah satu di antara mereka, yaitu Pak Balam. Setelah berhasil diselamatkan, Pak Balam meminta mereka untuk bertobat karena bisa saja harimau itu dikirim Tuhan untuk menghukum mereka. Tak berhenti di situ, satu per satu di antara mereka mati diterkam harimau. Korban selanjutnya ialah Talib dan Sutan hingga tersisa empat orang, yaitu Pak Haji, Buyung, Sanip, dan Wak Katok.
Keempat orang yang masih selamat menyusun rencana untuk membunuh harimau itu. Pada saat menjalankan misinya, terbukalah kedok Wak Katok. Wak Katok ternyata guru palsu yang tidak memiliki kehebatan sama sekali. Wak Katok juga yang membunuh Pak Haji dengan senapan saat Pak Haji berusaha merebut senapan. Saat itu Sanip dan Buyung berhasil merebut senapan dari tangan Wak Katok. Setelah beberapa saat, Wak Katok berhasil diringkus dan diikat di pohon sebagai umpan harimau. Harimau itu pun dengan auman yang mengerikan dengan jarak 10 meter saja dari Wak Katok. Saat itu juga, mereka berdua menembakkan senapan dan harimau itu pun mati. Akhirnya, Mereka bertiga pun selamat dari terkaman harimau.
Comments :